Bocah Hanyut di Bandar Lampung
Banyak Kasus Bocah Hanyut, Polisi Imbau Orang Tua Larang Anak Main di Sungai
Aparat kepolisian mengimbau para orang tua supaya melarang anaknya bermain di sekitar sungai.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Aparat kepolisian mengimbau para orang tua supaya melarang anaknya bermain di sekitar sungai.
Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir banyak kasus bocah hanyut.
Bahkan, tidak sedikit yang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Kapolsek Tanjungkarang Timur AKP Dony Ariantio mengatakan, larangan tersebut untuk menjaga anggota keluarga dari bahaya yang ditimbulkan akibat bermain di sungai.
"Tidak perlu diawasi. Yang harus dilakukan orang tua adalah larang mereka supaya tidak main di sungai," ujar Dony saat meninjau lokasi hanyutnya bocah bernama Rei Arjio Pratama (10) di Sungai Campang, Tanjung Raya, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, Senin (1/6/2020).
• BREAKING NEWS Mandi di Sungai, Bocah di Bandar Lampung Hanyut Terseret Arus
• Terpukul Cucu Hanyut, Jufroni: Biasanya Jio Gak Mau Diajak ke Sungai
• UPDATE Corona di Lampung, 2 Pasien Positif Baru Hasil Tracing Pasien 117
• 6 Tenaga Medis di Bandar Lampung Terpapar Covid-19
Kapolsek menambahkan, kondisi cuaca seperti saat ini sulit ditebak.
Hingga sangat memungkinkan terjadinya hujan secara tiba-tiba.
Menurutnya, hujan dengan intensitas tinggi menjadi pemicu naiknya permukaan sungai disertai arus deras.
Berkaca dari kejadian yang dialami Rei Arjio Pratama, Dony berharap orang tua dapat menjadikannya sebagai pembelajaran.
"Areal sungai sangat berbahaya bagi anak-anak. Sebisa mungkin hindari aktivitas dekat sungai apalagi mandi atau sekadar main air di sungai," tukasnya.
Terjunkan 40 Personel
Sebanyak 40 orang personel gabungan dari Basarnas, TNI, dan Polri diterjunkan untuk melakukan pencarian Rei Arjio Pratama (10) yang hanyut di Sungai Campang, Tanjung Raya, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, Senin (1/6/2020).
Untuk mempermudah proses evakuasi, tim gabungan juga dibantu satu unit mobil rescue.
Kapolsek Tanjungkarang Timur AKP Dony Arianto mengatakan, fokus pencarian dengan menyusuri arus sungai.
Menurutnya, pencarian akan dilanjutkan hingga malam hari sampai kemungkinan korban ditemukan.
"Kita mulai lakukan penyisiran dari sungai sekitar belakang rumah warga," kata Kapolsek.

Menurutnya, pencarian juga diteruskan hingga Kuala Panjang tempat aliran sungai tersebut bermuara.
"Saat ini tim masih berada di lokasi untuk melakukan pencarian," katanya.
Kakek Terpukul
Jufroni (52) berharap cucunya, Rei Arjio Pratama (10), yang hanyut terseret arus Sungai Campang segera ditemukan.
Jufroni menuturkan, bocah yang biasa disapa Jio itu sudah beberapa tahun terakhir ini dirawat olehnya.
Hal tersebut dikarenakan ibu kandung korban bekerja di Pulau Jawa.
"Saya sama bapaknya yang rawat. Ibunya kerja. Makanya sering saya larang mandi di sungai karena Jio juga gak bisa berenang," ujar Jufroni, Senin (1/6/2020).

Menurut Jufroni, anak sulung dari tiga bersaudara pasangan Mira Anggini dan Andri Irawan ini jarang bermain di sungai.
Karena itu, ia merasa sangat terpukul saat mengetahui Jio hilang karena terseret arus sungai.
Saat ini, kata Jufroni, Jio duduk di kelas empat SD.
"Kelas empat mau naik kelas lima. Mungkin karena lagi libur, dia ikut temannya. Biasanya Jio gak mau diajak ke sungai," katanya lagi.
Jufroni mengaku langsung melakukan pencarian bersama warga begitu mendapatkan informasi cucuna hanyut.
Bahkan ada warga melapor polisi dan BPBD Bandar Lampung untuk membantu pencarian.
"Terakhir tadi pakai celana panjang, kaus hitam," jelasnya.
Diduga Terpeleset
Rey Arjio Pratama (10), bocah yang hanyut di Sungai Campang, Kelurahan Tanjung Raya, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, diduga terpeleset saat mencoba menyelamatkan diri.
Saksi mata Lela (40) mengaku melihat serombongan anak-anak mandi di Sungai Campang, Senin (1/6/2020) sekitar pukul 14.30 WIB.
Tiba-tiba hujan deras mengguyur, sehingga permukaan air sungai naik dengan arus yang bertambah deras.
Korban yang biasa disapa Jio itu bersama 12 temannya langsung berupaya naik ke tepian sungai.
"Mungkin karena terpeleset atau apa, Jio jatuh ke sungai. Sementara teman-temannya selamat ke daratan," ujar Lela.
Diketahui, korban anak pasangan Mira Anggini dan Andri Irawan ini ternyata tidak punya keahlian berenang.
Akibatnya, ia terseret arus deras.
Lela menambahkan, anak-anak sekitar memang sering mandi di sungai.
Lela sudah mengingatkan anak-anak itu untuk segera pulang jika hujan turun.
Namun nahas, satu dari 12 bocah ini justru menjadi korban.
"Sudah saya ingatkan karena saat hujan air sungai tiba-tiba besar, makanya saya takut nanti mereka ini hanyut," katanya.
Terbawa Arus
Rei Arjio Pratama, bocah berusia 10 tahun di Jalan Jati RT 18, Kelurahan Tanjung Raya, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, hanyut terbawa arus bandang saat mandi di sungai, Senin (1/6/2020).
Dari informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, kejadian nahas ini bermula saat bocah yang biasa disapa Jio itu mandi di Kali Campang tak jauh dari rumahnya.
Bersama 12 teman sebayanya, putra pasangan Mira Anggini dan Andri Irawan ini asyik bermain di sungai.
Namun, ia tak menyadari adanya air bandang.
Jio yang diketahui tak bisa berenang akhirnya hanyut terbawa arus.
Kakek korban, Jufroni (52), mengaku kaget saat mendengar kabar cucunya hilang terbawa arus sungai.
Sepanjang pengetahuannya, korban sangat jarang bermain atau mandi di sungai tersebut.
"Sekitar jam setengah tiga, ada temannya ke rumah ngasih kabar Jio hanyut," ujar Jufroni.
Mendengar kabar tersebut, Jufroni bersama warga sekitar ikut melakukan pencarian.
Saat ini, pencarian dibantu aparat kepolisian dan tim BPBD Bandar Lampung.
"Semoga cepat ditemukan," imbuh Jufroni. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)