Posisi Utang Indonesia Kini Melonjak 2 Kali Lipat, Pemerintah Masih Cari Utangan Baru Tutupi Devisit

"Semuanya mereka ingin membantu, dalam situasi seperti ini lembaga-lembaga ini mandatnya adalah ingin membantu negara anggota," kata Sri Mulyani.

Editor: Romi Rinando
hai.grid.id via tribunmanado.co.id
Ilustrasi uang - Posisi Utang Indonesia Kini Melonjak 2 Kali Lipat, Pemerintah Masih Cari Utangan Baru Tutupi Devisit 

Serta Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp516,96 triliun.

Untuk SBN Valas, sampai dengan Maret 2020 tercatat sebesar Rp1.255,77 triliun dengan rincian SUN senilai Rp1.006,99 triliun dan SBSN sebesar Rp248,78 triliun.

Sementara itu, utang pinjaman pemerintah sampai dengan Maret 2020 tercatat sebesar Rp899,83 triliun.

Di mana, pinjaman ini terdiri atas pinjaman dalam negeri sebesar Rp10,23 triliun, serta pinjaman luar negeri sebesar Rp889,60 triliun.

Lebih rinci, pinjaman luar negeri ini berasal dari pinjaman bilateral senilai Rp352,74 triliun.

Pinjaman multilateral senilai Rp490,67 triliun, serta pinjaman bank komersial sebesar Rp46,19.

Kemenkeu menjelaskan, peningkatan posisi utang pemerintah pada akhir Maret ini juga disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah sebesar Rp2.133 terhadap US Dolar.

Pelemahan ini, kemudian mengakibatkan peningkatan posisi utang pemerintah meningkat senilai Rp284,61 triliun akibat adanya selisih kurs.

"Di tengah berbagai tekanan domestik dan global ini, pemerintah tetap berupaya mengelola utang dengan pruden dan akuntabel dalam mendukung APBN yang semakin kredibel," tutur Kemenkeu.

Bantuan Untuk Indonesia

Ilustrasi - Sri Mulyani di diskusi Forum Merdeka Barat 9, Gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017). Menteri Kelahiran Lampung Sekali Lagi Masuk Kabinet Jokowi, Lepas Jabatan Direktur Bergaji Besar.
Ilustrasi - Sri Mulyani di diskusi Forum Merdeka Barat 9, Gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017). Menteri Kelahiran Lampung Sekali Lagi Masuk Kabinet Jokowi, Lepas Jabatan Direktur Bergaji Besar. (Kompas.com/Kurnia Sari Aziza)

Sebelumnya, Menteri Keuangan sempat menyebut ada bantuan berupa tawaran hutang dari negra tetangga untuk Indonesia.

"Kita kemudian ada pinjeman yang berasal dari bilateral, Australia kemarin telepon 'Kamu perlu nggak saya pinjemin tambahan', Jepang, Perancis."

"Mereka semuanya dalam posisi untuk kemudian kita menggunakan dari lembaga multilateral," imbuhnya.

Pandemi yang telah melanda hampir seluruh negara di dunia ini, membuat semua pihak untuk berusaha saling membantu agar wabah Covdi-19 ini bisa segera selesai.

"Semuanya mereka ingin membantu, dalam situasi seperti ini lembaga-lembaga ini mandatnya adalah ingin membantu negara anggota," kata Sri Mulyani.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved