Berita Terkini Nasional

Puspita Aulia Istri Kacab Bank BUMN Masih Trauma Suami Tewas Dibunuh

Kacab bank BUMN Ilham Pradipta tewas dibunuh setelah diculik oleh gerombolan orang di area parkir pusat perbelanjaan.

Kolase Tribunnews/net
PEMBUNUHAN KEPALA CABANG BANK - Kepala Cabang Bank BUMN Cempaka Putih Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta alias MIP (37) saat diculik oleh sejumlah orang tak dikenal (OTK) di parkiran Lotte Grosir, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025). Puspita Aulia istri Kacab Bank BUMN masih trauma suami tewas dibunuh. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jakarta Pusat - Puspita Aulia, istri Mohamad Ilham Pradipta (37) kepala cabang (Kacab) bank BUMN di Jakarta Pusat masih trauma dengan kematian suaminya yang mengenaskan.

Kacab bank BUMN Ilham Pradipta tewas dibunuh setelah diculik oleh gerombolan orang di area parkir pusat perbelanjaan di Jalan TB Simatupang, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Jasad Ilham Pradipta ditemukan dengan kedua tangan dan kaki terolat di persawahan wilayah Bekasi, Jawa Barat. Sebanyak 15 orang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penculikan disertai pembunuhan terhadap kacab bank BUMN tersebut.

Kini keluarga Ilham Pradipta masih terdampak dengan peristiwa pembunuhan keji ini.

Juru bicara keluarga Ilham, Widodo Bayu Ajie mengatakan kejadian tersebut berdampak besar bagi psikologi keluarga. Hingga kini istri almarhum, Puspita Aulia masih terpukul dan dirundung trauma akibat kasus yang menimpa mendiang suaminya.

Pihak keluarga tidak menyangka, ayah dari dua orang anak tersebut tewas secara mengenaskan akibat luka kekerasan benda tumpul pada bagian leher dan dada yang dilakukan para pelaku. "Sangat terpukul, sangat trauma, sangat mengagetkan. Peristiwa ini sangat mengagetkan dan tidak sama sekali disangka bisa terjadi kepada keluarga," kata Bayu, Kamis (28/8/2025).

Ilham diculik pada area parkir pusat perbelanjaan di Jalan TB Simatupang, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur usai menemui seorang klien. Pada esok harinya Ilham ditemukan tewas dalam keadaan tangan dan kaki terikat, serta mata tertutup lakban di area persawahan di Desa Nagasari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

Padahal semasa hidup Ilham merupakan sosok yang baik dan dikenal tidak pernah memiliki musuh, sehingga kasus dialami korban membawa dukacita mendalam bagi pihak keluarga. "Almarhum itu kan hampir tidak memiliki musuh, ramah sama orang, aktif berorganisasi dari mulai SMP, SMA, kuliah, itu aktif berorganisasi, bahkan sempat jadi ketua OSIS," ujarnya dikutip Tribunnews.com.

Keluarga Ilham Pradipta Minta Keadilan

Atas hal tersebut, Bayu menuturkan pihak keluarga berharap jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya dapat mengungkap kasus dan memberi keadilan bagi keluarga yang ditinggalkan. Pihak keluarga berharap para pelaku dapat segera diproses hukum sesuai masing-masing perbuatannya dalam rangkaian kasus penculikan disertai pembunuhan terhadap Ilham.

"Kalau melihat dari perbuatannya kan bukan yang mendadak. Jadi tentunya kita berharap perbuatan ini akan dituntut dikenakan, dan dijatuhkan sanksi sesuai dengan perbuatan," tuturnya.

Sebelumnya Ilham menjadi korban penculikan sekelompok orang tak dikenal pada area parkir pusat perbelanjaan di Jalan TB Simatupang, Susukan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).

Ilham ditemukan tewas dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata tertutup lakban pada area persawahan di Desa Nagasari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis (21/8/2025).

Hingga kini jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya sudah mengamankan 15 terkait kasus penculikan disertai pembunuhan terhadap Ilham. Dari total 15 orang yang diamankan, delapan di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka, mereka berperan sebagai eksekutor dan aktor intelektual kasus menimpa Ilham.

Lengkap 4 Klaster hingga Peran 15 Tersangka

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved