Berita Nasional
Kisah Haru Nenek Kembalikan Bantuan Beras Saat Covid-19, 'Berikan ke Orang yang Lebih Butuh'
Sebuah kisah haru di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 terjadi di Sumatera Barat. Seorang nenek kembalikan Bantuan Beras yang diberikan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebuah kisah haru di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 terjadi di Sumatera Barat. Seorang nenek kembalikan Bantuan Beras yang diberikan kepada dirinya.
Sang nenek menyebut bahwa masih ada orang yang lebih butuh bantuan saat pandemi virus corona atau Covid-19.
Petugas pun mendatangi nenek tersebut untuk memberikan Bantuan Beras.
Namun, ia tak mau menerima Bantuan Beras tersebut.
Ia pun mengucapkan sebuah kalimat yang bikin haru.
• Bayi di NTB Tak Punya Riwayat Bepergian Positif Corona, Kini Sembuh dari Covid-19
• Suami Jual Istri untuk Lakukan Hubungan Badan Menyimpang di Surabaya, Pasang Tarif Luar Kota
• Jenazah Pasien Corona di Rumah Sakit Ditumpuk-tumpuk, Petugas Medis Kewalahan
• Sniper KKB Papua Ditembak Mati, Menderita Walia Pakai Senapan Rampasan Polisi
Momen sang nenek tak mau menerima Bantuan Beras tampak dalam video yang dibagikan akun Twitter @infosumbar.
Video tersebut kembali dibagikan akun Twitter @kitabisacom.
Dilansir Tribun Bogor, Jumat (17/4/2020), sang nenek terlihat langsung menghampiri petugas, yang hendak memberikannya beras dan sembako.
Dalam video tersebut, sang nenek terlihat mengenakan pakaian warna biru dongker.
Sambil tersenyum, sang nenek mendekat ke petugas yang sedang membawa beras.
Ia langsung memegang beras yang dibawa petugas.
Sang nenek pun menyampaikan penolakannya untuk menerima Bantuan Beras tersebut.

Setelah itu, ia berbicara perihal alasan penolakannya menerima Bantuan Beras.
Dengan bahasa daerah, sang nenek ingin agar beras tersebut diberikan ke orang yang lebih membutuhkan.
"Tolong berikan (beras ini) kepada orang yang lebih membutuhkan," kata sang nenek, sebagaimana dilansir Tribun Bogor.
Tak mau membuat petugas tersinggung, sang nenek lantas bercanda.
Sambil tertawa, sang nenek mengambil garam yang dibawa petugas.
Namun untuk beras, sang nenek tetap menolaknya.
"Kalau garam ini tidak apa2 (kami terima)," ucap sang nenek seraya tertawa.
Lebih lanjut, sang nenek pun mengurai alasannya menolak pemberian beras tersebut.
Diakui sang nenek, ia masih punya stok beras untuk tiga bulan ke depan.
"Kalau beras untuk 3 bulan ke depan, kami masih ada," ujar sang nenek seraya menunjuk rumahnya.
Aksi terpuji sang nenek itu menjadi viral di media sosial.
Publik melalui laman media sosial mengaku terharu dengan kerendahan hati sang nenek.
Tak mau memanfaatkan keadaan di tengah wabah virus corona atau Covid-19, sang nenek justru lebih memikirkan nasib orang lain.
Netizen pun turut mendoakan kebaikan untuk sang nenek.
"Jiwa2 kayak gini gak bakal kekurangan. Allah sudah mencukupkan rejekinya," tulis akun @fatacintankri.
"Saat orang- orang yg masih mampu bgt nunggu nunggu dikasih jatah sembako gratis nenek ini malah ngasih ke orang lain yg dia anggep lebih butuh, yg lain gamaluu niih?" tulis akun @debbyulfa2.
"nah, nenek ini punya hati yg kaya," tulis akun @frasaku_.
"Allahu Akbar doa terindah buatmu nek," tulis akun @AbachRifai.
"Semoga diberikan kesehatan dan kebaikan selalu, nek. Amin," tulis akun @ckwardhani.
Berikan BLT
Dalam masa pandemi virus corona atau Covid-19, Pemerintah Pusat akan memberikan bantuan kepada keluarga miskin dalam tiga bulan ke depan.
Bantuan itu berupa bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 600.000 per bulan.
Bantuan ini diberikan sebagai upaya meminimalisasi dampak pandemi virus corona Covid-19.
Warga yang mendapatkan BLT adalah mereka yang berdomisili di luar Jabodetabek.
Sementara di Jabodetabek, saat pandemi Covid-19, warga miskin akan mendapatkan sembako dengan nilai sama, yakni Rp 600.000 per bulan.
"Presiden menyetujui usulan kami untuk memberikan bantuan langsung tunai atau disingkat BLT selama tiga bulan, dengan indeks juga Rp 600.000 per keluarga," kata Menteri Sosial Juliari Batubara usai rapat dengan Presiden, Selasa (7/4/2020).
Juliari menyebutkan, BLT ini akan diberikan kepada seluruh keluarga yang tercatat dalam data terpadu Kemensos.
Namun syaratnya, keluarga tersebut belum menerima bansos lain, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Nontunai, ataupun Kartu Pra-Kerja.
Selain mengandalkan data Kemensos, pemerintah juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
"Nanti kami juga minta data tambahan dari pemda," kata Juliari.
Juliari menyebutkan, BLT akan mulai disalurkan bulan ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, setidaknya ada 9 juta keluarga yang akan mendapatkannya.
"Di luar Jabodetabek ada 9 juta keluarga, tapi masih harus dibersihkan datanya," kata dia.
Juliari menambahkan, dari data Kemensos, jumlah keluarga yang berhak mendapatkan BLT saat wabah Covid-19 kurang dari 9 juta.
Artikel ini telah tayang di Tribun Bogor dengan judul Sambil Tersenyum, Nenek Ini Tolak Diberikan Bantuan Beras, Ucapan Bijaknya Bikin Netizen Terharu.
Sebuah kisah haru di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, di mana seorang nenek kembalikan Bantuan Beras yang diberikan kepada dirinya. (Tribun Bogor)