Ditengah Wabah Corona, Korea Utara Tembakkan 2 Rudal Balistik, Korsel Sebut Tak Pantas, Hentikan

Resolusi Dewan Keamanan PBB sendiri telah melarang Korea Utara menguji coba rudal balistik, dan negara itu telah mendapat sanksi berat atas program ru

Editor: Romi Rinando
Daily Mail
Kim Jong Un 'melarikan diri dari ibukota Korea Utara untuk menghindari virus corona' 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -Korea Utara kembali menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke laut lepas pantai timurnya pada hari Minggu.

Rudal yang ditembakkan tersebut akan menjadi rudal kedelapan dan kesembilan yang diluncurkan dalam empat putaran.

Peluncuran rudal tersebut dalam rangka latihan militer pasukan Korea Utara yang biasanya secara pribadi diawasi oleh pemimpin Kim Jong Un.

Peluncuran rudal kali ini akan menjadi rudal paling banyak yang pernah ditembakkan dalam satu bulan oleh Korea Utara, menurut penghitungan oleh Shea Cotton, peneliti senior di James Martin Center for Nonproliferation Studies.

Korea Selatan menganggap tindakan Korut tersebut sebagai "tidak pantas" di tengah pandemi global virus corona.

Rekaman Suara Mantan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il, Bocor, Isinya Bikin Gempar Hina Film Korea

Korea Utara Umumkan Nol Kasus Virus Corona, Para Ahli Sangsikan Pernyataan Tersebut: Nggak Mungkin!

Negara Tetangga Berjibaku Lawan Virus Corona, Korea Utara Sibuk Latihan Militer Pakai Rudal Balistik

 

Melansir Reuters, Minggu (29/3/2020), Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melaporkan, dua "proyektil jarak pendek" diluncurkan dari daerah pesisir Wonsan, dan terbang 230 kilometer (143 mil) pada ketinggian maksimum 30 kilometer (19 mil).

"Dalam situasi di mana seluruh dunia mengalami kesulitan karena COVID-19, tindakan militer semacam ini oleh Korea Utara sangat tidak pantas dan kami menyerukan penghentian segera," kata JCS Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, menurut kantor berita Yonhap.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan mereka (rudal yang ditembakkan) tampaknya adalah rudal balistik, dan tidak mendarat di wilayah Jepang atau zona ekonomi eksklusifnya.

"Datang pada awal tahun ini, satu-satunya waktu kami melihat tes (peluncuran) sesering ini terjadi pada tahun 2016 dan 2017, yang keduanya merupakan tahun yang sangat penting bagi program rudal Korea Utara," kata Shea Cotton, peneliti senior di James Martin Center for Nonproliferation Studies dalam sebuah posting di Twitter.

Semua rudal yang ditembakkan tahun ini adalah senjata kecil jarak dekat, seperti KN-24 yang ditembakkan pada 21 Maret.

Tetapi Kim telah memperingatkan bahwa Korea Utara sedang mengembangkan "senjata strategis" baru yang akan diluncurkan tahun ini.

Para analis berspekulasi bahwa itu bisa menjadi rudal balistik jarak jauh baru, atau kapal selam yang mampu meluncurkan rudal seperti itu.

Resolusi Dewan Keamanan PBB sendiri telah melarang Korea Utara menguji coba rudal balistik, dan negara itu telah mendapat sanksi berat atas program rudal dan senjata nuklirnya.

Meskipun Korut mengunci perbatasan dan melakukan tindakan karantina dalam upaya untuk mencegah wabah virus corona baru, latihan militer bulan ini telah dilakukan.

Padahal, Korea Selatan dan Amerika Serikat telah menunda beberapa latihan militer bersama mereka karena wabah virus corona di Korea Selatan.

Sumber: Intisari Online
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved