Pesawat Hawk Dibeli Indonesia Seharga Hampir Setengah Triliun, Tapi Tak Boleh Bawa Roket dan Bom

Salah satunya dengan pemasangan radar warning receiver (RWR) baru SEER buatan Finmeccanica, Italia, yang akan menggantikan posisi Sky Guardian 200. Ko

Editor: Romi Rinando
intisari online AIRLINERS.NET
Ditebus Hampir Setengah Triliun Rupiah, Militer Indonesia Malah Tak Boleh Pasang Bom pada Pesawat Hawk 209, Mengapa? 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID  - Pesawat tempur Hawk 209 dibeli Indonesia dengan harga sangat mahal.

Namun justru tidak pesawat tersebut tidak boleh membawa bom dan roket.

Padahal pesawat ini memiliki spesifikasi yang sangat canggih dan memiliki kemampuan untuk membawa bom dan peluncur roket.

Namun, faktanya, oleh produsen pesawat tersebut, milter Indonesia malah dilarang untuk melakukannya.

Mengapa? Berikut ini ulasannya.

Senin (15/6/2020) pagi, pesawat tempur Hawk 209 milik TNI Angkatan Udara (AU) jatuh di kawasan permukiman warga, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.

Ilustrasi - TNI AU menerbangkan empat pesawat tempur F-16 ke Pulau Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/1/2020).
Ilustrasi - TNI AU menerbangkan empat pesawat tempur F-16 ke Pulau Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (7/1/2020). (Wikipedia)

Kondisi Pilot Pesawat Tempur TNI AU yang Jatuh di Riau

Pilot Pesawat Tempur yang Jatuh di Riau Selamat Berkat Kursi Lontar

2 Penumpang Pesawat Tujuan Padang Dinyatakan Positif Corona

Kepala Staf TNI Angkatan Udara ( KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo menjelaskan, pesawat Hawk 209 yang jatuh berisi awak atau pilot Lettu Pnb Aprianto Ismail.

Berdasarkan kejadian awal, pesawat tempur tersebut jatuh karena kehilangan tenaga.

"Jadi pada saat final, menjelang mendarat, sekitar 2 kilometer dari ujung landasan dengan ketinggian kira-kira 200 feet, si penerbang melaporkan terjadi keanehan pada mesin pesawat," kata Fadjar saat konferensi pers di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Senin sore.

Pilot pesawat Lettu Pnb Aprianto Ismail awalnya sempat mendengar suara aneh pada pesawat dan diikuti dengan warning life atau hidupnya lampu peringatan apabila terjadi gangguan pada pesawat.

Tak lama setelah itu, mesin pesawat kehilangan tenaga. Namun, komunikasi pilot saat itu masih normal.

Penerbang juga sempat melaporkan bahwa ia mengalami pesawat kehilangan tenaga karena terjadi kerusakan mesin.

"Dia juga menyampaikan akan melaksanakan ejection seat atau loncat dari pesawat. Syukur alhamdulillah, penerbang selamat," ucap Fadjar.

Sedangkan pesawat jatuh dan menimpa dua unit rumah hingga terjadi kebakaran. Namun tidak ada korban jiwa.

s
handout
Pesawat tempur TNI AU jatuh di Kampar, Riau.

Seharga hampir setengah triliun rupiah

Sumber: Intisari Online
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved