25 Tahun Lalu Soeharto Sudah Beri Peringatan Tentang Kondisi Indonesia pada Tahun 2020

Presiden Soeharto pernah mengingatkan peristiwa penting yang akan terjadi di Indonesia pada tahun 2020.

KOMPAS/JB SURATNO
Ilustrasi - 25 Tahun Lalu Soeharto Sudah Beri Peringatan Tentang Kondisi Indonesia pada Tahun 2020 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Presiden Soeharto pernah mengingatkan peristiwa penting yang akan terjadi di Indonesia pada tahun 2020.

Peringatan tersebut disampaikan Soeharto 25 tahun silam.

Peringatan disampaikan melalui pidato Presiden Soeharto pada tahun 1995.

Ucapan Presiden Soeharto tersebut kembali diingatkan oleh putrinya, Tutut Soeharto.

Tutut Soeharto mengunggah ucapan Presiden Soeharto tersebut melalui akun Instagram, @tututsoeharto pada Kamis (21/11/2019).

Di akun Instagramnya, Tutut Soeharto membagikan sebuah postingan tentang pidato ayahnya, saat masih menjabat sebagai presiden. 

Dalam video itu, Soeharto tampak menyampaikan sebuah pidato.

Momen Penyesalan Terbesar Presiden Soeharto hingga Menangis di Depan Anak Buahnya

Tutut Soeharto Ceritakan Detik-detik Meninggalnya Ibu Tien, Sanggah Rumor Mati Tertembak

Kisah Dua Putri Soeharto, Mendadak Usir Mayasangsari yang Tengah Bersimpuh di Jenazah Soeharto

Pidato itu berisikan ajakan mencintai produk dalam negeri. 

Presiden Soeharto ramal kondisi Indonesia tahun 2020, sudah diingatkan tahun 1995, sudah mulai terbukti?
Presiden Soeharto ramal kondisi Indonesia tahun 2020, sudah diingatkan tahun 1995, sudah mulai terbukti? (instagram/tututsoeharto)

"Anak-anak pelajar sekarang harus disiapken benar-benar untuk mencintai tanah air, untuk mencintai produk dalam negeri," ucap Soeharto dalam video yang diunggah oleh @tututsoeharto tersebut.

"Maka para remaja yang sekarang nanti akan hidup di tahun 2020, akan menjadi benteng untuk mempertahanken daripada kelangsungan hidup negara dan bangsa," lanjut Soeharto.

Alasannya agar para pemuda tidak mudah kesengsem pada produk luar negeri yang harganya murah.

"Sebab kalau daripada para pemuda nanti kesengsem kepada produk yang murah baik, tapi hasil dari luar negeri, hancur daripada bangsanya," ujar Soeharto.

Hal itu kemudian menyebabkan produk dalam negeri tidak ada pembeli.

Selain video itu, Tutut Soeharto juga menuliskan caption untuk video tersebut.

"Bapak sejak tahun 1995 sudah mengingatkan akan situasi globalisasi dimana banyak serbuan produk asing."

"Salah satu bentengnya adalah cinta produk dalam negeri, agar produsen dalam negeri tidak mati."

"Mari kita hidupkan kembali nasionalisme kita, dengan mencintai, membeli dan menggunakan produk dalam negeri." tulis Tutut Soeharto.

Sementara itu, dua tahun sebelum meninggal dunia, Presiden Soeharto juga pernah menceritakan sebuah mimpi aneh yang ia alami.

Saat diceritakan hal tersebut, keluarganya hanya tertawa.

Bisa memimpin Indonesia selama 32 tahun, tentu menjadikan Soeharto sebagai sosok yang tidak bisa dibilang biasa.

Karena itu, kehidupan Soeharto rasanya juga tidak akan habis untuk dibicarakan.

Sebab, masih banyak sisi lain kehidupan Soeharto yang menarik perhatian sebagian orang, dan layak untuk diperbincangkan.

Termasuk, hari-hari Soeharto pasca jatuh dari kursi kepresidenannya.

Sebuah kisah diceritakan oleh Hajah Noek Bresinah Soehardjo yang merupakan adik Soeharto.

Dalam buku "Pak Harto, The Untold Stories", Bressinah menceritakan hari-hari akhir Soeharto menjelang wafatnya.

Termasuk, saat Soeharto yang sempat mengalami mimpi aneh ketika sedang dirawat di rumah sakit.

Saat itu, pada tahun 2006, Soeharto harus beberapa kali dirawat inap di Rumah Sakit Pertamina Pusat.

Pada suatu sore, Soeharto tiba-tiba terbangun dari tidurnya.

Rupanya, Soeharto terbangun dari tidur seusai bermimpi.

Ketika terbangun itulah, Soeharto mengaku baru saja bermimpi.

"Aku lagi wae ngimpi (saya barusan mimpi)," kata Bressinah menirukan ucapan Soeharto saat itu.

Mendengar ucapan itu, Bressinah yang saat itu sedang bersama Tutut, seorang putri Soeharto, segera mendekat.

Tutut kemudian menanyai sang ayah.

"Mimpi apa to, Pak?" tanya Tutut.

Soeharto pun segera menjawabnya.

"Nonton gamelan, rame, nanging ana sing aneh (menonton gamelan, ramai, tetapi ada yang aneh),"ujar Soeharto saat itu yang lagi-lagi ditirukan Bressinah.

Tutut kemudian menanyai Soeharto.

"Apa yang aneh, Pak?" tanya Tutut.

Presiden Soeharto. (INDONESIAINSIDE.ID)
Presiden Soeharto. (INDONESIAINSIDE.ID)

Soeharto lalu menjawab pertanyaan putrinya itu.

"Kuwi lho, sindene kokwong Sunda kabeh (itu lho, penyanyinya kok orang Sunda semua)?"ucap Soeharto.

Mendengar jawaban sang ayah, Tutut lalu tersenyum, dan mengatakan sesuatu.

"Lha, sindene mesti ayu-ayu to, Pak (Itu penyanyinya pasti cantik-cantik ya Pak?" ujar Tutut menanggapi ucapan Soeharto.

"Ya embuh, ora weruh wong kahanane peteng (ya saya tidak tahu karena suasananya gelap)," jawab Soeharto lalu tersenyum.

Mendengar jawaban Soeharto tersebut, mereka kemudian tertawa.

Sedangkan, Soeharto kemudian melanjutkan tidurnya lagi, hingga azan magrib tiba.

Selang dua tahun dari mimpi itu, Presiden Soeharto kemudian meninggal dunia, tepatnya, pada tahun 2008.

Artikel ini telah tayang di tribunnewswiki.com dengan judul Presiden Soeharto Ramal Kondisi Indonesia Tahun 2020 Seperti Ini, Disebut pada 1995, Mulai Terbukti?

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved