Tribun Bandar Lampung
Calhaj di Lampung Pasrah Tak Ada Pemberangkatan Haji Tahun 2020, 'Semua Kehendak Allah'
Terkait pembatalan pemberangkatan Jemaah Haji tahun ini, tak sedikit calon haji (calhaj) yang mencoba legowo.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Terkait pembatalan pemberangkatan Jemaah Haji tahun ini, tak sedikit calon haji (calhaj) yang mencoba legowo.
Mastita, warga Korpri Jaya ini beranggapan bahwa batalnya berangkat haji adalah takdir Allah yang terbaik meskipun tentu ada kekecewaan.
"Kalau sebagai jamaah kecewa tapi semua kan kehendak Allah. Sementara persiapan sudah 100 persen. Tinggal pemberangkatan, pelunasan sudah," ungkap Kabid Kebudayaan di Dinas Pendidikan Bandar Lampung ini kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (2/6/2020).
Bahkan diakuinya dirinya juga sudah melakukan manasik haji dan sudah berjalan 4 kali.
Terkait kain ihrom, mukenah, dan koper persiapan haji juga tinggal diambil.
"Sementara nggak jadi berangkat karena situasi seperti ini."
"Saya pribadi berdoa semoga selalu sehat biar tahun depan berangkat."
"Otomatis nerima dengan sabar dan keikhlasan," tuturnya.
Dia dan suaminya Fauzi Heri, mantan Ketua KPU Bandar Lampung mendaftar haji sejak 2012 lalu atau 8 tahun masa tunggu.
"Rencana berhaji dengan suami. Ini untuk pertama kalinya," kata dia.
Kini dirinya berharap pandemi covid-19 segera berlalu sehingga segala aktivitas dilancarkan termasuk untuk berhaji.
"Semoga wabah covid segera hilang," tukasnya.
Calhaj Bandar Lampung lainnya yang mengajar di Mesuji Ricka Heni Wisatawati berujar pasrah dan menerima apapun keputusan yang terbaik dari pemerintah.
"Saya sih yang terbaik ajalah. Rencana mau berangkat haji sama suami dan Papa."
"Harusnya Papa berangkat 2027, karena lansia jadi aku tarik berangkat bareng aku tahun ini," papar warga Jalan Purnawirawan, Gunung Terang itu.
Menurutnya berhaji adalah panggilan Allah.
Sehingga ketika belum dipanggil tahun ini apapun penyebabnya, dianggapnya adalah takdir.
"Nggak mau terlalu ngotot atau gimana-gimana, karena ibadah haji panggilan langsung dari Allah."
"Kalaupun misal jadi berangkat justru was-was karena situasinya begini. Malah khawatir ibadahnya nggak khusyuk," kata istri Najmul Fikri, Kadis Perpustakaan dan Arsip Daerah Mesuji itu.
Ia dan suami mendaftar haji sejak 2012 lalu.
Dirinya bahkan sudah beberapa kali mengikuti manasik haji yang diselenggarakan yayasan sejak Januari 2020.
Mengenai biaya haji, dirinya sudah melakukan pelunasan sejak puasa Ramadan lalu.
Ricka sendiri juga mendapatkan informasi yang belum jelas terkait wacana mengenai pemulangan biaya pelunasan haji.
"Katanya kalau udah pelunasan tapi nggak jadi berangkat haji, uang pelunasan dikembalikan ke bank masing-masing."
"Nanti kita ngurus tahun depan pelunasannya pas mau berangkat lagi," jelas Ricka.
Terkait hal itu Ricka berharap adanya kepastian dan kejelasan dari pemerintah.
"Katanya sih begitu. Nilai pelunasan hampir 10 juta per calhaj. Kalau setoran awal kan sudah Rp 25 juta per orang," terangnya.(Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M)