Tribun Pringsewu
ABK asal Pringsewu Hilang di Laut Aru, Keluarga Akhirnya Ikhlas
Suwarti (42) akhirnya mengikhlaskan kepergian Rio Pangestu (23), ABK yang hilang di Laut Aru, sepekan lalu.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Suwarti (42) akhirnya mengikhlaskan kepergian Rio Pangestu (23), ABK yang hilang di Laut Aru, sepekan lalu.
Rio Pangestu, warga Pekon Sumber Agung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, merupakan ABK KM Bahari 05 yang mengalami kebakaran di perairan Laut Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, Sabtu (6/6/2020) lalu.
Dalam musibah itu, satu orang meninggal dan 28 orang lainnya selamat.
Satu-satunya ABK yang hilang adalah Rio.
Agus Purnomo, dari TRC SLRT Dissos Pringsewu yang juga Kasi Identifikasi dan Penguatan Kapasitas mengatakan, pemilik kapal bertanggung jawab atas musibah tersebut.
• ABK asal Pringsewu Hilang di Laut Aru, Ibu Dapat Firasat Didatangi Anak Kecil Menangis
• Kali Pertama Kerja di Kapal, ABK asal Pringsewu Hilang di Laut Aru
• Gugus Tugas Covid-19 Tanggamus Gratiskan Suket Bebas Corona buat Pelajar, Mahasiswa dan Santri
• Petani Pesawaran Ditusuk Tetangganya di Gardu, Pelaku Langsung Kabur
Mereka berkoordinasi dengan institusi terkait menyampaikan laporan bahwa sampai saat ini dalam rangka melakukan pencarian.
"Sampai saat ini (Rio) belum juga ditemukan," ungkap Agus yang turut mendampingi Suwarti mendatangi perusahaan pemilik KM Bahari 05 di Jakarta.
Suwarti juga didampingi kakaknya dari Pringsewu, Suparmo.
Ditambahkan Agus, pemilik kapal dan kru berharap alumni SMK YPT tersebut ditemukan.
Dikatakan Agus, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Rio.
Rio Pangestu (23) warga Pekon Sumberagung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu dikabarkan hilang di perairan laut Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.
Itu setelah Kapal KM Bahari 05 yang dia tumpangi mengalami kecelakaan kebakaran di perairan laut Aru, Sabtu, 6 Juni 2020. Rio Pangestu merupakan satu dari 30 ABK Kapal KM Bahari 05.
Sementara dari 30 ABK tersebut, 28 orang dikabarkan selamat, satu orang meninggal dan satu orang lagi hilang atas nama Rio Pangestu.
Sampai saat ini, anak pertama dari pasangan Warsito (43) dan Suwarti (42) belum juga ditemukan.
Firasat Suwarti
Suwarti (42) hanya bisa menitikkan air mata saat membicarakan musibah yang menimpa putranya, Rio Pangestu (23).
Rio adalah anak buah kapal (ABK) yang hilang di perairan Laut Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.
Sebelum mendapat informasi putranya hilang di perairan Laut Aru, Suwarti mengaku mendapat firasat.
Suwarti mengatakan, ia bermimpi didatangi anak kecil yang menangis.
Menurut dia, mimpinya tersebut seperti nyata.
"Firasat ditangisi anak kecil. Tapi kayak mimpi kayak tidak," ungkapnya.
Suwarti pun terus teringat pada putra sulungnya, Rio Pangestu.
Setelah itu Suwarti mendapat kabar Rio hilang di perairan Laut Aru.
Kali Pertama Melaut
Suwarti (42), ibunda Rio Pangestu (23), anak buah kapal yang hilang di Laut Aru, yakin anaknya masih hidup.
Warga Pekon Sumber Agung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu itu merupakan ABK di KM Bahari 05 yang terbakar di Laut Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.
Suwarti menuturkan, Rio Pangestu baru bekerja di kapal pencari ikan itu sejak April 2020 lalu.
Sayangnya, pengalaman pertamanya melaut tak berjalan mulus.
Kapalnya terbakar di perairan Laut Aru, Sabtu (6/6/2020) lalu.
Rio dikabarkan hilang dalam peristiwa itu.
Sementara 29 ABK lainnya selamat dan satu orang meninggal dunia.
Meski begitu, Suwarti optimistis anaknya masih hidup.
"Feeling saya (Rio) masih hidup," kata Suwarti di kediamannya, Jumat (12/6/2020).
Kepala Dinas Sosial Pringsewu Bambang Suharmanu (kanan) berbincang dengan Suwarti, ibunda Rio Pangestu, Jumat (12/6/2020). Rio adalah ABK yang hilang di Laut Aru. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik)
Kepala Dinas Sosial Pringsewu Bambang Suharmanu berpesan kepada Suwarti agar ikhlas jika putranya tidak selamat.
"Karena jalan hidup itu kan kita tidak tahu," ujarnya.
Sebab, musibah itu terjadi sepekan lalu.
Menurutnya, kecil kemungkinan Rio dapat selamat.
Ke Jakarta
Suwarti (42) akan pergi ke Jakarta untuk memastikan kondisi anaknya, Rio Pangestu (23), yang hilang di Laut Aru, Maluku.
Warga Pekon Sumber Agung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, itu didampingi dua personel TRC SLRT Dinas Sosial Pringsewu.
Rio Pangestu, ABK KM Bahari 05, hilang di Laut Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.
Keberangkatan Suwarti dilepas oleh Kepala Dinas Sosial Pringsewu Bambang Suharmanu dan anggota DPRD Pringsewu Anton Subagiyo, Jumat (12/6/2020), di rumah keluarga Suwarti di Pekon Mataram.
Suwarti pergi ke tempat kerja Rio Pangestu di Jalan Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Peluit, Jakarta Utara.
Kepala Dinas Sosial Pringsewu Bambang Suharmanu mengatakan, Suwarti didampingi dua personel TRC menumpang kendaraan operasional layanan PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) BE 2043 UZ.
Kedua personel itu adalah Kasi Identifikasi dan Penguatan Kapasitas Dinas Sosial Pringsewu Agus Purnomo dan anggota TRC SLRT Sudarmanto.
"Keluarga korban sifatnya meminta pendampingan kepada Bupati Pringsewu melalui Dinas Sosial," ungkap Bambang.
Anggota DPRD Pringsewu Anton Subagiyo mengapresiasi upaya Dinas Sosial yang melakukan pendampingan terhadap keluarga korban.
"Jadi, negara hadir ini dibuktikan dengan adanya TRC SLRT Dinas Sosial Pringsewu melakukan pendampingan terhadap keluarga korban," ujar Anton.
Kronologi Kebakaran
Rio Pangestu (23), warga Pekon Sumberagung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, dikabarkan hilang di perairan Laut Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.
Itu setelah KM Bahari 05 yang dia tumpangi mengalami kebakaran, Sabtu (6/6/2020) lalu.
Rio Pangestu merupakan satu dari 30 ABK KM Bahari 05.
Dari 30 ABK tersebut, 28 orang dikabarkan selamat, satu orang meninggal, dan satu orang hilang atas nama Rio Pangestu.
Sampai saat ini, anak pertama dari pasangan Warsito (43) dan Suwarti (42) itu belum juga ditemukan.
Ibu Rio, Suwarti, baru mengetahui putranya hilang pada Minggu (7/6/2020) malam.
"Dapat kabar melalui Facebook, kapal kebakaran," kata Suwarti, Minggu.
Kemudian, tambah Suwarti, mendapat informasi susulan yang dikirimkan teman Rio melalui WhatsApp berupa link berita dari website Polda Maluku.
Berita tersebut mengenai kegiatan Polres Kepulauan Aru mengevakuasi KM Bahari 05 yang terbakar di Laut Aru.
Disebutkan dalam website tersebut, kebakaran kapal terjadi pada 6 Juni 2020 pukul 10.30 WIT saat ABK KM Bahari 05 sedang tidur.
Selang beberapa menit kemudian, salah seorang ABK melihat asap yang muncul dari kamar mesin.
Para ABK langsung bangun ketika melihat asap tersebut.
Mereka menyelamatkan diri dengan cara melompat keluar dari kapal.
Selang beberapa menit kemudian, KM Bahari Indah 06 yang tidak jauh dari TKP langsung menghampiri KM Bahari 05 dan membantu mengevakuasi korban.
Senin (9/6/2020), KM Bahari Indah 06 membawa para korban ke Dobo.
Mereka tiba di Pelabuhan Yos Soedarso, Dobo, pada pukul 10.30 WIT.
Polres Kepulauan Aru langsung mengevakuasi korban meninggal atas nama Deni ke RSUD Cendrawasih Dobo dengan menggunakan mobil ambulans.
Dari hasil visum, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau tanda luka bakar.
Korban diduga meninggal dunia karena tenggelam.
Sementara itu, Rio Pangestu belum ditemukan. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik B)