Sempat Jadi Imam Sholat di Mushala, Kakek 80 Tahun Ternyata Positif Corona
Rupanya, setelah tahu cucunya positif Covid-19, sang kakek tetap beraktivitas seperti biasa.
"Pada saat Sabtu siang, dibujuk lurah dan tim kesehatan, dia tidak mau dibawa ke rumah sakit. Dia nolak karena alasannya dia tidak covid, merasa gejala tipes gitu," ucap Bambang.
Camat dan Kapolsek turun tangan
Pihak kecamatan kemudian turun tangan menjemput kakek nenek tersebut. Pasalnya, pasangan suami istri tersebut sudah berusia lanjut.
Akhirnya setelah dibujuk, keduanya bersedia dibawa ke Rumah Sakit Tarakan.
Proses evakuasi dipimpin Kapolsek Tambora Kompol Iver Son Manossoh bersama jajaran Camat dan tim Puskesmas.
"Kami didampingi tim kesehatan termasuk kepala gugus tugas, tim kesehatan empat orang pakai APD. Kami lakukan penjemputan, kakek dan istrinya dibawa ke rumah sakit Tarakan Sabtu kemarin. Mereka mau dibawa asal di Rumah Sakit Tarakan, bukan di Wisma Atlet," kata Bambang.
Pihak kecamatan juga menganjurkan kepada 20 warga dan delapan keluarga kakek tersebut untuk melakukan tes swab.
Dikhawatirkan, ada lagi warga yang terinfeksi Covid-19.
"Saya minta 20 warga dan 8 keluarganya harus rapid test atau test swab kemarin berkat komunikasi bersama teman medis dan TNI - Polri serta petugas Puskesmas Kecamatan. Sebanyak 20 warga, 8 keluarga, dan duanya kakek serta nenek," kata Bambang.
Mereka diminta isolasi mandiri selama menunggu hasil swab keluar.
Petugas kemudian menyemprot cairan disinfektan di sekitar lokasi seperti rumah kakek nenek tersebut, mushala, serta rumah warga.
Dari peristiwa ini, Bambang mengimbau kepada warga agar mematuhi aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). (*)
Pemerintah Persilakan Warga Berusia di Bawah 45 Tahun Beraktivitas Kembali
Pemerintah akan memberi kesempatan bagi warga berusia di bawah 45 tahun untuk beraktivitas meski pandemi virus corona atau Covid-19 masih terjadi di dalam negeri.
Hal ini dilakukan agar kelompok tersebut tak kehilangan mata pencarian.