Mayat Korban Corona Tergeletak di Jalan, Terjepit di Antara Mobil Selama 30 Jam
Viral jenazah korban corona tergeletak di jalan tak ada yang mengurus, tergeletak selama 30 jam.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Viral jenazah korban corona tergeletak di jalan tak ada yang mengurus. Jenazah tersebut tergeletak begitu saja di jalanan selama 30 jam.
Peristiwa miris tersebut terjadi di Brasil belum lama ini.
Brasil adalah salah satu negara yang mencatatkan kematian tertinggi kasus corona.
Sebelumnya, masyarakat dunia dibuat pilu dengan kenyataan yang terjadi di Amerika Selatan, tepatnya di Ekuador.
Di negara itu, jenazah-jenazah korban virus Corona tergeletak di jalanan.
Banyaknya jenazah yang tak terurus lantaran rumah sakit di Ekuador kewalahan dengan gelombang pasien maupun korban meninggal yang bertambah.
Rumah sakit maupun rumah duka tak mampu menangani semua jenazah korban virus Corona.
Wakil Presiden Ekuador, Otto Sonnenholzner, pun meminta maaf.
Baru-baru ini peristiwa serupa terjadi di Brazil.
Seperti diketahui, Brazil merupakan salah satu negara yang menempati posisi teratas paling parah terdampak Covid-19.
Data hingga Jumat (22/5/2020) menunjukkan negara ini berada di urutan ketiga setelah Amerika dan Rusia.
Brazil mencatatkan kasus positif sebanyak 310.090 kasus, dengan jumlah kematian sebanyak 20.047 orang.
Melansir Mirror.co.uk via Intisari, setelah lebih dari 20.000 orang meninggal akibat penyakit ini di Brazil, ditemukan jenazah seorang pria yang telah ditinggalkan di jalan selama 30 jam.

Keluarga Valnir da Silva, 62, mengatakan ia adalah korban pandemi Coronavirus di Rio de Janeiro.
Tubuhnya ditemukan terjepit di antara deretan mobil yang diparkir dan lapangan sepakbola kecil, ketika penduduk setempat terus memainkan permainan di sebelah jenazahnya.
Da Silva menderita kesulitan bernapas dan tiba-tiba pingsan, menurut saksi mata di bar terdekat.
Paramedis bergegas ke tempat kejadian tetapi tidak dapat menyelamatkannya.
Pekerja ambulans meninggalkan mayat di jalan dan staf dewan mengatakan itu bukan tanggung jawab mereka untuk mengeluarkan mayat.
Anak tiri pria itu, Marcos Vinicius Andrade da Silva, 26, mengatakan ia menghubungi petugas polisi yang berpatroli pada hari berikutnya yang juga menolak untuk memindahkan jenazah.
Butuh sekitar 30 jam sebelum tim pemakaman akhirnya diatur untuk mengambil mayat Mr da Silva yang membuat keluarganya sangat sedih dengan apa yang terjadi.
Dia kemudian dimakamkan di sebuah upacara dengan hanya empat orang, termasuk Marcos dan ibunya, yang hadir.
Akta kematian menyebutkan bahwa ia meninggal karena serangan jantung, meskipun keluarganya mengklaim itu adalah komplikasi dari virus Corona.
Sementara itu, presiden Jair Bolsonaro telah meningkatkan penggunaan obat malaria yang kontroversial dan tidak terbukti untuk mengobati pasien di Brasil.
Peraturan baru berarti dapat diberikan kepada orang-orang dengan gejala yang lebih rendah seperti sakit perut, batuk atau demam, menurut Departemen Kesehatan.
"Masih belum ada bukti ilmiah, tetapi sedang dipantau dan digunakan di Brasil dan di seluruh dunia," kata Bolsonaro, yang menyamakan virus itu sebagai 'flu kecil' dan berseteru dengan pemerintah setempat atas tindakan mereka yang tinggal di rumah, kata melalui halaman Facebook resminya.
UPDATE Virus Corona Global
Sejauh ini virus Corona SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19, telah menginfeksi 5.297.519 orang di seluruh dunia.
Melansir data worldometers via Kompas.com ( grup TribunJatim.com ), 23 Mei 2020, dari jumlah tersebut, total kasus kematian akibat virus ini mencapai 339.389 orang dan 2.149.989 orang di antaranya dinyatakan sembuh.
Sejumlah negara pun mengambil kebijakan, seperti penguncian wilayah dan meminta warganya tinggal di rumah.
Selain itu, pembatasan kunjungan ke negara-negara tertentu juga dilakukan, seperti pemerintah Singapura yang melarang seluruh kunjungan jangka pendek ke negaranya.
Tindakan itu dilakukan saat kematian akibat pandemi global Corona virus terus meningkat.
Sejauh ini, Amerika Serikat masih peringkat pertama dengan kasus terkonfirmasi positif terbanyak secara global.
Pada Sabtu (23/5/2020) pagi, tercatat 1.644.632 kasus positif di AS (23.735 kasus baru), dengan total kematian capai 97.635 kasus (1.281 kasus baru).
Sementara di China, negara yang pertama melaporkan virus ini, mengonfirmasi adanya empat kasus baru yang terkonfirmasi positif pada Jumat (22/5/2020).
Sejauh ini, jumlah kasus terinfeksi virus di China berjumlah 82.971 kasus, dengan 4.634 kasus kematian dan 78.255 lainnya dinyatakan sembuh.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Terjadi Lagi, Jenazah Korban Virus Corona Terlantar 30 Jam di Jalanan, Seperti Ekuador, Negara Ini Kewalahan Tangani Kematian Akibat Covid-19 yang Mencapai Lebih dari 20.000!