Jubir PA 212 Tak Etis Calonkan Prabowo Lagi Maju di Pilpres 2024, Sarankan Perbaiki KPU dan Bawaslu
Survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan, elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada bulan Mei mengalami penurunan di
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Survei Indo Barometer menunjukkan tingkat elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di posisi puncak.
Hal itu menjadikan peluang Prabowo untuk kembali maju sebagai calon Presiden di Pemilu 2024 semakin besar.
Namun nampaknya pendukung Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mulai berkurang.
Terkait hal itu, Juru Bicara Presidium Alumni (PA) 212, Haikal Hassan angkat bicara soal hasil survei Indo Barometer terkait Pilpres 2024.
Haikal Hassan mengatakan ia tak mau ambil pusing.
Haikal Hassan justru menyebut kurang etis jika Prabowo kembali mencalonkan diri di Pilpres setelah tiga kali.

• Hasil Survei Elektabilitas Partai Politik, Partai Besar Alami Penurunan
• Hasil Survei Indikator Elektabilitas Prabowo Terjun Bebas, Muhaimin Iskandar Jadi Nol Persen
• Pilkada Serentak Digelar 9 Desember 2020, Demokrat Akan Kembali Lanjutkan Survei Balonkada
Hal tersebut disampaikan Haikal Hassan melalui kanal YouTube Kompas TV, Jumat (12/6/2020).
Haikal menyebut, sebelum membicarakan soal Pilpres 2024, seharusnya pemerintah memperbaiki sistem Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Tak hanya itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) disebutnya juga memerlukan perbaikan.
"Saran saya, saran kami, sebelum menetapkan siapa yang akan diusung kembali, perbaiki dulu sistem KPU dan Bawaslu," ucap Haikal.
"Agar Pilpres nanti berjalan dengan baik."
Sebelumnya, PA 212 menjadi pendukung Prabowo dalam Pilpres 2019.
Namun setelah Prabowo jadi menteri, Haikal justru menilai tak etis jika Ketua Umum Partai Gerindra itu kembali maju di Pilpres.
"Yang kedua, pencalonan ini dari sisi etika politik kurang etis," kata Haikal.
"Beliau itu sudah menjadi menteri pertahanan dan kami dari 212 tidak ambil pusing dengan posisi itu."
