Video Berita

Video Perawat Pakai APD Berlapis Buat Ganjar Pranowo Renungi Penolakan Jenazah

Beberapa kali terjadi kejadian masyarakat menolak memakamkan jenazah yang memiliki hubungan dengan wabah Virus Corona (Covid-19).

Penulis: Bambang Irawan | Editor: Reny Fitriani
kolase
Video Perawat Pakai APD Berlapis Buat Ganjar Pranowo Renungi Penolakan Jenazah 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Beberapa kali terjadi kejadian masyarakat menolak memakamkan jenazah yang memiliki hubungan dengan wabah Virus Corona (Covid-19).

Penolakan tersebut terjadi kepada pasien hingga tenaga medis yang turun langsung menangani Covid-19.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah beberapa kali mengirimkan pesan supaya masyarakat tidak takut berlebihan terhadap jenazah yang meninggal karena Covid-19.

Proses perawat mengenakan APD untuk kasus Covid-19, dari kiri ke kanan (instagram @ganjar_pranowo)

Lewat unggahan akun Instagramnya, @ganjar_pranowo, Jumat (10/4/2020), ia mengunggah sebuah video yang menunjukkan perjuangan seorang perawat kasus Covid-19.

VIDEO Komentari Cara Makan Syahnaz Sadiqah, Nisya Ahmad Berseloroh

VIDEO Gunung Anak Krakatau Meletus, Abu Tebal Menyembur hingga Pulau Sebesi

VIDEO Heboh Suara Dentuman Misterius, Artis Enzy Storia sampai Ucap Istighfar

Video Detik-detik Gunung Anak Krakatau Meletus, Warga Lampung Selatan Mengungsi

Video tersebut menampilkan proses seorang perawat memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Pertama, wanita berhijab tersebut nampak memakai seragam perawat biasa dengan masker yang terikat di wajahnya.

Setelah itu ia menggunakan baju OK, atau pakaian berwarna hijau yang biasa dikenakan dalam ruangan operasi.

Saat memakai baju tersebut, ia tampak dibantu oleh seorang perawat lain yang juga menggunakan masker.

Seusai memasang baju operasi, perawat itu lalu lanjut memakai sarung tangan bedah.

Kemudian ia lanjut memakai APD lengkap yang menutupi seluruh badan, hingga kepalanya.

Setelah selesai menggunakan APD, perawat itu nampak menambah masker yang ia pakai.

Masker medis yang telah dipakainya, ditimpa lagi dengan masker N95 yang diketahui memiliki perlindungan lebih tinggi, dan dilapisi kembali menggunakan masker medis, jadi total perawat tersebut mengenakan tiga lapis masker hanya untuk turun langsung menangani kasus Covid-19.

Lalu, pelindung mata juga dikenakannya, lengkap dengan penutup kepala yang ia balutkan di hijabnya.

Sama seperti masker yang dikenakan dua lapis, perawat tersebut juga mengenakan sarung tangan sebanyak dua lapis.

Setelah selesai, ia lanjut melapisi kakinya dengan sebuah plastik sebelum mengenakan sepatu boots.

Perawat itu juga tampak kembali melindungi wajah dengan sebuah APD yang berbentuk seperti kaca depan helm.

Benda itu menutupi seluruh area wajahnya.

Terakhir, perawat itu lagi-lagi kembali menggunakan sarung tangan medis, sehingga total yang ia kenakan adalah tiga lapis sarung tangan medis.

Proses perawat mengenakan APD untuk kasus Covid-19, dari kiri ke kanan (instagram @ganjar_pranowo)

Pada captionnya, Ganjar menuliskan betapa hati-hati, dan teliti para perawat menangani pasien Covid-19.

"Berlapis-lapis,

Beginilah para dokter, perawat & tenaga kesehatan menyiapkan diri utk merawat pasien," tulis Ganjar.

Ganjar lanjut menyinggung soal beberapa kasus dimana jenazah perawat masih mendapat penolakan dari masyarakat setempat, walaupun telah berkorban nyawa berjuang di lini terdepan.

" Lalu ada sebagian warga yg menolak pemakaman jenazah seorang perawat? ... ya Allah manusia spt apa saya ini..." ujarnya.

Unggahan tersebut menuai banyak simpati, dan kesedihan dari warganet.

Mereka beramai-ramai meminta Ganjar agar menindak tegas oknum yang memprovokasi melakukan penolakan terhadap jenazah para perawat tersebut.

"Mohon ditindak tegas pak oknum2 seperti itu.. apalagi udah jadi provokator dengan alasan meindungi warganya.. tim medis juga gk akan gegabah asal2an dlm memperlakukan jenazah dan sudah ada protokolernya... atau paling gk diterjunkan tim buat sosialisasi ke masyarakat." tulis akun @dee_rooney1907.

"Mereka pahlawan yg tak bersuara pak..tolong diberikan tempat yang istimewa.." ujar @anyaslindri.

Warganet juga menyayangkan adanya stigma negatif yang masih berkembang di masyarakat.

"Saya sangat sedih pak ganjar, padahal kami tidak pernah menolak untuk merawat pasien positif covid-19, tapi stigma para masyarakat terhadap kami begitu rendahnya." tulis @erna_dlibra.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com

Videografer Tribunlampung/Bambang Irawan

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved