78 Menit Mencekam, Kopassus Akhirnya Berhasil Bebaskan 347 Warga yang Disandera KKB Papua

Hanya dalam waktu 78 menit, Kopassus dan Kostrad berhasil menumpas KKB Papua dan membebaskan 347 warga yang menjadi sandera.

Tangkapan layar video/Instagram
78 Menit Mencekam, Kopassus Akhirnya Berhasil Bebaskan 347 Warga yang Disandera KKB Papua 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kisah Kopassus bebaskan sandera KKB Papua di Tembagapura. Hanya dalam waktu 78 menit, Kopassus dan Kostrad berhasil menumpas KKB Papua dan membebaskan 347 warga yang menjadi sandera.

Aksi penyanderaan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua pada November 2017 silam, menjadi penyebab warga Tembagapura Papua merasa trauma.

Saat itu, KKB Papua berhasil menduduki kampung-kampung hingga akses keluar masuk terputus.

TNI lalu menerjunkan Kopassus dan Kostrad untuk melakukan operasi pembebasan.

Dalam kurun waktu 78 menit, Kopassus dan Kostrad berhasil menumpas KKB Papua dan membebaskan 347 warga yang menjadi sandera.

Namun, tragedi tersebut masih menyisakan trauma bagi warga Tembagapura.

Anggota Brimob Polda Lampung Jadi Korban Serangan KKB Papua di Area Freeport

Oknum Sekuriti Freeport Terlibat Kasus Penyerbuan KKB yang Menewaskan Pegawai PT Freeport

Polisi Ungkap Penyuplai Amunisi dan Makanan ke KKB Papua

Trauma itulah yang membuat ratusan warga memilih untuk mengungsi karena takut kejadian yang sama terulang lagi.

Terlebih lagi, aktivitas teror KKB Papua semakin meningkat dan diindikasi targetnya adalah PT Freeport Indonesia.

Kabar terbaru menyebutkan, hingga Senin (9/3/2020) lalu setidaknya 917 warga Distrik Tembagapura mengungsi ke Timika, Kabupaten Monika, Papua.

Lantas, seperti apa kisah operasi pembebasan 347 warga Tembagapura yang disandera KKB Papua pada 2017 silam?

Melansir dari Tribunnews dalam artikel 'Kronologi Operasi Pembebasan 347 Sandera di Papua Dalam Waktu 78 Menit', operasi penyelamatan yang digelar Jumat (17/11/2017) itu, tidak dilakukan aparat sembarangan.

Kepala Penerangan Kodam Chendrawasih, Kolonel Muhammad Aidi, menyebut anggota TNI yang berpartisipasi dalam operasi itu, adalah gabungan dari Grup 1,2,3 dan Sat81/Gultor Kopassus TNI AD, serta Yonif-751/Raider dan Tontaipur Kostrad TNI AD.

Saat dihubungi Tribunnews.com, ia menjelaskan dalam operasi tersebut pasukan Kopassus ditugaskan untuk menyerbu penyandera yang menguasai desa Kimberley.

Sementara pasukan lainnya ditugaskan untuk menyerbu desa Binti.

Mereka sejak pagi hari, sudah berhasil mendekati lokasi target masing-masing, tanpa diketahui para pelaku.

"Pada waktu yang dikoordinasikan, pada jam 'J' jam tujuh kosong-kosong (WIT), pasukan mulai bergerak ke posisi kelompok KKB Papua yang sedang berkumpul," ujarnya.

Pada pukul 07.45 WIT, akhirnya sebuah bom diledakan sebagai penanda pasukan untuk bergerak.

Anggota Kopassus TNI AD yang ditugaskan membebaskan sandera di aera Kimbley, langsung menghampiri kandang babi di desa itu, tempat para penyandera berkumpul.

"Mengetahui Pasukan yang tiba-tiba Muncul diluar area pemukiman, Kelompok KKB berhamburan melarikan diri tanpa bisa melakukan Perlawanan," ujarnya.

Pada pukul 08.18 WIB, seluruh wilayah yang dikuasai oleh KKB Papua sudah bisa dikuasai anggota TNI.

Semua anggota KKB yang sejak sepekan terakhir melakukan penyanderaan, kabur ke arah hutan lalu melepaskan tembakan dari kejauhan.

Saat itu pasukan tidak melakukan pengejaran ke hutan, karena kondisi cuaca yang kurang memadai.

Setelahnya tim yang berhasil membebaskan pada sandera itu melaporkan ke Pangdam Chendrawasih, Mayjend George Elnadus Supit dan Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar.

Tak lama kemudian Tim Satgas Terpadu TNI - Polri, termasuk Pangdam Chendrawasih dan Kapolda Papua tiba di lokasi melaksanakan evakuasi.

Sekitar pukul 14.00 WIT proses evakuasi berhasil dilaksanakan dengan jumlah korban Sandera 347 orang terdiri dari warga Papua dan Luar Papua.

Saat evakuasi dilakukan, sejumlah anggota KKB Papua sempat melakukan penembakan ke arah rombongan, namun tak satupun menjadi korban.

917 Warga Tembagapura Mengungsi ke Timika

Aksi Keji KKB Papua Paksa 917 Warga Tembagapura Mengungsi ke Timika.
Aksi Keji KKB Papua Paksa 917 Warga Tembagapura Mengungsi ke Timika. (Dok. Humas Polda Papua)

Seperti diketahui, aksi keji KKB Papua baru-baru ini mengakibatkan ratusan warga Distrik Tembagapura mengungsi. 

Pada Senin (9/3/2020) lalu, telah ada 917 warga Distrik Tembagapura yang mengungsi ke Timika, Kabupaten Monika, Papua.

Dalam rilis yang diterima kompas.com (grup surya.co.id), Senin (9/3/2020), warga yang mengungsi berasal dari empat kampung, yakni Kampung Longsoran, kampung Batu Besar, Kampung Kimbeli dan dari Kampung Banti.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, didampingi Wakil Bupati Mimika, Dandim Mimika dan Wakapolres Mimika, pada Minggu (8/3/2020) malam sempat mengunjungi para pengungsi tersebut.

Ia pun menyampaikan keprihatinannya atas situasi yang tengah terjadi dan menyebabkan banyak warga mengungsi.

"Saya atas nama pribadi dan Kapolda ikut prihatin dengan kehadiran bapak dan ibu di sini, kita semua melihat awan hitam itu sekarang ada di Tembagapura, kita berdoa agar awan itu pergi," kata dia.

Waterpauw pun menegaskan bila aparat keamanan akan bertindak tegas untuk menghadapi KKB di wilayah Tembagapura.

Diberitakan sebelumnya, warga di wilayah Tembagapura minta dievakuasi karena KKB dari berbagai wilayah di pegunungan Papua sudah berada di sekitar kampung, dan menebar teror dengan menembaki pos penjagaan TNI-Polri.

Video yang merekam aksi kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua meneror warga Tembagapura pun viral di media sosial.

Di sisi lain, ratusan warga yang bermukim di pegunungan sekitar areal tambang PT Freeport Indonesia memang mengungsi karena tak tahan dengan aksi keji KKB Papua.

Suasana saat warga Tembagapura berusaha mengungsi keluar dari kampungnya berhasil direkam dalam video dan tersebar lewat media sosial.

Sempat terdengar suara tembakan yang diduga berasal dari KKB Papua, sehingga membuat warga panik dan berlarian.

Video viral ini diunggah oleh akun instagram @papua_talk dan diunggah ulang oleh @infokomando.

Dalam video tersebut memang tampak masyarakat sedang berbondong-bondong membawa banyak barang.

Tak beberapa lama kemudian terdengar suara letusan dari kejauhan.

Si perekam menyebut kalau suara letusan itu adalah suara tembakan.

Si perekam juga berusaha menenangkan warga yang panik karena suara letusan tersebut.

"Ratusan warga Kampung Banti, Tembagapura, Mimika Papua berlarian berhamburan menyelamatkan diri karena diintimidasi dan teror OPM.

Terdengar suara tembakan dari kejauhan yang menyalak mengarah ke arah kerumunan pengungsi." tulis @infokomando dalam captionnya, Minggu (8/3/2020).

Tonton videonya:

(*)

Artikel ini sudah tayang di Tribun Cirebon dengan judul : KISAH Kopassus Tumpas KKB Papua pada 2017, Waktu itu KKB Bikin Onar, Sandera 347 Warga Tembagapura

 
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved