Kasus Corona di Indonesia
Suami Diisolasi di Penjara Setelah Istrinya yang Hamil Meninggal Dunia Akibat Virus Corona
Seorang suami diisolasi di penjara seusai istrinya yang sedang hamil meninggal akibat positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SUMATERA BARAT - Seorang suami diisolasi di penjara setelah istrinya yang sedang hamil meninggal akibat positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Diketahui, sang suami ditangkap polisi dan menjadi tahanan.
SS (36) merupakan tahanan di Mapolres Bukittinggi, Sumatera Barat.
Ia diisolasi di ruang tahanan sendiri setelah istrinya meninggal dunia karena Covid-19.
Dilansir Kompas.com, SS tersandung kasus narkoba.
• Pak RT Menangis dan Minta Maaf, Warganya Tolak Pemakaman Pasien Virus Corona di Jawa Tengah
• TikTok Donasi Rp 5,9 Triliun untuk Perangi Virus Corona
• Langgar PSBB Jakarta, Hukumannya Denda Rp 100 Juta atau Pidana 1 Tahun
• Bayi Terinfeksi Corona, Tertular Ayahnya yang Nekat ke Swalayan saat Wabah Covid-19
Ia ditangkap dan diamankan di Mapolres Bukittinggi, Sumatera Barat, sejak Kamis (2/4/2020).
"Benar dia diisolasi di ruangan tahanan sendiri di lantai dua setelah istrinya diketahui Covid-19," kata Kapolres Bukittinggi, Sumatera Barat, AKBP Iman P Santoso yang dihubungi Kompas.com, Kamis (9/4/2020).
Menurut Iman, SS sudah dites leukosit di Rumah Sakit Ahmad Muchtar Bukittinggi dengan hasil cukup baik 7.000/microliter.
"Namun hari ini, dia akan menjalani tes swab tenggorokan dan hidung di RS Ahmad Muchtar untuk memastikan apakah terinfeksi Covid-19 atau tidak," jelas Iman.
Untuk 45 tahanan lainnya yang sempat ditahan bersama SS, menurut Iman, akan dilakukan rapid test.
"Rapid test juga akan dilakukan terhadap personel yang melakukan kontak dengan SS seperti anggota Satres Narkoba yang menangkap SS, petugas piket tahanan. Ada sekitar 60 orang," jelas Iman.
Sebelumnya diberitakan, seorang ibu hamil meninggal karena positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Ia merupakan warga Bukittinggi, Sumatera Barat.
Ia meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Rabu (8/4/2020).
Ibu hamil delapan bulan tersebut sebelumnya mengalami kejang.
Ia sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Bukittinggi, Senin (6/4/2020).
Kemudian, ia dirujuk ke RSUP M Djamil Padang karena kondisinya yang terus menurun hingga akhirnya meninggal dunia.
Berdasarkan hasil laboratorium Universitas Andalas (Unand) Padang, diketahui ibu hamil itu positif terinfeksi Covid-19.
Menurut Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, perempuan itu hanya ibu rumah tangga biasa dan tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah.
"Belum diketahui dari mana perempuan itu bisa terjangkit Covid-19. Kita masih tracing," kata Ramlan.
Suami pasien itu, kata Ramlan, diketahui sedang tersandung kasus narkoba dan ditahan di Mapolresta Bukittinggi sejak Kamis (2/4/2020).
"Belum tahu apakah dari suami, namun kita minta suaminya lakukan tes swab untuk memastikan apakah dia positif atau tidak," kata Ramlan.
Istri saksikan suami meninggal akibat corona
Di luar negeri, seorang istri melihat langsung detik-detik suaminya meninggal akibat terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Sang istri menyaksikan kejadian nahas tersebut melalui aplikasi video call bernama Face Time.
Kejadian tersebut dialami seorang wanita asal Amerika Serikat bernama Maura Lewinger.
Melalui video call, ia melihat langsung detik-detik suaminya meninggal.
Diketahui, Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang juga ikut terdampak akibat virus corona atau Covid-19.
Bahkan kini, Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di dunia.
Berdasarkan data dari Johns Hopkins University yang diperoleh Kompas.com, jumlah kematian akibat virus corona di Amerika Serikat hingga Selasa (7/4/2020) mencapai 10.923 jiwa.
Sementara itu, virus corona telah menginfeksi 368.079 di AS.
Dan, pasien sembuh sebanyak 19.828 orang.
Seorang dari korban Covid-19 di Amerika Serikat tersebut adalah suami Maura, yang berusia 42 tahun.
Dilansir dari YouTube CNN Amerika, Maura mengatakan, pada awalnya, sang suami menunjukkan demam dan gejala-gejala virus corona lainnya pada 17 Maret 2020.
Setelah itu, suami Maura mulai kesulitan bernapas.
Melihat kondisi tersebut, Maura lantas memaksa suaminya untuk melakukan tes virus corona.
Namun, sang suami kukuh menolaknya.
Dengan berbagai bujukan dan desakan, sang suami akhirnya mau melakukan tes Covid-19.
Setelah hasil tes Covid-19 suaminya menunjukkan hasil positif, Maura kembali memaksa sang suami untuk dirawat di RS.
Setelah menjalani serangkaian pengobatan dan perawatan, suami Maura kemudian dipindahkan ke ICU karena kondisinya semakin memburuk.
Selama sang suami dirawat di rumah sakit, Maura selalu setia menelponnya lewat video call.
Meski sang suami tak pernah memberikan responsnya lewat ucapan, Maura yakin bahwa suaminya mendengarkan.
Rajinnya Maura menelepon bahkan video call adalah untuk menenangkan sang suami, bahwa ia tak sendirian berada di ruangan tersebut.
“Dia selalu memiliki telinga yang mendengarkan, tidak peduli apa yang kamu bicarakan, Joe selalu mendengarkan."
"Dia selalu merasa seolah Anda adalah orang terpenting di ruangan itu, ” ujar Maura.
"Cukup banyak menghabiskan waktu 24/7 untuk Face Time, mencoba bermeditasi dan menenangkannya, berusaha untuk tidak membiarkannya merasa sendirian," tambahnya.
Bahkan di detik-detik terakhir sang suami menghembuskan napas, Maura masih setia video call.
Maura pun menceritakan momen detik-detik terakhir dirinya melihat kematian sang suami akibat Covid-19.
Selama video call, Maura meminta sang suami untuk tetap kuat dan bertahan agar bisa sembuh.
Karena, dirinya dan anak mereka sudah menantikan kehadiran sang suami kembali ke rumah.
“Aku memohon padanya untuk tidak meninggalkan kami."
"Saya mengatakan kepadanya bahwa kita semua membutuhkannya," kata Maura.
Setelah itu, Maura pun memberikan lelucon lucu mengingat ketakutan sang suami ketika dilemparkan lap dapur.
"Kita pernah melemparkan lap wastafel dapur kepadanya dan saya khawatir kita tidak punya banyak waktu melakukan itu," ujarnya.
Setelah itu, Maura pun sempat menyanyikan lagu pernikahan mereka untuk membuat suaminya bersemangat sembuh.
“Saya memainkan lagu pernikahan kami untuknya."
"Sang perawat mengatakan kepada saya bahwa dia sangat damai dan tersenyum," ungkap Maura.
Rupanya setelah dinyanyikan lagu pernikahan, napas suami Maura tiba-tiba tersengal-sengal.
Dokter pun datang dan memberikan pertolongan.
Maura menyaksikan sendiri bagaimana saat itu suaminya sedang sakaratul maut.
Dokter berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan kondisi suami Maura.
Tetapi, suami Maura tak bisa lagi diselamatkan.
Ia dinyatakan meninggal dunia.
"Lalu, dokter mengambil telepon dan dia berkata, 'Maaf. Tapi tidak ada lagi denyut nadi.'" ungkap Maura mengingat ucapan sang Dokter.
Mengetahui fakta tersebut, Maura pun langsung menangis histeris.
"I'm shattered (saya hancur)," teriak Maura masih memegang ponselnya sambil melihat sang suami ditutup kain.
Setelah kembali tenang dari rasa keterkejutannya, Maura lantas mengucapkan selamat tinggal kepada sang suami lewat video call.
"Selamat tinggal," ujar Maura.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tahanan Polres Bukittinggi Diisolasi karena Istrinya yang Hamil 8 Bulan Meninggal Positif Covid-19.
Seorang suami diisolasi di penjara seusai istrinya yang hamil meninggal akibat positif terinfeksi virus corona atau Covid-19. (Kompas.com)