Kim Jong Un Disebut 99 Persen Tewas dan Korea Utara Tengah Sibuk Cari Penggantinya

Korea Utara tengah sibuk mencari siapa pengganti Kim Jong Un. Kim Jong Un terakhir kali muncul ke publik 11 April.

Jorge Silva/REUTERS
Ilustrasi Kim Yo Jong, adik perempuan Kim Jong Un. Kim Jong Un Disebut 99 Persen Tewas dan Korea Utara Tengah Sibuk Cari Penggantinya 

Awalnya, NSB memberikan presentasi tentang status pekerjaan intelijen nasional dan situasi internasional di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Parlemen Taiwan,  Kamis (30 April 2020).

Anggota parlemen dari Partai Progresif Demokratik (DPP) Tsai Shih-ying bertanya kepada Direktur Jenderal NSB Chiu Kuo-cheng apakah latihan propaganda dan latihan militer China baru-baru ini di sekitar Taiwan berarti mereka sedang mencoba untuk memproyeksikan kekuatan di tengah wabah atau pertanda merencanakan konfrontasi militer dengan Taiwan.

Chiu mengatakan bahwa setelah menganalisa laporan media, informasi dari agen khusus, dan informasi dari diplomatik negara sekutu, ada kemungkinan bahwa China ingin menciptakan konflik, lapor CNA.

Namun, ia menekankan bahwa militer China selalu sangat konservatif dan saat ini tampaknya ingin menekankan bahwa itu tidak terpengaruh oleh epidemi.

Melansir taiwan news, lalu Tsai bertanya kepada Chiu tentang status kesehatan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat ini.

Chiu menjawab dengan hanya mengatakan dia "sakit", menurut laporan itu.

Ketika Tsai mendesak Chiu lebih jauh dengan bertanya "dia sakit, tapi apakah dia masih hidup?"

Chiu tertawa tetapi tidak menanggapi pertanyaan itu.

Legislator Kuomintang (KMT) Lo Chih-cheng kemudian bertanya kepada Chiu apakah ada rencana darurat jika ada kekosongan kekuasaan di Korea Utara setelah kematian Kim.

Chiu menjawab NSB sudah mengantisipasinya.

Ketua KMT Chiang Chi-chen bertanya apakah Chiu dapat memberikan informasi lebih rinci tentang situasi di Korea Utara yang sangat tertutup.

Chiu menjawab bahwa NSB memiliki informasi yang relevan tetapi hanya dapat membukanya secara tertutup untuk melindungi sumber-sumber yang dipakai NSB. 

Chiu juga menunjukkan bahwa menurut temuan NSB di negara komunis, tidak peduli seberapa bergejolaknya situasi politik, mungkin ada periode integrasi dan perjuangan yang singkat.

Mengenai apakah akan ada mobilisasi militer skala besar di Korea Utara, Chiu menekankan bahwa Korea Utara sangat tertutup soal bom nuklir, rudal, dan persenjataan lainnya.

Chiu mengatakan bahwa jika ada mobilisasi militer besar-besaran," tidak hanya Taiwan tetapi juga Korea Selatan dan Jepang akan berada dalam lingkup wilayah yang terkena dampak.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved