Soeharto Diduga Hendak Dibunuh, Kisah Ibu Tien Hadapi Anak Perempuan yang Tiba-tiba Muncul

Soeharto diduga mau dibunuh menggunakan racun tikus. Namun, ia berhasil lolos berkat istrinya, Siti Hartinah atau akrab disapa Ibu Tien.

KOMPAS/JB SURATNO
Presiden Soeharto menandatangani sampul hari pertama Perangko Seri Ibu Tien Soeharto yang diterbitkan PT Pos Indonesia dalam rangka memperingati 100 hari wafatnya Ny Tien Soeharto, di kediamannya Jl Cendana, Jakarta, Senin (5/8). Usulan menerbitkan perangko ini datang dari Komisi V DPR RI kepada Menparpostel, dan dari Perkumpulan Filatelis Indonesia, perorangan dari Yogyakarta, Surabaya, Pematangsiantar, Ujungpandang, Denpasar, dan Kudus. Soeharto Diduga Hendak Dibunuh, Kisah Ibu Tien Hadapi Anak Perempuan yang Tiba-tiba Muncul. 

Ibu Tien meyakini anak itu adalah suruhan untuk menghabisi Soeharto, dengan perintah memasukkan racun tikus ke dalam minuman atau makanan Soeharto.

Dengan racun tikus tersebut, Soeharto mau dibunuh.

Berikut, cuplikan kisah dalam buku tersebut:

Ibu Tien --panggilan akrabnya-- sengaja berkumpul di markas Persit untuk mendengarkan penjelasan dari Menteri/Panglima AD Achmad Yani.

"Pak Yani dalam pertemuan tersebut menjelaskan situasi politik pada waktu itu yang makin gawat.

Selama saya menjadi istri prajurit, baru pertama kali itulah saya menerima uraian politik yang menyangkut nasib negara dan bangsa.

Biasanya seorang istri prajurit itu tidak diberitahu hal-hal yang bersifat rahasia," kenangnya seperti terungkap dalam buku otobiografinya berjudul 'Siti Hartinah Soeharto Ibu Utama Indonesia'.

Seusai mengikuti acara itu, Ibu Tien pulang ke rumahnya di Jalan H Agus Salim.

 

Melihat ibunya pulang, anak-anaknya meminta dibuatkan sup kaldu tulang sapi.

Ibu Tien lalu membuatkannya.

Namun, ketika dirinya sedang membawa panci berisi sup panas yang hendak ditaruh di ruang makan, tiba-tiba Hutomo Mandala Putra - Tommy Soeharto saat itu berusia empat tahun - menabrak tangan ibunya.

Ilustrasi Presiden Soeharto dan Ibu Tien bercengkerama bersama putra-putranya.
Ilustrasi Presiden Soeharto dan Ibu Tien bercengkerama bersama putra-putranya. (YOUTUBE via tribunjatim.com)

Akibatnya, sup itu tumpah dan mencelakai Tommy.

"Air sup tumpah dan mengguyur sekujur tubuhnya. Kulitnya terbakar dan melepuh-lepuh. Saya ingat pelajaran PPPK di Kostrad.

Kalau luka bakar obatnya leverstraan salf. Kebetulan ada persediaan di rumah. Maka obat itulah yang saya oleskan ke kulitnya.

Setelah itu saya bawa Tommy ke RS Gatot Subroto untuk dirawat," tuturnya sambil menambahkan Soeharto sempat menjaga Tommy bersama dirinya.

Sekitar pukul 00.00 tengah malam, Ibu Tien meminta Soeharto agar segera pulang ke rumah karena pada waktu itu Mamiek, putri bungsu Soeharto sedang sendirian di rumah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved