Dari Balik Penjara Siti Fadila Ingatkan Bangsa Tiru China, Waspada Vaksin yang Dibuat Bill Gates Cs

Terlebih lagi, Siti mengatakan berdasarkan hasil penelitian, karakter virus yang ada di Indonesia berbeda dengan negara-negara yang sedang melakukan u

Editor: Romi Rinando
(KOMPAS.COM/ABBA GABRILLIN)
Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari Dari Balik Penjara Menginggatkan Bangsa Indonesia Meniru China dalam penanganan Covid 19, Waspada Vaksin yang Dibuat Bill Gates Cs 

Selain itu, ia mengatakan banyak pendapat dari pakar dari WHO yang menyebutkan bahwa kemungkinan besar tidak akan pernah ada vaksin yang efektif untuk Corona.

Untuk itu, ia meminta pemerintah Indonesia harus berhati-hati dengan vaksin-vaksin yang sedang getol diujicoba oleh sejumlah negara.

Terlebih lagi, Siti mengatakan berdasarkan hasil penelitian, karakter virus yang ada di Indonesia berbeda dengan negara-negara yang sedang melakukan uji coba vaksin.

 
Foto memperlihatkan penduduk Vietnam yang memakai masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona COVID-19, mempraktikkan social distancing ketika mereka menunggu untuk diuji di pusat pengujian cepat sementara dekat rumah sakit Bach Mai di Hanoi pada 31 Maret 2020. Berikut adalah perkembangan terbaru pasien virus corona hingga 7 April 2020. 
  Foto memperlihatkan penduduk Vietnam yang memakai masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona COVID-19, mempraktikkan social distancing ketika mereka menunggu untuk diuji di pusat pengujian cepat sementara dekat rumah sakit Bach Mai di Hanoi pada 31 Maret 2020. Berikut adalah perkembangan terbaru pasien virus corona hingga 7 April 2020.  (VATSYAYANA / AFP)

"Menurut saya, andaikan vaksin dari Bill Gates dkk benar siap, kita harus ingat ketika Eijkman melakukan sequencing virus strain Indonesia ternyata karakter virus kita berbeda dengan virus yang beredar di negara yang sedang getol mengadakan uji coba vaksin yang akan diproduksi besar-besaran untuk sedunia," papar Siti.

"Kita harus hati-hati di sini. Berarti vaksin yang sedang mereka bikin berasal dari virus yang karakternya berbeda dengan virus yang ada di Indonesia, maka tidak akan kompatibel dengan kita (tidak cocok sehingga tidak akan efektif)," imbuhnya.

Siti mengatakan harusnya Indonesia meniru China dalam menghadapi pandemi virus Corona ini.

Menurutnya, China bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Corona tanpa harus menunggu ada vaksin.

"Kalau kita melihat negara China, Wuhan, telah kembali memulai kehidupan baru setelah Corona dengan tanpa vaksin, tapi menggunakan obat tradisional."

China menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi Corona dari awal, terus lockdown dan kemudian Corona terhenti. Setelah itu ekonomi sudah mulai bangkit kembali," sebut Siti.

"Tidak perlu heran, karena China negara dengan asas otoritarian. Maka dalam menghadapi emergency seperti wabah Corona ini, decision making sangat efektif, komunikasi searah sangat cepat tanpa kendala, sangat dibutuhkan."

"Dan ini hampir tidak mungkin terjadi di negara-negara yang menganut asas demokrasi, yang selalu ada pro-kontra sehingga suatu keputusan makan waktu lebih banyak."

China dengan jelas menunjukkan kepada dunia bahwa dia bisa bangkit tanpa vaksin dan mereka siap dengan gelombang kedua dengan virus yang berbeda pula," dia menambahkan.

Siti menilai kebijakan pemerintah yang menetapkan melonggarkan PSBB dengan maksud agar memulihkan dan mengembalikan kegiatan sosial serta membangun perekonomian Indonesia sudah tepat.

Sebab, menurutnya, jika memperpanjang PSBB, maka perekonomian Indonesia akan makin terpuruk.

"Kita harus perpanjang PSBB diam saja di rumah, ekonomi kita akan nyungsep lebih dalam lagi sampai tahun 2021 berakhir. Apakah itu yang kita pilih? Nunggu vaksin yang belum tentu jadi dan belum tentu cocok. Berpikirlah saudaraku se-Tanah Air," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved