Berita Nasional
Tidak Hujan, Banjir Terjadi di Jakarta Selatan, Ketinggian Air Capai 1,5 Meter
Musibah banjir terjadi di kawasan Kampung Baru Blok C, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (21/5/2020).
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Musibah Banjir terjadi di kawasan Kampung Baru Blok C, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (21/5/2020).
Ketinggian air mencapai sekitar 1,5 meter.
Padahal saat itu, kondisi tidak Hujan.
Salah satu warga setempat, Elyana Chandra (55) mengatakan, Banjir yang merendam kawasan sekitar tempat tinggalnya itu terjadi pukul 01.00 WIB.
"Air mulai naik itu dari jam 1 dini hari. Sampai jam 9 itu sudah 1 meter."
"Mungkin sekarang sudah naik, karena teras saya sudah masuk. Mungkin di ujung sana sudah 1,5 meter," kata Elyana saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Elyana menjelasakan, Banjir hari ini merupakan kesekian kali di tahun 2020.
Namun, Banjir kali ini berbeda dari biasanya.
Jika sebelumnya diawali dengan turun Hujan, hari ini tidak.
"Tidak ada Hujan hari ini. Tiba-tiba air naik saja," ungkapnya.
Elyana menduga Banjir tersebut merupakan kiriman dari kawasan Bogor, Jawa Barat yang dikabarkan Hujan sejak Rabu, malam.
"Informasinya sih di sana Hujan terus."
"Paling tidak kan kiriman kalau Hujan tidak, tapi Banjir seperti ini," tutupnya.
Bahas Banjir di Jakarta
Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta, yang juga seorang Letnan Jenderal Purn TNI, Sutiyoso menyampaikan tanggapannya terkait Banjir di Jakarta yang kembali melanda.
Tak cuma itu, dalam pembahasan soal Banjir di Jakarta tersebut, Sutiyoso turut mengungkap kesalahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pembahasan soal Banjir di Jakarta hingga mengungkap kesalahan Anies Baswedan disampaikan Sutiyoso saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne pada Selasa (25/2/2020).
Banjir yang kembali menerjang Jakarta menjadi topik yang banyak diperbincangkan.
Banyak pihak menyoroti permasalahan Banjir di Jakarta.
Tak sedikit, orang yang menyalahkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Nama Anies Baswedan selalu dikait-kaitkan dengan Banjir di Jakarta.
Saat menjadi narasumber di acara ILC TVOne, Sutiyoso mengungkap penyebab Banjir di Jakarta.
Ia pun menyampaikan letak kesalahan Anies Baswedan sehingga selalu di-bully terkait Banjir.
Namun, ucapan Sutiyoso mengenai kesalahan Anies Baswedan justru membuat pembawa acara ILC TVOne, Karni Ilyas tertawa.
Dalam kesempatan tersebut, Sutiyoso awalnya menyoroti soal fenomena Banjir yang kerap melanda Jakarta.
Sutiyoso menegaskan, dirinya menilai secara objektif.
Menurut Sutiyoso, Jakarta memang rawan Banjir.
Sutiyoso kemudian membeberkan penyebab Jakarta menjadi rawan Banjir.
"30 persen tanah di DKI Jakarta ini di bawah permukaan air laut."
"Di tambah lagi, ada 13 sungai yang mengalir dari selatan menuju laut, tanpa ijin lewat Jakarta," kata Sutiyoso sebagaimana dikutip TribunNewsmaker.com (grup Tribunlampung.co.id) dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (26/2/2020).
Diungkapkan Sutiyoso, Hujan lokal juga menjadi faktor penyebab.
Selain itu, ada juga faktor luapan air di 13 sungai.

Sutiyoso lantas membeberkan solusi mengenai masalah tersebut, di antaranya membangun Giant Sea Wall.
Karena banyaknya sungai, menurut Sutiyoso, kondisi di hulu harus dikendalikan.
Sedangkan di hilir, sungai harus difungsikan kembali.
"Tidak mungkin menyelesaikan Banjir ini hanya di hilir saja, harus di hulu," ujarnya.
"Nah di hulu ini masalahnya apa?"
"Ya dengan membangun situs-situs raksasa, waduk-waduk raksasa," imbuhnya.
Sutiyoso mengatakan, pembangunan itu tidak bisa dijangkau sendiri oleh Gubernur DKI Jakarta.
Karena, ada wewenang orang lain.
"Paling tidak 3 atau 4 (waduk)."
"Nah ini kan barang yang tidak bisa dijangkau oleh Gubernur DKI Jakarta karena ini di tempat lain," ungkap Sutiyoso.
"Di undang-undang juga udah jelas, sungai mengalir melalui 3 provinsi maka itu menjadi tanggung jawab pemerintah pusat," imbuhnya.
Lebih lanjut, Sutiyoso lantas mengungkap hal yang menjadi kesalahan Anies Baswedan.
Sehingga, ia kerap dibully terkait Banjir Jakarta.
Menurut Sutiyoso, kesalahan Anies Baswedan yakni karena dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau begitu, jika ditanya 'di mana salah Anies?' jawaban saya 'mengapa mau jadi Gubernur DKI?', itu salahnya," ujar Sutiyoso.
Mendengar ucapan Sutiyoso, Karni Ilyas langsung tertawa terbahak-bahak.
Penonton yang turut diundang dalam acara tersebut juga menjadi heboh dan tepuk tangan.
Sutiyoso kemudian meminta agar publik, termasuk para tokoh ternama tidak perlu ribut mengenai masalah Banjir di Jakarta.
Mereka pun tidak perlu saling menyalahkan.
Karena, langkah utama yang harus dilakukan adalah fokus terhadap korban Banjir.
"Sudahlah kita nggak usah ribut."
"Mari kita memobilisir kekuatan yang ada untuk melakukan, yang pertama adalah evakuasi korban Banjir secara layak."
"Sekarang bikin lah, (evakuasi) korban-korban Banjir ini ditempat yang pantas, yang layak, tenda-tendanya," ujarnya.
Sutiyoso menyarankan, masyarakat yang tidak kena dampak Banjir, bisa turut membantu pemerintah daerah.
"Jadi marilah kita bahu-membahu, apa yang bisa kita bantu terhadap pemda."
"Pemda juga berkewajiban untuk memobilisir kita semua."
"Ya TNI-Polri, jaga tempat-tempat yang dihuni orang ngungsi ini aman," ungkap Letnan Jenderal Purn TNI itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Ada Hujan, Banjir Setinggi 1,5 Meter Tiba-tiba Rendam Kawasan Kampung Baru.