Belajar dari Rumah TVRI
Asal Usul Perahu Pinisi, Kisah Perahu Pangeran Sawerigading Terbelah Jadi 3 Bagian
Bagaimana asal usul Perahu Pinisi? Serta, bagaimana kisah Pangeran Sawerigading, orang yang pertama kali membuat Perahu Pinisi?
Setelah tahu kapan Perahu Pinisi pertama kali dibuat, lalu siapa orang yang pertama kali membuat Perahu Pinisi?
Dalam naskah lontar La Galigo disebutkan, Putra Mahkota Kerajaan Luwu, Pangeran Sawerigading, adalah orang yang pertama kali membuat Perahu Pinisi.
Perahu Pinisi yang dibuat oleh Pangerang Sawerigading digunakan untuk pergi ke negeri Tiongkok dan menikahi Putri We Cudai.
Nah, setelah beberapa tahun tinggal di Tiongkok, Pangeran Sawerigading kembali ke Kerajaan Luwu dengan menggunakan Perahu Pinisinya.
Sayangnya, saat memasuki perairan Luwu, kapal yang digunakan oleh Pangeran Sawerigading diterjang ombak besar dan terbelah menjadi tiga bagian.
Tiga bagian tersebut tersebar di tiga tempat yang berbeda, yaitu di Desa Ara, Tanah Bira, dan Lemo-Lemo.
Pecahan Perahu Pinisi tadi kemudian dikumpulkan kembali oleh penduduk dari tiga tempat tersebut hingga membentuk kembali Perahu Pinisi seperti semula.
Dalam membangun kembali Perahu Pinisi milik Pangeran Sawerigading, ketiga penduduk dari tiga wilayah yang berbeda ini memiliki peran masing-masing.
Penduduk Desa Ara bertugas untuk membuat badan kapal, penduduk Desa Lemo-Lemo mempunyai tugas merakit kapal, sedangkan kapal dirancang oleh penduduk dari Tanah Bira.
Kapal yang Dibuat Tanpa Paku
Kemudian, apa beda Perahu Pinisi dengan kapal layar lainnya?
Berbeda dengan kapal besar yang ada saat ini, sejak awal hinga sekarang, Perahu Pinisi dibuat dibuat menggunakan bahan kayu.
Pembuatan Perahu Pinisi juga unik.
Kalau biasanya pembuatan kapal dimulai dengan membuat kerangka terlebih dulu, pada Perahu Pinisi, badan kapal dibuat terlebih dahulu.
Keunikan lainnya dari Perahu Pinisi adalah untuk menggabungkan kayu-kayu pembuat kapal, tidak digunakan perekat seperti lem khusus kayu maupun paku.