Virus Corona

Ibu Lempar 5 Anaknya ke Sungai karena Kelaparan Saat Wabah Virus Corona

Seorang ibu lempar 5 anaknya ke sungai di tengah wabah virus corona atau Covid-19.

tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi. Ibu Lempar 5 Anaknya ke Sungai karena Kelaparan Saat Wabah Virus Corona. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, INDIA - Seorang ibu lempar 5 anaknya ke sungai, di tengah wabah virus corona atau Covid-19.

Hal itu terjadi setelah ia bertengkar dengan suaminya.

Adapun, penyebab pertengkaran akibat kelaparan dan kekurangan uang.

Peristiwa tersebut terjadi di India.

Diketahui, India menerapkan lockdown akibat wabah virus corona atau Covid-19.

Kisah Romantis Suami Istri Positif Corona Rayakan Ulang Tahun Pernikahan Ke-50 di Ruang ICU RS

Panglima TNI Kerahkan 95 Ribu Personel Tangani Covid-19 Selama 150 Hari, DPR Setuju Tambah Anggaran

Siswa SMK Mengaku Iseng Jadi Waria Bikin Orangtua Kaget, Tertangkap di Kawasan Stasiun

Pria Tewas Dibunuh Setelah Selingkuhi Istri Orang sampai Hamil, Pengakuan Suami di Hadapan Polisi

Di tengah penerapan kebijakan tersebut, seorang ibu lempar 5 anaknya ke sungai karena kelaparan.

Kelima anak itu dilempar ke Sungai Gangga.

Media lokal Hindustan Times melaporkan, insiden itu terjadi ketika sang ibu bernama Manju, bertengkar dengan suaminya.

Pertengkaran berawal saat ia meminta uang untuk membeli kebutuhan harian.

Setelah pertengkaran itu, ibu yang tinggal di desa Jahagira, membawa lima anaknya ke tepi Sungai Gangga.

Kemudian, sang ibu lempar 5 anaknya ke sungai.

Media India memberitakan, Manju dan suaminya terlibat perang mulut.

Hal itu terjadi karena kelaparan dan kekurangan uang di tengah lockdown akibat virus corona.

Dikutip Gulf News pada Senin (13/4/2020), kelima anak itu adalah Shiv Shankar (8), Keshav Prasad (3), Saraswati (6), serta dua anak berusia 10 tahun dan 12 tahun yang tak disebutkan identitasnya.

Mereka diyakini tenggelam.

Sementara, si ibu sempat ikut meloncat ke sungai setelah melempar anaknya.

Tetapi, dia kemudian berubah pikiran.

Ia disebut kembali berenang ke tepi.

Warga lokal yang kebetulan tengah bekerja di lokasi dekat insiden terjadi, segera bergegas menyelamatkan kelima anak tersebut.

Tetapi, upaya mereka gagal.

Hakim Distrik (DM), Bhadohi Rajendra Prasad, dan Pengawas Polisi Rambadan Singh segera menuju ke lokasi dan mengerahkan dua tim penyelam untuk menemukan jenazah lima anak itu.

DM kemudian mengonfirmasi karena bertengkar dengan suami, Manju kemudian mengambil keputusan untuk membuang anaknya ke Sungai Gangga.

Sejumlah warga lokal menuturkan, kondisi mental Manju disebut tidak fit.

Tetapi, keterangan tersebut segera dibantah sang suami.

Dia dilaporkan sempat mengatakan tidak mengerti mengapa istrinya bisa mengambil langkah seekstrem itu.

Penderitaan pekerja harian di India

Insiden itu kemudian menjadi viral di media sosial.

Warganet menyalahkan pemerintah karena tak membantu buruh harian maupun pekerja yang terdampak lockdown sebagai dampak wabah virus corona atau Covid-19.

Seorang warganet dengan akun @larsingh menyatakan, ibu itu tidak bisa bekerja karena karantina wilayah, sehingga kelaparan dan tak punya penghasilan.

"Dia kemudian melemparkan lima anaknya yang juga lapar ke sungai."

"Siapa yang akan bertanggung jawab jika insiden ini menimpa ribuan orang?" tanya dia.

Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan perpanjangan masa karantina wilayah yang harusnya berakhir Selasa (14/4/2020), menjadi 3 Mei 2020 mendatang.

Negeri "Bollywood" itu melaporkan 10.541 kasus konfirmasi positif Covid-19, dengan 358 di antaranya dinyatakan meninggal.

Tangan polisi putus

Masih di India, seorang polisi mengalami insiden saat lockdown hingga menyebabkan tangannya putus.

Para dokter telah merekatkan kembali tangan seorang polisi India yang terpotong, ketika menegakkan lockdown di negara bagian Punjab.

Serangan itu terjadi pada Minggu (12/4/2020) di distrik Patiala, dan menimpa sub-inspektur Harjeet Singh.

Ia langsung dilarikan ke rumah sakit.

Dilansir dari BBC, 11 orang yang dilaporkan dari sekte keagamaan Nihang Sikh telah ditangkap sehubungan dengan serangan itu.

Semua negara bagian India berada dalam lockdown hingga 15 April, sebagai bagian dari upaya menghentikan penyebaran virus corona.

Para dokter mengatakan, operasi itu sangat kompleks dan menantang, tetapi sub-inspektur Singh kemungkinan akan sembuh total.

Ketua Menteri Punjab, Amarinder Singh, melalui Twitter-nya memberi ucapan selamat kepada tim medis.

 "Aku bangga dengan @PunjabPoliceInd di bawha SI Bikkar Singh atas profesionalitas menangani situasi ini. ASI Harjeet Singh sedang menjalani operasi plastik di PGI Chandigarh, semoga operasinya sukses."

Saat insiden terjadi, sub-inspektur Singh menegur para penyerangnya karena melanggar aturan lockdown, lalu tangannya terpotong akibat tebasan senjata tajam.

Setelah serangan kepada polisi, orang-orang itu langsung melarikan diri ke desa terdekat dan berlindung di kompleks gurdwara, menurut laporan media setempat.

Gurdwara adalah tempat berkumpul dan beribadah bagi orang Sikh.

Sikh juga menyebut gurdwara sebagai Gurdwara Sahib.

Mereka enggan menyerahkan diri dan justru menembaki polisi, tetapi akhirnya keluar dari gurdwara setelah polisi memanggil bala bantuan.

Para pelaku langsung dijerat tiga tuduhan sekaligus, yaitu upaya pembunuhan, penganiayaan, dan serangan fisik terhadap petugas publik.

Beberapa kelompok Sikh termasuk Nihang, mengecam insiden tersebut.

BBC mengabarkan, para polisi yang berada di garis depan menegakkan aturan lockdown juga diserang di negara bagian lain.

Namun serangan di Punjab adalah yang paling brutal.

Sebuah video kejadian itu yang viral menunjukkan polisi yang terluka meminta bantuan rekan-rekannya.

Siapakah Nihang?

BBC menjabarkan kata Nihan berarti buaya. Banyak sarjana sejarah Sikh menyatakan bahwa Nihang sebelumnya juga disebut Nihang Akalis.

Banyak catatan sejarah menggambarkan mereka sebagai tentara andalan pejuang Sikh yang membawa cudgels semacam senjata berbentuk tongkat pendek, bersama mantan penguasa Mughal India.

Pakaian khas mereka berwarna biru, dan dikenal karena seni bela diri serta keterampilan menggunakan pedang.

Sekte ini bertugas melindungi Sikh dan para pengikutnya.

Peran kelompok ini sebagian besar berupa seremonial, tetapi mereka masih membawa pedang dan pisau sebagai bagian dari pakaiannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kelaparan di Tengah Lockdown Covid-19, Ibu Lempar 5 Anaknya ke Sungai Gangga.

Seorang ibu lempar 5 anaknya ke sungai saat lockdown di India akibat wabah virus corona atau Covid-19. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved