Sisihkan Setengah Gajinya Sepekan, Lionel Messi Donasi Rp 17,7 Miliar untuk Perangi Virus Corona
Dengan gajinya yang mencapai Rp 31 miliar sepekan, tentu saja bantuan itu tergolong kecil untuk seorang Messi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Bintang Barcelona Lionel Messi ikut andil untuk memerangi virus corona (Covid-19).
Tidak tanggung-tanggung, pemain asal Argentina ini memberikan donasi sebesar 1 juta euro atau sekitar Rp 17,7 miliar.
Dengan gajinya yang mencapai Rp 31 miliar sepekan, tentu saja bantuan itu tergolong kecil untuk seorang Messi.
Artinya, Messi cukup menyisihkan setengah gajinya dalam sepekan untuk menyumbang.
• Lionel Messi akan Bantu Ronaldinho Keluar dari Penjara, Sudah Siapkan Uang Rp 64 Miliar
• Barcelona vs Eibar, 4 Gol Messi Bawa Barca Gasak Eibar 5-0
• Muncul Hantavirus di China Saat Corona Mewabah di Indonesia
• VIDEO Cristiano Ronaldo akan Memasok Alat-alat Medis untuk Tangani Virus Corona
Dikutip Kompas.com dari Mundo Deportivo, Messi menyisihkan penghasilannya itu ke pusat medis di Barcelona dan kota asalnya, Rosario, Argentina.
"Leo Messi telah memberikan sumbangan dalam perjuangan melawan #Covid19 di #Clinic. Terima kasih banyak Leo untuk komitmen dan dukungan Anda," tulis Hospital Clinic Barcelona di Twitter.
Sumbangan dari Messi akan digunakan untuk membeli peralatan kesehatan demi melawan pandemi virus corona yang telah menyerang hampir semua negara.
Sebagai bentuk transparansi, pihak klinik akan mengomunikasikan kepada Lionel Messi dan para donatur lain ke mana saja sumbangan mereka dipakai dan hasil apa yang telah dicapai.
Lionel Messi memang kerap memberikan donasi untuk proyek medis.
Sebelum ini, ia juga berkontribusi penting ke Pusat Klinik Anak di Rumah Sakit Sant Joan de Deu di Barcelona.
Megabintang Barcelona tersebut memberi sumbangan ke pasien cilik yang terjangkit kanker.
Khusus terkait dengan Covid-19, Lionel Messi terlibat dalam proyek FIFA dan WHO demi meningkatkan kesadaran akan perlunya higienitas tangan untuk mencegah penyebaran virus.
Mantan pelatih Lionel Messi, Pep Guardiola, juga memberikan sumbangan dalam jumlah sama, yaitu 1 juta euro, kepada dua institusi medis di Barcelona.
Guardiola berada di rumahnya di Barcelona sejak Liga Inggris dibekukan.
BBC mengabarkan bahwa pelatih berkepala plontos itu telah bekerja dengan para pengacaranya demi mencari cara terbaik untuk mendonasikan dana demi melawan virus corona.
Sumbangan Guardiola bakal disalurkan ke Medical College of Barcelona dan Angel Soler Daniel Foundation.
Selain Messi dan Guardiola, Cristiano Ronaldo serta agennya, Jorge Mendes, juga telah mendonasikan 1 juta euro ke tiga unit gawat darurat bagi pasien Covid-19 di Lisbon dan Porto di Portugal.
Sementara itu, dewan direktur Barcelona akan kembali berkumpul pada Rabu (25/3/2020) untuk kembali membicarakan kerugian ekonomi yang diderita klub akibat virus corona.
Salah satu topik yang bakal menjadi diskusi utama adalah pengurangan gaji dari semua tim profesional Barca selama kompetisi dihentikan.
Menurut Mundo Deportivo, Barcelona berencana memotong gaji para pemain tim utama, baik pria maupun wanita, Barca B, Youth A, dan semua tim utama di cabang basket, handball, roller hockey, dan futsal.
Masih dari sumber yang sama, gaji Lionel Messi dkk dikatakan mengambil 53 persen dari bujet tim untuk 2019-2020.
Sejauh ini belum ada kata sepakat antara klub dan para pemain walau hal tersebut mungkin akan berubah setelah diskusi pada Rabu ini.
Beberapa klub lain yang telah menyetujui pemangkasan gaji sukarela dengan para pemain mereka adalah Bayern Muenchen, Borussia Moenchengladbach, Lyon, dan PSG.
Sementara itu, Borussia Dortmund juga melakukan hal yang sama dengan remunerasi Erling Haaland dkk akan dipotong 20 persen selama laga-laga dihentikan dan 10 persen untuk laga-laga yang dimainkan di belakang pintu tertutup.
Menurut perwakilan Dortmund, gestur ini akan menyisihkan 10 juta euro alias sekitar Rp 175 miliar untuk membantu sekitar 850 staf dan keluarga mereka di tengah situasi sulit pandemi virus corona.
Status Darurat Nasional Spanyol diberlakukan terhitung 13 Maret 2020 setelah wabah Covid-19 mulai berkecamuk di negara tersebut.
Menurut data dari Pusat Sains dan Teknik Universitas Johns Hopkins, Spanyol memiliki kasus pandemi virus corona terparah kedua di Eropa setelah Italia.
Hingga Rabu (25/3/2020) pagi WIB, sudah ada 39.676 kasus positif Covid-19 di Spanyol dengan 2.800 angka kematian.
Berita baiknya, ada 3.794 orang yang telah pulih kembali dari Covid-19 di Spanyol. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com