PON Papua 2020

PON Diundur Oktober 2021 karena Corona, KONI Lampung: Semua Kena Imbasnya

Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan PON 2020 diundur setahun menjadi Oktober 2021.

Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Humas KONI Lampung
Wakil Ketua Umum Bidang Pembinaan Prestasi dan Sport Science KONI Lampung Frans Nurseto bicara soal pengunduran jadwal PON 2020 dalam dialog interaktif di sebuah stasiun radio di Bandar Lampung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pandemi corona (Covid-19) membuat banyak agenda olahraga terkena imbasnya.

Salah satunya adalah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.

Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan PON 2020 diundur setahun menjadi Oktober 2021.

Tentu saja, pengunduran jadwal ajang multievent tersebut membuat persiapan seluruh kontingen berantakan.

Halimatussadiyah dan Nauval Lolos ke PON 2020, Ade Utami: Alhamdulillah

Demi Target 10 Besar PON 2020, KONI Lampung Akan Intervensi Atlet

Tak Pernah Terlihat di Publik, Inilah 5 Fakta Terkait Istri dari Petarung UFC Khabib Nurmagomedov

Biodata Gedson Fernandes, Pemain Muda Timnas Portugal di Kejuaraan Euro 2020

Lalu bagaimana dengan Lampung?

Wakil Ketua Umum Bidang Pembinaan Prestasi dan Sport Science KONI Lampung Frans Nurseto menuturkan, pengunduran jadwal PON berimbas pada banyak hal.

Pasalnya, PON akan berdekatan dengan penyelenggaraan SEA Games yang dijadwalkan digelar pada November 2021.

“Semua kontingen dalam posisi sulit, tak terkecuali kontingen yang berada di empat besar PON selama ini. Namun, seluruh daerah di luar Jawa mengalami kesulitan jauh lebih besar,” kata Frans dalam rilis yang diterima Tribunlampung.co.id, Jumat (1/5/2020).

Menurut Frans, perhelatan PON pada Oktober 2021 terlalu berdekatan dengan SEA Games.

“Tiga atau empat bulan menjelang SEA Games, semua atlet Indonesia akan masuk pelatnas dengan fasilitas nomor satu. Nah, para atlet pelatnas itu didominasi oleh Pulau Jawa. Seluruh atlet itu turun di PON juga,” beber Frans.

Jika ini terjadi, Lampung harus bekerja lebih keras untuk menempatkan atletnya di berbagai cabor unggulan.

“Masalahnya timbul karena cabang dan nomor-nomor yang kita punya rata-rata pada posisi atlet pelatnas ada di sana. Sementara daerah lain, seperti Jambi dan Bangka Belitung misalnya, mereka punya satu cabang dengan kemungkinan banyak medali emas. Seperti cabang renang dan panjat tebing. Sementara Lampung mengandalkan beberapa cabang saja yang rata-rata atletnya lolos dalam posisi 2 dan 3, perak dan perunggu saat kejurnas atau pra-PON,” tambah pria yang biasa disapa Babe ini.

Untuk itu, kata Frans, Binpres KONI Lampung akan menata ulang program latihan agar peak perfomance atlet tercapai pada Oktober 2021.

“Memang ada beberapa atlet pelatnas dari kita. Mudah-mudahan ini menjadi satu kesempatan mendulang medali emas. Seperti di senam artistik, ritmik, dan aerobik, mereka mempunyai kans besar meraih medali emas. Lalu ada beberapa cabang lain seperti menembak dan kekuatan lama kita angkat besi dan berat,” ungkap Frans.

Jika PON Papua tidak diundur, kata Frans, kondisi atlet Lampung saat ini sudah siap tempur.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved