Penemuan Mayat Bayi di Pringsewu

AN Buang Bayinya ke Sungai Setelah Melahirkan di Kamar Mandi, Bayi Sempat Dibekap Agar Tak Menangis

AN mengaku melahirkan bayi tersebut pada hari Jumat, 3 April 2020 sekira pukul 21.30 WIB.

net
ilustrasi. AN Buang Bayinya ke Sungai Setelah Melahirkan di Kamar Mandi, Bayi Sempat Dibekap Agar Tak Menangis 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Terduga pelaku pembuangan bayi di Sungai Way Buluk, Dusun Buluksari, Pekon Bulukkarto, Kecamatan Gadingrejo mengakui perbuatannya terhadap polisi.

Tersangka AN (24) mengakui bila bayi yang ditemukan di Sungai Way Buluk pada Minggu, 5 April 2020 lalu merupakan anak dari kandungannya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pringsewu AKP Sahril Paison mengungkapkan, AN mengaku melahirkan bayi tersebut pada hari Jumat, 3 April 2020 sekira pukul 21.30 WIB.

"AN melahirkan dari dalam kamar mandi rumahnya," ungkap Sahril mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, Kamis, 23 April 2020.

Sesaat setelah dilahirkan, lanjut Sahril, bayi tersebut langsung dibekap lehernya agar tidak menangis.

BREAKING NEWS Polisi Ungkap Terduga Pelaku Pembuang Bayi Laki-laki di Sungai Pringsewu

Pulang dari Sawah, Toyip Tak Sangka Temukan Mayat Bayi Laki-laki Mengapung di Sungai Way Buluk

Baru Keluar dari Lapas Eks Warga Binaan Aniaya Polisi di Jalan, Keduanya Sempat Adu Mulut 

BREAKING NEWS Pasien Positif Corona di Lampung Tambah 11 Orang, PDP Meninggal Tambah 2 Orang

Sehingga bayi tersebut tidak bergerak lagi.

Setelah bayi yang dilahirkanya tidak bergerak-gerak, kemudian AN memasukkan kedalam kantung plastik warna hitam. Kemudian diletakkan di samping rumahnya.

Keesokan harinya Sabtu, 4 April 2020 pukul 06.00 WIB tersangka membawa kantong plastik yang berisi bayi dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat ke arah sungai Way Buluk.

Sesampainya di sungai Way Bulok Pekon Bulokarto, Kecamatan Gadingrejo, tersangka membuang bayi yang dimasukan kedalam kantung plastik tersebut. 

Satuan Reserse Kriminal Polres Pringsewu mengungkap terduga pelaku pembuang bayi jenis kelamin laki-laki.

Bayi tersebut ditemukan tewas mengapung di Sungai Way Buluk, Dusun Bulusari, Pekon Bulukkarto, Kecamatan Gadingrejo, Minggu, 5 April 2020 kemarin.

Kasat Reskrim Polres Pringsewu AKP Sahril Paison mengungkapkan, bahwa ibu dari bayi tersebut berhasil diungkap oleh jajarannya, Selasa, 21 April 2020.

"Adalah AN (23) warga Kelurahan Pringsewu Utara, Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu yang tidak lain merupakan ibu kandung dari bayi yang ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa tersebut," kata Sahril mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, Kamis, 23 April 2020.

Petani Temukan Pertama Kali

Mayat bayi laki-laki yang mengapung di tepi Sungai Way Buluk, Dusun Bulusari, Pekon Bulukarto, Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu ditemukan pertama kali oleh seorang petani.

Kepala Polsek Gadingrejo AKP Anton Spautra mengatakan, ketika menemukan sosok mayat bayi, petani tersebut baru pulang dari sawah.

"Pertama kali ditemukan oleh Toyip warga Dusun Buluksari, Pekon Bulukarto Kecamatan Gadingrejo yang baru pulang dari sawah," kata Anton mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, Minggu, 5 April 2020.

Ditambahkan Anton, kebetulan Toyip melintas di lokasi tersebut dan mendapati sosok bayi.

Atas temuan tersebut, kemudian tersiar ke masyarakat dan aparatur pekon.

Kemudian Kepolisian Sektor (Polsek) Gadingrejo meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP).

Masih Ada Tali Pusar

Sosok mayat bayi laki-laki yang ditemukan di Sungai Way Buluk Dusun Bulusari, Pekon Bulukarto, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu diperkirakan bayi baru dilahirkan.

Kepala Polsek Gadingrejo AKP Anton Saputra mengatakan, pada mayat bayi tersebut masih terdapat tali pusar.

"Diperkirakan baru dilahirkan, masih terdapat tali pusar," ungkap Anton mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, Minggu, 6 April 2020.

Kini mayat bayi tersebut disemayamkan di kamar jenazah RSUD Pringsewu.

Belum diketahui identitas si bayi sehingga masih dalam keadaan anonim.

Warga Geger

Warga Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu digegerkan dengan penemuan mayat bayi mengapung di Sungai Way Buluk, Dusun Bulusari, Pekon Bulukarto, Minggu, 6 April 2020 pukul 11.00 WIB.

Kepala Polsek Gadingrejo AKP Anton Saputra membenarkan terkait penemuan mayat bayi tersebut.

"Sosok mayat bayi laki-laki," ungkap Anton, Minggu (5/4/2020).

Dia menambahkan bahwa bayi tersebut didapati sudah mengapung di tepi sungai Way Buluk, Dusun Bulusari, Pekon Bulukarto, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu.

Keberadaan jasad bayi ini dilaporkan masyarakat ke petugas kepolisian.

Kemudian, petugas Polsek Gadingrejo meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP).

"Benar di lokasi, tepatnya di tepi sungai Way Bulok terdapat sesosok mayat bayi laki-laki," katanya.

Atas keberadaan jenazah tersebut Polres Pringsewu menerjunkan Tim Identifikasi Sat Reskrim Polres Pringsewu.

Jenazah tersebut kemudian dibawa ke RSUD Pringsewu untuk mendapatkan visum et repertum luar.

Sampai saat ini jenazah bayi tersebut disemayamkan di kamar mayat RSUD Pringsewu.

Apabila tidak ada pihak keluarga akan dimakamkan sebagai jenazah tanpa identitas.

3 Pekerja Temukan Mayat Bayi Laki-laki saat Bersihkan Sampah di Pintu Penyaringan Air

Sesosok mayat bayi Laki-Laki ditemukan di pintu penyaringan aliran air (trestech) PT Tanggamus Elektrik Power (TEP), Register 39, Tanggamus.

Menurut Kapolsek Semaka Inspektur Satu Heri Yulianto, mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh pekerja PT TEP yakni Ridho (18), Sutikno (40) dan Sarifuddin (55) yang sedang membersihkan sampah di pintu penyaringan air.

"Saat mereka bertiga membersihkan sampah yang menyangkut menemukan mayat bayi. Kemudian langsung melaporkan ke PT TEP dan Bhabinkamtibmas Polsek Semaka," kata Heri, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, Selasa (4/2/2020).

Selanjutnya, anggota Polsek Semaka mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP di lokasi mayat bayi ditemukan, dan menghimpun keterangan dari para saksi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, kata Heri, mayat bayi itu diperkirakan berusia enam bulan.

Saat ditemukan, imbuh Heri, kondisinya sudah membengkak.

Heri memperkirakan bayi Laki-Laki tersebut sudah meninggal beberapa hari lalu.

"Kondisi mayat bayi sudah membengkak, diperkirakan mayat bayi sudah dua hari di lokasi itu," kata Heri.

Heri menegaskan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dari kasus ini.

Heri menduga, mayat tersebut dibuang oleh orangtua yang tak bertanggung jawab.

Karena, menurut Heri, selama ini tidak ada warga yang melapor kehilangan bayi.

Heri pun memastikan akan melakukan tindakan tegas jika ternyata mayat bayi tersebut dibuang oleh orangtua tak bertanggung jawab.

"Saat ini masih terus dilakukan penyelidikan sehingga kasus ini bisa terungkap," tegas Heri.

Selanjutnya, ucap Heri, karena kondisi bayi sudah membengkak, maka disepakati untuk dilakukan pemakaman di area PT TEP atas keputusan bersama dari perusahaan, tim medis, Koramil Wonosobo, Polsek Semaka.

Mayat Bayi dalam Kantong Kresek

Kepala Dusun Nangko Jajar, Andri mengatakan mayat bayi yang ditemukan tadi bukan di dusun Nangko Jajar, namun di dusun Kalicinta.

“Bukan di dusun Nangko Jajar, dusun I (Kalicinta),” ujar Andri, Kamis, 31 Oktober 2019.

Kepala Dusun Kalicinta, Wagiman membenarkan, jika di tempatnya di temukan jasad bayi berjenis kelamin perempuan.

Jasad tersebut ditemukan di perkebunan karet, oleh Sukarman dan Bram Iswandi.

Keduanya kebetulan akan menyadap karet di kebun.

Awalnya Sutarman terkejut melihat bungkusan dalam sarung.

Bungkusan tersebut sudah dikerumuni lalat. Karena curiga dan takut, akhirnya dirinya melaporkan kepada anaknya.

“Saya kebetulan lagi ke ladang. Anak saya yang ke lokasi,” ujarnya.

Mereka juga kemudian melaporkan hal tersebut kepada kepala desa Kalicinta, Suparno, yang diteruskan kepada aparat kepolisian sektor Kotabumi Utara.

Bungkusan itu, kata dia berupa sarung.

Di dalamnya ada lagi bungkusan kantong kresek warna merah.

Ketika dibuka, betapa terkejutnya mereka ada mayat bayi di dalam kantong tersebut.

“Penemuan mayat bayi sekitar pukul 07.30 WIB,” katanya.

Ketika ditemukan, kondisi bayi belum membiru, tetapi sudah meninggal dunia.

Selain itu juga, ditemukan masih ada darah segarnya, dan ari-ari serta tali pusar yang melilit di pusar korban.

Bayi tersebut diperkirakan baru saja dilahirkan beberapa jam sebelum ditemukan.

Oleh anggota kepolisian setempat, langsung dibawa ke rumah sakit umum Ryacudu Kotabumi.

Menurutnya warga setempat tidak ada yang dicurigai, dengan adanya pembuangan mayat tersebut.

Bahkan belum ada yang melapor kehilangan anggota keluarga.

Riyadi, ketua RT 3, dusun Kalicinta, desa Kalicinta, Kotabumi Utara, membenarkan adanya penemuan mayat bayi berjenis kelamin perempuan.

Namun, lokasi penemuan berada di RT 1.

“Arah penemuannya ke dusun nangko Jajar memang,” katanya.

Geger Temukan Mayat Bayi

Warga Dusun Nangko Jajar, Desa Kalicinta digegerkan dengan penemuan mayat bayi berjenis kelamin perempuan dalam kondisi meninggal, Kamis 31 Oktober 2019.

Dr. Deny S, dokter Polres Lampung Utara mengatakan bayi diperkirakan meninggal sekitar 2 hingga 3 hari sebelum ditemukan.

Penyebab kematiannya masih dalam penyelidikan.

“Kita belum dapat memastikan kematiannya,” katanya, saat ditemui di ruang mayat, RSU Ryacudu Kotabumi.

Namun, di beberapa bagian tubuh, seperti kepala dan dada terdapat luka lebam.

Untuk memastikannya, pihaknya kembali akan melakukan pemeriksaan terhadap jasad bayi.

Bayi berjenis kelamin perempuan, dengan panjang 44 cm, berat sekitar 3,5 kilogram.

Tidak ada tanda khusus di tubuh jasad.

Saat ini, mayatnya sudah di ruang jenazah RSU Ryacudu Kotabumi.

Usia mayat bayi diperkirakan berumur 2-3 hari.

Sebab, saat ditemukan masih ada Ari-Ari dan tali pusar bayi yang belum terpotong.

Bayi ditemukan di perkebunan karet, dusun nangkojajar, Desa Kalicinta, Kotabumi Utara, Lampung Utara.

Saat itu, warga setempat yang sedang menderes karet menemukan bayi.

Warga yang menemukan jasad bayi diletakkan di dalam kantong kresek warna merah.

Posisi bayi diselimuti oleh sarung.

Warga yang menemukan langsung melapor kepada aparat desa setempat. Kemudian dilaporkan kepada pihak berwajib.

Saat ini, mayat bayi berada di rumah sakit umum Ryacudu Kotabumi Lampung Utara.

Warga Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu digegerkan dengan penemuan mayat bayi mengapung di Sungai Way Buluk, Dusun Bulusari, Pekon Bulukarto, Minggu, 6 April 2020 pukul 11.00 WIB.(Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan C/Tri Yulianto/Anung Bayuardi)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved