Kasus Corona di Lampung

Kadiskes Sebut Pasien Isolasi di RSUD Pringsewu Masih ODP, Kini Kondisinya Membaik

Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi menyatakan, bila pasien tersebut masih dalam status Orang Dalam Pantauan (ODP).

Tribunlampung.co.id/Didik
Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi. Kadiskes Sebut Pasien Isolasi di RSUD Pringsewu Masih ODP, Kini Kondisinya Membaik 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Dinas Kesehatan (Diskes) Pringsewu memberikan penilaian berbeda terhadap pasien anak yang diisolasi sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD Pringsewu.

Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi menyatakan, bila pasien tersebut masih dalam status Orang Dalam Pantauan (ODP).

Purhadi mengatakan, pasien tersebut masih jauh bila dimasukkan dalam status PDP.

"Dia memang batuk, pilek dan tenggorokannya sakit. Tapi belum dilakukan pemeriksaan laboratorium," kata Purhadi, Sabtu, 21 Maret 2020.

Selain itu, tambah dia, ketika itu belum ditelusuri kontaknya dengan pihak keluarga.

Pemprov Lampung Sosialisasi Pencegahan Corona Covid-19 di Terminal Tipe A Rajabasa

RSUD Pringsewu Rawat PDP Covid-19, Bocah Perempuan 11 Tahun

Warga Way Tuba Diamankan Saat Isap Sabu di Kebun Sawit

Diskes Lampung Ambil Swab 9 Orang Keluarga Pasien 01 Lampung

Baik itu dengan ibunya maupun keluarganya di rumah.

"Keluarga di rumah sehat, neneknya sehat, ibunya juga dikontak (ditelfon) sehat," tukas Purhadi.

Dia mengakui bila perbedaan antara PDP dengan ODP ini tipis.

Dia mengatakan, PDP itu pasien dalam pengawasan.

Artinya dinyatakan seorang pasien itu PDP lantaran sakit.

Tapi punya riwayat punya ciri khas.

Contohnya, batuk, pilek lemas dan ditambah sesak nafas.

Selain itu, kata Purhadi, punya riwayat pernah kontak dengan luar atau pernah ke luar negeri, atau luar kota.

"Harus punya riwayat itu lah yang kita telusuri, karena tidak semua pasien dalam pengawasan dimasukkan ke dalam PDP," tukasnya.

Sedangkan ODP itu, menurut dia, adalah orang dalam pemantauan.

"ODP itu, orang pulang dari luar negeri, orang pulang dari umroh, orang pulang dari luar kota itu masuk ODP," ujarnya.

Purhadi mengatakan, dalam kasus anak yang diisolasi di RSUD Pringsewu ini memang ada riwayat kontak dengan orangtuanya yang tinggal di wilayah endemi, Bogor.

Purhadi menceritakan, orangtuanya pulang menjenguk anaknya yang tinggal bersama nenek di Kabupaten Pringsewu.

Setelah itu, tambah dia, ibunya kembali lagi ke Bogor.

Kemudian anak tersebut sakit dengan ciri demam, batuk, dan sakit tenggorokan.

Kemudian dirujuk oleh fasilitas kesehatan pertama ke RSUD Pringsewu.

Purhadi mengatakan, penanganan RSUD mengisolasi pasien tersebut sebagai bentuk kewaspadaan.

"Kekhawatiran kewaspadaan kita, karena kita mendengar informasi bahwa tadinya kontak dengan ibunya pulang dari Bogor, kan Bogor itu wilayah endemik, itu lah kekhawatiran kita," katanya.

Dia mengatakan, langkah tersebut sebagai kesiap siagaan rumah sakit, sebagai langkah antisipasi.

Namun, sebut dia, riwayat orang tuanya yang sudah kembali ke Bogor setelah dihubungi kondisinya sehat.

Oleh karena itu lah, Purhadi kekeh bila si pasien tersebut bukan PDP.

Saat ini, menurut dia, kondisi pasien tersebut membaik.

Kalaupun kondisinya pulih akan dipulangkan untuk diisolasi di rumah sebagai ODP.

Purhadi mengungkapkan, ODP di Kabupaten Pringsewu hingga Sabtu, 21 Maret 2020 mencapai 157 orang.

Purhadi mengatakan, dari jumlah ODP tersebut yang pernah masuk rumah sakit dan dirawat ada 20-an orang.

Tapi ODP yang pernah dirawat ini sudah pulang karena sudah sehat.

Sedangkan yang sampai mendapat isolasi di rumah sakit, Purhadi mengakui baru satu pasien anak tersebut di RSUD Pringsewu.

Pasien Membaik

Pasien isolasi yang disebut PDP oleh pihak RSUD Pringsewu kini membaik.

Direktur RSUD Pringsewu dr Teddy Sp PD menginformasikan kondisi terkini pasien tersebut, Sabtu, 21 Maret 2020.

Teddy mengatakan bila pihaknya melakukan observasi terhadap pasien selama 3 x 24 jam.

Sehingga apa bila kondisinya terus membaik pasien akan dipulangkan.

Kepala Dinas Kesehatan Purhadi juga membenarkan bila kondisi pasien yang diisolasi tersebut sudah baik.

Diberitakan sebelumnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pringsewu merawat satu orang PDP (Pasien Dengan Pengawasan) Virus Corona atau Covid 19.

Direktur RSUD Pringsewu dr Teddy Sp PD membenarkan terkait keberadaan PDP di RSUD plat merah tersebut mulai Jumat, 20 Maret 2020

"Benar, PDP merupakan anak perempuan umur 11 tahun," tukas Teddy ketika dihubungi, Jumat, 20 Maret 2020.

Teddy mengatakan, bila si pasien tidak ada riwayat pernah kontak dengan penderita virus Corona.

Akan tetapi, lanjut Teddy, orang tua pasien berdomisili di wilayah pendemi virus corona, di Bogor.

"Pulang menjenguk anaknya yang tinggal bersama nenek," kata Teddy.

Ia pun enggan menyebutkan wilayah tempat tinggal PDP karena khawatir menimbulkan ketakutan masyarakat.

Sampai saat ini, Tim RSUD Pringsewu terus memantau pasien.

Kondisi pasien stabil dengan keluhan pasien demam, batuk dan nyeri tenggorokan.

Pemantauan selama 3 x 24 jam, sambil menunggu diagnosis lebih lanjut. Menurut

Teddy, akan dilaksanakan pemeriksaan rontgen dada pada si pasien.  (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved