Kasus Corona di Indonesia
Pasien Corona Berbohong, RSUD dr Soedjati Soemdiardjo Gelar Rapid Test Massal
Pasalnya, pasien positif corona tidak jujur saat dilakukan pemeriksaan oleh tim medis.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GROBOGAN - Transparansi menjadi penting dalam menangani penyebaran virus corona.
Karena jika tidak transparan, maka penyebaran virus corona semakin sulit dilacak yang berakibat penyebaran semakin luas.
Inilah yang terjadi pada seorang pasien positif Covid-19 asal Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah.
Pasien tersebut tidak jujur mengenai riwayat perjalanannya selama ini.
Karena itu ia ditangani sebagai pasien biasa saat masuk RSUD dr Soedjati Soemdiardjo Purwodadi.
• Indonesia Berpotensi Jadi Episentrum Baru Virus Corona
• Calon Perwira Polisi asal Sumbar Positif Corona
• Pedangdut Meninggal Saat Masak di Dapur, Suami Kaget namun Tak Langsung Menolong
• Pencuri Gasak 6.000 Lembar Masker di dalam Gudang Terekam CCTV
Pasien tak diisolasi dan tenaga kesehatan yang menangani tak menggunakan prosedur penanganan pasien covid-19.
Belakangan diketahui ia dinyatakan positif corona.
Ternyata si pasien baru mengaku bahwa ia habis melakukan perjalanan ke luar negeri dan Yogyakarta.
Ini membuat geger para pegawai dan pasien di RSUD dr Soedjati Soemdiardjo Purwodadi.
Pasalnya, pasien tersebut tidak jujur saat dilakukan pemeriksaan oleh tim medis.
Akibat ulah yang dilakukan itu, puluhan pekerja di RSUD tersebut kini harus mengantre untuk menjalani rapid test.
Sedangkan, beberapa pasien di antaranya terpaksa harus dilakukan tracing atau pelacakan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Wakil Direktur RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Titik Wahyuningsih mengatakan, pasien tersebut saat pertama dilakukan perawatan di RSUD Soedjati Soemdiardjo mengaku tidak pernah ke luar negeri maupun ke daerah yang statusnya zona merah Covid-19.
Karena keterangan itu, akhirnya pasien yang bersangkutan tidak ditempatkan di ruang isolasi, namun dirawat di ruang bangsal Aster bersama pasien lainnya terhitung mulai 24 Maret 2020.
Setelah hampir satu minggu dilakukan perawatan di ruang bangsal RSUD itu, oleh dokter spesialis dinyatakan pasien berusia 47 tahun tersebut ditemukan gejala pneumonia.
Karena curiga dengan gejala tersebut, akhirnya tim medis berusaha untuk memastikan terkait soal riwayat perjalanan pasien.
Saat itu juga tim medis terkejut, ternyata pasien baru mengaku jika sebelumnya pernah pergi ke luar negeri dan ke Yogyakarta.
"Setelah ditanya lebih lanjut akhirnya pada 30 Maret, pasien baru mengaku kalau sebelumnya baru pulang dari luar negeri dan sempat main ke Jogja. Setelah menyampaikan keterangan itu, pasien kemudian dipindahkan ke ruang isolasi," ungkap Titik, Jumat (10/4/2020).
Meski sejak 2 April lalu pasien itu sudah diperbolehkan pulang dan diminta melakukan isolasi mandiri di rumah, namun hasil uji laboratorium dari pasien bersangkutan belakangan diketahui ternyata positif Covid-19.
76 pegawai RSUD rapid test
Menyikapi hasil uji lab yang menyebut pasien itu positif corona, pihak rumah RSUD langsung melakukan tracing terhadap pegawainya.
Hasilnya, ada 76 pegawai RSUD yang sempat kontak langsung dengan pasien bersangkutan selama dirawat di ruang bangsal pada 24-30 Maret 2020.
"76 orang itu akan kita rapid test. Diantaranya petugas pendaftaran, IGD, dokter, perawat, hingga tenaga kebersihan," ungkap Titik.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Grobogan, Slamet Widodo mengaku akan segera melakukan tracing terhadap orang yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien bersangkutan.
Selain para pegawai di RSUD, pihaknya juga akan melakukan tracing terhadap keluarga dan para pasien lain yang sebelumnya sempat satu ruangan dengan yang bersangkutan saat menjalani perawatan di ruang bangsal Aster.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinkes Sragen untuk tracing, sebab pasien positif Covid-19 itu sempat periksa ke dokter yang ada di wilayah Sragen yang aksesnya cukup dekat dengan desa Bangsri," tandasnya. (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akibat Pasien Positif Covid-19 Berbohong Saat Diperiksa, Pegawai hingga Pasien di RSUD Purwodadi Terkena Imbas"