Tak Restui Putrinya Kawin Lari, Ayah Penggal Anak Kandungnya saat Tidur

Romina Ashrafi yang berusia tiga belas tahun jatuh cinta pada seorang pria di kota kelahirannya.

TWITTER/@PAHLAVIREZA
Romina Ashrafi, gadis cantik yang berumur 13 tahun tewas setelah di penggal kepalanya oleh sang ayah pada Kamis (21/5/2020). Diduga karena 'Demi Kehormatan'. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ayah bunuh anak kandung. Seorang ayah di Iran tega membunuh anak kandungnya sendiri yang masih berusia 13 tahun.

Anak perempuan bernama Romina Ashrafi dipenggal saat sedang tidur di rumahnya.

Korban baru saja pulang ke rumah setelah kawin lari demi menikahi lelaki pujaannya.

Kepolisian Negara Iran telah menangkap pelaku pembunuhan gadis 13 tahun pada Selasa (26/5/2020). Pelaku yang tak lain adalah ayah kandung korban sendiri.

Laporan media setempat mengatakan bahwa tindakan pembunuhan kepada sang anak karena ‘demi kehormatan’.

Melansir dari Radio Farda, Rabu (27/5/2020) gadis tiga belas tahun itu terbunuh dengan sebuah parang di Kota Hovigh, wilayah Talesh, Iran utara.

Ayahnya ditangkap setelah reaksi warga di seluruh negeri dan di media sosial.

Gubernur Distrik Hovigh, Kazem Razmi, mengumumkan bahwa si pembunuh ditahan dan penyelidikan atas kasus tersebut sedang dilakukan.

Hasil penelidikan akan diumumkan setelah selesai pemeriksaan terhadap tersangka.

"Tersangka, yang dituduh melakukan pembunuhan, saat ini berada di penjara.

Pihak berwenang sedang bekerja untuk menyelesaikan kasus ini dan menangani berbagai dimensinya," tambah Razmi.

Sementara itu, Wakil Provinsi Gilan untuk urusan sosial telah mengumumkan bahwa kantor kejaksaan dan Departemen Kesejahteraan juga telah melangkah untuk menyelidiki kasus ini.

Sebelumnya, media setempat melaporkan pembunuhan brutal terhadap siswi berusia tiga belas tahun di Talesh oleh ayahnya.

Sang ayah memenggal kepalanya dengan sabit saat dia tertidur.

Korban baru saja pulang ke rumah setelah kawin lari untuk menikahi lelaki kesayangannya.

Romina Ashrafi yang berusia tiga belas tahun jatuh cinta pada seorang pria di kota kelahirannya.

Tapi ayahnya dengan keras menentang pernikahan mereka.

Kemudian mereka melarikan diri bersamanya, menurut laporan media setempat.

Menyusul kekhawatiran oleh keluarga keduanya, pasukan keamanan menahan Romina dan pacarnya prianya itu.

Sementara itu, meskipun Romina telah berulang kali memperingatkan bahwa ayahnya adalah orang yang temperamental dan hidupnya dalam bahaya.

Dia diserahkan kepada ayahnya sebagaimana diharuskan oleh hukum di Iran.

Menurut situs berita lokal, Khazar online, kembalinya Romina menyebabkan ketegangan dan perselisihan yang semakin meningkat.

"Karena sang ayah tidak dapat mengatasi kawin lari putrinya, ia memutuskan untuk membunuhnya.

Pada 21 Mei, ketika anggota keluarga lainnya pergi, ayah secara brutal memotong kepala Romina saat dia tertidur", tulis Khazar online.

Berdasarkan laporan lain, sang ayah, dengan sabit di tangan, menyerahkan dirinya kepada polisi.

Ia mengaku membunuh putrinya yang berusia tiga belas tahun.

Deputi organisasi kesejahteraan sosial Provinsi Gilan untuk urusan sosial, Reza Jafari, menggambarkan pembunuhan itu sebagai contoh pelanggaran hak-hak anak.

Ia mengatakan, departemennya akan melakukan segala upaya untuk memastikan hak-hak anak tersebut.

Lebih lanjut, berdasarkan Pasal 5 UU Perlindungan Anak, kantor Kejaksaan juga telah melangkah untuk menyelidiki kasus ini.

Meskipun ayah Romina telah ditangkap, menurut Pasal 220 KUHP Iran, sebagai orang tua gadis yang terbunuh, ia tidak akan dihukum mati.

Banyak warganet Iran di media sosial berspekulasi bahwa ia akan menerima hukuman ringan.

Pada saat yang sama, situs berita Maidan telah mewawancarai pria yang kawin lari dengan Romina.

Namanya Bahman, dan dia berusia 35 tahun.

Banyak juga yang bertanya mengapa dia tidak ditahan karena memiliki hubungan dengan anak berusia 13 tahun.

Sekali lagi, apa yang telah menyelamatkannya sejauh ini adalah hukum Islam yang menganggap seorang gadis berusia 13 tahun yang siap menikah.

Pembunuhan tragis remaja dalam cinta dan pemenggalannya yang brutal adalah masalah utama.

Pengumuman pemakamannya, juga ditandatangani oleh ayahnya, telah banyak beredar dan dikritik di media sosial.

Sementara itu, Kantor Berita Rokna menulis bahwa Wakil Presiden Iran, Masoumeh Ebtekar, mengutip Hassan Rouhani mengeluarkan "perintah khusus" untuk menyelidiki pembunuhan itu.

Setiap tahun di Iran, wanita, dan anak perempuan dibunuh oleh saudara lelaki mereka dengan kedok untuk mempertahankan kehormatan mereka.

Jumlah pasti dari apa yang disebut pembunuhan demi kehormatan di Iran tidak diketahui.

Tapi pada tahun 2014, seorang pejabat kepolisian Teheran melaporkan bahwa 20 persen pembunuhan di Iran adalah pembunuhan demi kehormatan.

"Menurut statistik, pada 2013, ada 18,8 persen pembunuhan dimotivasi oleh alasan kehormatan dan terkait agama, dan provinsi Khuzestan, Fars, dan Azarbaijan Timur adalah di antara provinsi-provinsi dengan jumlah pembunuhan terbesar", situs berita Khabar Online melaporkan.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Artikel ini sudah tayang di Serambi Indonesia dengan judul : Ayah Tega Penggal Kepala Putrinya yang Berusia 13 Tahun Saat Tidur, Ini Pemicunya

 
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved