Siti Nur Jazilah Korban Air Keras Disiram Suami, Kondisinya Kini setelah Operasi Wajah
Seluruh wajah Lisa rusak disiram air keras hingga harus dilakukan operasi transplantasi.
Pada 5 Februari 2014, Lisa diperkenankan pulang setelah tujuh tahun dirawat.
Wanita asal Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu dilepas tim RSUD dr Soetomo Surabaya.
Hadir dalam acara pelepasan itu di antaranya Ketua Tim Bedah Plastik Face Off Prof dr Sjaifuddin Noer dan Direktur Utama RSU dr Soetomo, Surabaya, dr Dodo Anondo.
"Lisa diperbolehkan pulang karena secara medis, luka sudah membaik meskipun wajah belum sempurna 100 persen. Apalagi, Lisa sudah dianggap bisa hidup mandiri tanpa bantuan tim medis lagi," kata Prof dr Sjaifuddin Noer, dilansir Kompas.com.
Meski demikian, Lisa masih diwajibkan kontrol seminggu dua kali untuk melihat perkembangan bekas lukanya.
Sjaifuddin menambahkan, masih ada kemungkinan operasi, tetapi sifatnya hanya operasi kecil dan tidak memerlukan penanganan khusus atau rawat inap.
"Yang masih rentan, bukan masalah lukanya, namun masalah psikologisnya, karena Lisa akan hidup di tengah masyarakat seperti dulu. Namun kami yakin Lisa akan siap menghadapi," tambahnya.
Ditawari pekerjaan
RSUD dr Soetomo Surabaya membuka kesempatan bagi pasien face off, Siti Nur Jazila atau Lisa, untuk bekerja tanpa melalui tes.
Perlakuan khusus itu diberikan karena selama tujuh tahun dirawat, Lisa dinilai aktif membantu pekerjaan RSUD dr Soetomo Surabaya.
Janji itu disampaikan Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Dodo Anondo, saat acara pelepasan janda 30 tahun asal Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, itu di ruangannya, Rabu (5/2/2014).
"Gajinya memang tidak seberapa, namun jika Lisa berkenan, kami siap menerima," kata Dodo, dilansir Kompas.com.

Selama tujuh tahun dirawat di RSU dr Soetomo, kata Dodo, Lisa banyak membantu pekerjaan rumah sakit.
Hal itu dilakukannya juga sebagai upaya pemulihan psikologi pasca-operasi serta mengisi waktu luang.
"Lisa bisa bekerja di bidang administrasi, motivasi pasien, atau apa pun tergantung kompetensinya," tambah Dodo.