Tribun Bandar Lampung
PAD Lampung dan Pemkot Bandar Lampung Anjlok, Keuangan Daerah Babak Belur Akibat Pandemi
Pandemi Corona tidak hanya memukul sektor usaha.Kondisi keuangan daerah juga ikut babak belur.
Sedangkan Belanja Daerah dalam APBD 2020 dianggarkan sebesar Rp 7,756 triliun, belanja langsung Rp 4,94 triliun dan belanja tidak langsung Rp 2,816 triliun.
Berdasarkan kondisi tersebut, APBD Lampung tahun 2020 ini diproyeksikan surplus Rp 110,180 miliar. Namun pandemi Corona yang terjadi bisa membuat kondisi ini berubah.
Pemkot Turun 75%
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengatakan, akibat Covid-19, PAD pemkot terimbas.
PAD turun lebih dari 75 persen.
"Semula bisa Rp 1,5 miliar per hari sekarang hanya Rp 400 Juta per harinya," ujarnya saat diwawancarai awak media di lingkungan kantor DPRD Bandar Lampung, Kamis (4/6).
PAD itu bersumber dari Pendapatan Pajak Daerah, Pendapatan Retribusi Daerah, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Pendapatan lain-lain PAD yang sah secara kelesuruhan mengalami penurunan.
"Ada lima macam tidak berfungsi seperti hotel, rumah makan dan lain-lain," jelasnya.
Ia berharap, untuk pendapatan daerah bisa kembali normal dalam waktu kedepan.
"Ya mudah-mudahan bulan ini bisa kembali normal. Karena senua sektor ekonomi tidak ada yang saya tutup sejauh ini," harapnya.
LKPJ Pemerintah Kota Bandar Lampung disampaikan Kamis kemarin.
Penyampaikan dilakukan langsung Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung di Ruang Sidang Paripurna DPRD Bandar Lampung.
Adapun proses penyampaian LKPJ dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung Wiyadi.
Dalam laporannya, Herman HN menyampaikan pendapatan daerah pada tahun anggaran 2019 dianggarkan sebesar Rp 2,928 triliun dan dapat direalisasikan sebesar Rp 2,295 triliun atau mencapai 78,37 persen sebelum dilakukan audit oleh BPK-RI.
Sedangkan dari sisi pembiayaan daerah, penerimaan pembiayaan dianggarkan Rp 8,800 miliar dan dapat direalisasikan sebesar Rp 8,800 miliar atau 100 persen.