Alat Rapid Test Terbatas, Wakil Rakyat dan Keluarganya Minta Tes Corona, PKS Tidak Setuju
Kami tidak setuju karena ada banyak masyarakat kecil dan tim medis yang merawat pasien Covid-19 lebih membutuhkan segera," kata Pipin dalam keterangan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Rencana Sekretariat Jenderal DPR RI melakukan tes penyelenggaraan rapid test Covid-19 bagi anggota DPR dan keluarganya yang totalnya mencapai 2.000 orang mendapat penolakaan dan cibiran dari berbagai elemen masyrarat.
Bahkan di Internal DPR pun banyak yang menolak, salahsatunya datang dari PKS melalui Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Pipin Sofian meminta penyelenggaraan rapid test Covid-19 bagi anggota DPR dan keluarganya dibatalkan.
Rencananya, tes untuk mengecek virus corona itu diselenggarakan pekan ini.
Namun, menurut Pipin, saat ini yang lebih membutuhkan rapid test adalah masyarakat kecil yang tidak mampu, serta tenaga medis yang sehari-hari berada di rumah sakit sehingga berpotensi terpapar virus corona.
"Sebaiknya rapid test bagi anggota DPR RI dan keluarga pekan ini dibatalkan.
• Disdukcapil Lamtim Buka Layanan Online Untuk Antisipasi Penyebaran Covid-19
• Cegah Corona, Keluarga Ruben Onsu dan Karyawannya Suntik Vitamin
• Guru Besar UGM Positif Covid-19 Wafat, Wakil Rektor Imbau yang Pernah Kontak dengan Almarhum Waspada
Kami tidak setuju karena ada banyak masyarakat kecil dan tim medis yang merawat pasien Covid-19 lebih membutuhkan segera," kata Pipin dalam keterangan tertulis, Selasa (24/3/2020).
Menurut dia, di tengah masyarakat yang sedang khawatir dengan wabah Covid-19, seharusnya para pejabat publik termasuk anggota DPR dapat menunjukkan sikap kenegarawanan mereka. "Sebaiknya tunjukan sikap empati kepada masyarakat.
Berikan prioritas bagi yang membutuhkan.
Kecuali, jika ada anggota dan keluarganya yang sudah terpapar Covid-19 ya silakan," kata dia.
Ketua Departemen Politik DPP PKS ini menambahkan, saat ini alat tes yang dimiliki Indonesia masih terbatas.
Oleh karena itu, pemerintah perlu menyusun skala prioritas dalam melaksanakan rapid test. Pemerintah, imbuh dia, juga harus berani bersikap lebih tegas dalam mengendalikan penyebaran virus ini.
Diberitakan sebelumnya, Sekretariat Jenderal DPR menjadwalkan tes Covid-19 yang disebabkan virus corona bagi para anggota dewan serta keluarganya mulai Kamis (25/3/2020) mendatang.
Sekjen DPR Indra Iskandar mengatakan, saat ini pembagian jadwal masih dalam penyusunan karena jumlah peserta yang ikut diperkirakan mencapai 2.000 orang.
Asumsi ini berdasarkan jumlah anggota dewan sebanyak 575 orang dengan masing-masing empat anggota keluarga. "Dijadwalkan mulai dari Kamis sampai dengan selesai.
Ini sedang menyusun jadwal, belum selesai karena jumlah anggotanya kan banyak.
Keluarga mungkin 2.000 lebih," kata Indra saat dihubungi, Senin (23/3/2020). Indra juga menjelaskan bahwa alat tes Covid-19 untuk para anggota dewan serta keluarganya merupakan hasil sumbangan beberapa anggota lain. Menurut dia, sejumlah anggota DPR berinisiatif memesan langsung alat tes Covid-19 ke China. (Artikel ini telah tayang di Kompas.com)