Kabar Artis

Seusai Baca Berita Virus Corona, Raffi Ahmad Mengeluh Sesak, Dokter Sebut Reaksi Psikomatis Tubuh

Artis Raffi Ahmad mengaku dirinya merasa sesak setelah membaca berita-berita mengenai virus corona. Keluhan Raffi Ahmad tersebut mendapat jawaban.

KOMPAS.com/MUTHIAH NURAINI S
Ilustrasi Raffi Ahmad. Seusai Baca Berita Virus Corona, Raffi Ahmad Mengeluh Sesak, Dokter Sebut Reaksi Psikomatis Tubuh. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Artis Raffi Ahmad mengaku dirinya merasa sesak setelah membaca berita-berita mengenai virus corona.

Keluhan Raffi Ahmad tersebut mendapat jawaban dari seorang dokter.

Menurut sang dokter, hal tersebut merupakan reaksi psikomatis tubuh.

Dalam vlog yang diunggah di saluran YouTube Rans Entertainment berjudul "Drama Rafathar Suntik Tes Kesehatan!! Semua Turun Tangan Semangatin Rafathar!", pada Rabu (25/3/2020), Raffi Ahmad sempat mengeluh sakit seusai membaca berita.

"Aku tuh baca-baca berita malah jadi sesak. Karena parno kali ya, baca-baca gitu (tentang virus corona)," ujar Raffi Ahmad kepada dokter yang berkunjung ke rumahnya.

Raffi Ahmad Disebut Sombong, Nagita Slavina Bela Suaminya Saat Live di Instagram

Curhat Dokter di Lampung Tangani Pasien Corona Saat Istri Hamil Anak Pertama, Diunggah Najwa Shihab

Oknum Perwira Polisi Pukuli 3 Anak Buah Pakai Kopel, Satu Bintara Dilarikan ke Rumah Sakit

Keluarga Buka Paksa Plastik Pembungkus Jenazah Pasien Pengawasan Corona

Reaksi Raffi itu sempat dibilang sebagai hal yang wajar oleh dokter dari RSPP yang berkunjung ke rumahnya.

Ternyata, menurut psikiater dokter Andri dari RS Omni Alam Sutera Tangerang, hal itu merupakan reaksi psikomatis tubuh.

"Ketika kita membaca berita atau cerita tentang gejala virus corona, tiba-tiba kita merasa tenggorokan kita agak gatal, nyeri, dan merasa sedikit meriang, walau suhu tubuh normal. Itu wajar," ujarnya melalui akun Twitter @mbahndi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, reaksi psikosomatis tubuh itu timbul karena kecemasan yang dipicu oleh berita-berita yang terus menerus terkait virus corona atau Covid-19.

"Amygdala atau pusat rasa cemas, sekaligus memori kita, jadi terlalu aktif bekerja. Akhirnya kadang dia tidak sanggup mengatasi kerja berat itu," sambungnya.

Tonton, video YouTube selengkapnya di bawah ini.

Tanda-tanda terinfeksi virus corona

Kenali tanda-tanda terinfeksi virus corona penyebab Covid-19. Adapun, tanda-tanda atau ciri terinfeksi virus tersebut hampir sama dengan Gejala sejumlah penyakit lainnya.

Adapun, Gejala virus corona di antaranya mengalami demam, diikuti dengan batuk atau flu.

Berbagai kelompok usia bisa menjadi sasaran virus corona.

Meskipun, kelompok usia yang paling rentan adalah mereka yang berusia lanjut atau orang tua.

Dilansir Kompas.com, menurut penelitian, dalam sejumlah kasus, penderita Covid-19 tidak mengalami Gejala apa pun.

Bagaimana tanda-tanda terinfeksi virus corona?

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan sejumlah Gejala, yang bisa mengindikasikan seseorang mengidap Covid-19.

Ciri-ciri tersebut diketahui dari melihat hal yang dialami oleh para pasien yang sudah terkonfirmasi positif virus corona.

Berikut, tanda-tanda terinfeksi virus corona.

1. Demam

2. Batuk kering

3. Sesak napas

4. Dalam beberapa kasus, ada yang mengalami mual dan diare.

Demam, batuk kering, dan sesak napas tersebut bisa terjadi dari tingkatan ringan hingga parah dalam kurun waktu 2-14 hari setelah seseorang terpapar virus.

Kurun waktu itu merupakan lama masa inkubasi virus di dalam tubuh seorang manusia.

Sementara itu, National Health Service menyebutkan, Gejala Covid-19 terjadi secara terus menerus setidaknya selama lebih dari 1 jam.

Atau dalam 1 hari, batuk terjadi lebih dari 3 kali waktu.

Menurut CDC, tanda lain yang juga kuat mengindikasi seseorang terinfeksi virus penyebab Covid-19 adalah mengalami kesulitan bernapas, nyeri di bagian dada, atau bibir dan wajah berwarna kebiruan.

Jika Anda mengalami tanda-tanda ini, maka Anda harus secepat mungkin mengakses layanan kesehatan atau mendapat penanganan medis.

Sementara jika Gejala masih tergolong ringan, Anda bisa melakukan karantina atau isolasi mandiri di rumah masing-masing dan menunggu Gejala mereda perlahan.

Protokol kesehatan

Pahami pula protokol kesehatan atau langkah yang harus Anda lakukan saat mengalami Gejala atau tanda-tanda terinfeksi virus corona di atas.

Dilansir Kompas.com, protokol kesehatan itu, di antaranya:

Jika kondisi tidak sehat

Istirahat dan minum yang cukup jika Anda merasa tidak sehat dengan kriteria seperti di bawah ini:

Demam 38 derajat Celcius

Menderita batuk/pilek

Jika kondisi Anda disertai dengan kesulitan bernapas (sesak atau napas cepat), segera periksa atau berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

Saat berobat atau memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan, Anda harus melakukan ini:

Gunakan masker

Jika tidak memiliki masker, patuhi etika batuk/bersin yang benar.

Caranya, menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan.

Upayakan tidak menggunakan transportasi massal.

Anda juga bisa menghubungi hotline center virus corona 119 ext 9 jika membutuhkan saran lebih lanjut.

Beda batuk biasa dan virus corona

Jangan terkecoh dengan Gejala batuk biasa atau flu, sebab Gejala-Gejala demikian mirip dengan yang dialami pasien positif virus corona atau Covid-19.

Para ahli telah menyebutkan sejumlah Gejala yang bisa mengindikasikan seseorang terinfeksi virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2.

Gejala-Gejala itu memiliki kemiripan dengan flu yang biasa terjadi diikuti demam, sakit kepala, termasuk batuk.

Di tengah wabah virus corona jenis baru seperti saat ini, penting mengetahui Gejala-Gejala virus corona, yang salah satunya adalah batuk.

Pahami perbedaan batuk biasa dengan batuk karena diduga Gejala Covid-19.

Sebenarnya, batuk yang menunjukkan Gejala Covid-19 dan batuk biasa memiliki perbedaan yang bisa diamati.

Dikutip dari Medical News Today, Kamis (19/3/2020), batuk yang terjadi pada penderita Covid-19 dan flu/batuk biasa sama-sama terjadi di waktu yang cukup sering, sepanjang mereka sakit.

Tingkatannya, mulai dari batuk ringan hingga sedang.

Flu atau batuk biasa

Batuk yang terjadi pada orang yang menderita influenza, menutur Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sering kali terjadi secara tiba-tiba dan penderita akan sembuh dalam waktu relatif singkat, kurang dari 2 minggu.

Selain itu, batuk yang terjadi pada orang yang menderita flu akan disertai dengan pilek dan bersin-bersin, sebagaimana dituliskan dalam artikel Business Insider, 12 Maret 2020.

Sementara, penderita Covid-19 tidak mengalami itu.

Jadi, jika seseorang menunjukkan batuk yang disertai dengan pilek dan sebelum batuk dimulai dengan fase bersin, dimungkinkan ia terkena flu biasa.

Covid-19

Dilansir dari The Sun, Senin(23/3/2020), Direktur Klinis dari Patientaccess.com, Dr Sarah Jarvis menjelaskan, batuk merupakan ciri dari Gejala terinfeksi virus corona jenis baru yang sudah bisa diketahui.

Batuk yang menandakan mengindikasikan seseorang menderita Covid-19 adalah:

Batuk kering yang terjadi terus menerus

- Batuk kering terjadi setidaknya dalam waktu setengah hari.

- Batuk ini tidak terjadi sesekali hanya karena Anda berdehem atau ada sesuatu yang menyangkut di tenggorokan.

- Batuk ini adalah sesuatu yang baru dirasakan oleh penderitanya.

Artinya, bukan batuk seperti yang biasa dirasakan, misalnya karena seseorang terbiasa merokok kemudian sering batuk, dan sebagainya.

Batuk kering tidak berdahak

Meskipun penderita batuk kering tidak bisa disebut 100 persen adalah penderita Covid-19, namun jenis batuk ini lebih berpotensi menjadi Gejala Covid-19 daripada batuk basah yang menghasilkan dahak.

Disebutkan, 67,7 persen pasien yang terkonfirmasi sebagai penderita Covid-19 menunjukkan Gejala batuk kering ini, sehingga tak jarang disebut sebagai Gejala kunci.

Oleh karena itu, Anda yang mengalami batuk kering seperti ini disarankan untuk melakukan isolasi diri secara mandiri sebagai langkah preventif menularkan virus ke orang lain.

Gejala Covid-19

Pahami pula Gejala terinfeksi virus corona dari hari ke hari.

Melansir Business Insider, berikut Gejalanya:

Hari ke-1

Pasien mengalami demam.

Tubuhnya mungkin juga mengalami semacam kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.

Ada pula yang mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.

Hari ke-5

Ada pasien yang mengalami kesulitan bernapas. Kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang berusia lanjut atau memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya.

Hari ke-7

Pada hari ke-7, menurut penelitian Universitas Wuhan, ini merupakan waktu rata-rata pasien masuk ke rumah sakit.

Hari ke-8

Pada pasien yang mengalami kondisi parah, sekitar 15 persen mengalami sindrom gangguan pernapasan akut.

Saat ini terjadi, cairan telah memenuhi paru-paru, dan sering kali berakibat fatal.

Hari ke-10

Ketika Gejala memburuk, pasien akan dibawa ke ICU. Biasanya, mereka mengalami gangguan pada bagian perut, dan kehilangan nafsu makan.

Pada rentang waktu ini, sebagian kecil meninggal, yakni 2 persen.

Hari ke-17

Setelah menjalani perawatan selama lebih kurang 2,5 minggu, pasien yang kondisinya membaik biasanya sembuh dan keluar dari rumah sakit.

Selain itu, ketahui langkah-langkah yang harus dilakukan jika Anda merasakan Gejala mirip Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com. dengan judul Raffi Ahmad Mengeluh Sesak Setelah Baca Berita tentang Virus Corona.

Keluhan artis Raffi Ahmad yang merasa sesak setelah membaca berita-berita mengenai virus corona, mendapat jawaban dari seorang dokter. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved