Waria Tewas Dibakar Hidup Sekelompok Preman yang Disebut Kerap Buat Onar dan Tawuran di Kalibaru

Mengutip artikel TribunJakarta, beredar informasi di media sosial adanya transgender perempuan (transpuan) dibakar hidup-hidup sekelompok preman di

Editor: Romi Rinando
Kompas.com
Ilustrasi bakar diri. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang transgender atau waria bernama Mira dibakar sekelompok pemuda. 

Waria bernama Mira tersebut,  dibakar di  wilayah Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

Para pelaku yang disebut-sebut kerap membuat onar  bukan hanya pemuda warga setempat, tapi ada yang berasal dari daerah  luar Kelurahan Kalibaru.

Mereka disebut Lurah Kalibaru sering menggelar tawuran di kawasan itu.

Lurah Kalibaru Suyono mengatakan, para pengeroyok Mira umumnya remaja-remaja di bawah 20 tahun.

Rinrada Waria Tercantik yang Mampu Buat Taipan Asal China Ceraikan Istri Sah, Lalu Menikahinya

2 Waria Tobat Gara-gara Alami Mimpi Mengerikan, 1 Waria Dijuluki Diva Terkenal

10 PSK dan Waria Terjaring Razia Satpol di Beberapa Titik, Sebagian Disebut Pemain Lama

 

Mereka bukan hanya warga Kalibaru, melainkan banyak juga warga dari luar Kalibaru.

"Tidak bisa digeneralisirkan karena kejadiannya di Kalibaru maka itu warga kami."

"Karena faktanya banyak juga itu ternyata warga luar wilayah kami seperti dari Semper Barat, Koja, Cilincing, bahkan Bekasi," kata Suyono saat dihubungi, Selasa (7/4/2020).

Suyono tidak menampik satu titik wilayahnya, tepatnya di kolong jembatan layang tol, kerap dijadikan tempat kumpul-kumpul remaja nakal.

Kolong tol yang beralih fungsi menjadi garasi kontainer itu kerap dijadikan sebagai tempat berbuat keonaran.

"Terkadang kami patroli bersama tiga pilar pergoki anak-anak itu tengah mabok dengan lem aibon," ujar Suyono.

Namun, mereka mengaku kerap kesulitan memproses hukum anak-anak itu.

Sebab, perbuatan itu tidak termasuk pelanggaran hukum.

"Apalagi, banyak yang di bawah umur."

"Akibatnya kami hanya dapat kembalikan ke orang tua untuk dibina," ungkapnya.

Bukan hanya ngelem dan mabuk-mabukan, anak-anak itu juga disebut kerap membuat keributan di wilayah sekitar.

Bahkan, tawuran bagi mereka sudah menjadi rutinitas karena dilakukan hampir setiap hari dan tanpa sebab.

"Namun karena banyak juga dari luar warga, kami jadi kami susah membinanya."

"Mereka kami pulangkan namun besok-besok kembali lagi," jelasnya.

Suyono mengklaim pihaknya bersama polisi dan TNI setempat kerap mengamankan wilayah itu dari anak-anak nakal tersebut.

Bahkan, mereka memiliki program Ayo Jaga yang merupakan patroli rutin antara Satpol PP, TNI, dan Polisi.

Meski demikian, ia mengakui anak-anak dari luar wilayahnya itu kerap kembali lagi seusai diusir dan ditangkapi saat patroli.

"Kalau kami tidak jaga saja sehari itu kami kecolongan."

"Mereka pasti langsung tawuran," tuturnya.

Ia juga mengaku sudah mengintruksikan RT dan RW setempat agar dapat mengamankan wilayah yang kerap dijadikan tempat berkumpul anak-anak nakal itu.

Namun demikian, tidak jarang RT dan RW juga takut dan tidak mau bermasalah dengan anak-anak nakal tersebut.

Sebelumnya, seorang transgender bernama Mira meregang nyawa karena dipukuli dan dibakar hidup-hidup oleh para bajing loncat (Bajilo) di garasi kontainer wilayah Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

Pekerja Seks Komersial (PSK) itu dituduh telah mencuri dompet dan handphone milik seorang sopir truk.

Mira pun dipukuli oleh para anak-anak itu sebelum akhirnya dibakar hidup-hidup, Sabtu (4/4/2020).

Nyawa Mira tidak dapat tertolong ketika dibawa pihak keluarga ke Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara Minggu (5/4/2020).

Kabar Mira tewas dibakar hidup-hidup di Cilincing, diinformasikan akun Twitter Arus Pelangi @aruspelangi.

"TRANSPHOBIA KILLS!!!!

Seorang kawan Transpuan di Jakarta Utara bernama Mira meninggal dunia krn menjadi korban pembakaran oleh massa.

Saat ini kerabat Mira butuh melunasi biaya perawatan Mira sewaktu di RS Koja, biaya ambulans, dan biaya pemakaman.

Bantuan bisa dikirim ke: https://twitter.com/queerkunoichi/status/1247014283176636416" tulis akun twitter Arus Pelangi, Senin (6/4/2020).

Arus pelangi menyerukan bantuan untuk Mira yang diketahui mengalami kekurangan biaya di RSUD Koja, Jakarta Utara.

"Konfirmasi & bukti transfer bisa DM kami langsung agar langsung kami koordinasikan dengan kerabat Mira. Terima kasih.#RestInPowerMira," tulis akun Twitter Arus Pelangi.

Diinformasikan Arus Pelangi, sebanyak dua pelaku pembakar transgender Mira telah ditangkap polisi.

Sementara, ada tiga pelaku pembakar Mira transgender masih diburu pihak kepolisian dari Polsek Cilincing.

"UPDATE:

Mira sudah dimakamkan siang ini.

2 pelaku sudah di tangkap, 3 masih dicari. Kasus masih dalam penyelidikan dan pemeriksaan saksi2 oleh Polsek Cilincing," tulis akun Twitter Arus Pelangi" tulisnya.

Mengutip artikel TribunJakarta, beredar informasi di media sosial adanya transgender perempuan (transpuan) dibakar hidup-hidup sekelompok preman di kawasan Cilincing, Jakarta Utara.

Informasi tersebut salah satunya diunggah lewat akun Instagram @rumahpuan_.

Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa transpuan bernama Mira itu dibakar lima orang preman di kawasan Cilincing.

Setelah dibakar, Mira sempat dilarikan ke RSUD Koja.

Namun, nyawa Mira tak terselamatkan hingga akhirnya dia meninggal dunia pada Sabtu (4/4/2020) siang.

Kanit Reskrim Polsek Cilincing, AKP Bryan Rio Wicaksono membenarkan informasi tersebut.

"Iya (benar ada peristiwa tersebut)," kata Bryan saat dikonfirmasi, Senin (6/4/2020).

Meski begitu, Bryan belum bisa menjelaskan secara detail terkait kronologis peristiwa itu.

Menurut dia, saat ini polisi masih mengejar para tersangka yang terlibat dalam pembakaran transpuan tersebut.

"Sementara masih dalam pengejaran pelakunya, mohon doanya agar terungkap. Nanti kami informasikan kembali," kata Bryan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bakar Seorang Waria Hingga Tewas, Pelaku Disebut Sering Bikin Onar di Kalibaru

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved