Tribun Bandar Lampung
Seharga Rp 35 Miliar, Flyover Sultan Agung Memiliki Panjang 300 Meter dan Lebar 10 Meter
Flyover Jalan Sultan Agung akan membentang sejauh 300 meter dan memiliki lebar 10 meter.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Flyover Jalan Sultan Agung akan membentang sejauh 300 meter dan memiliki lebar 10 meter.
Hal tersebut diutarakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung Iwan Gunawan kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (17/6/2020).
"Diperkirakan flyover itu memiliki panjang 300 meter dan lebar 10 meter," ujarnya.
Iwan mengatakan, pengerjaan proyek flyover Jalan Sultan Agung tidak memerlukan adanya pembebasan lahan.
"Tidak pakai lahan warga, sehingga harusnya tidak ada keluhan dari warga," jelasnya.
• Flyover Sultan Agung Dibangun, Bagaimana dengan RSIA Belleza?
• Flyover Sultan Agung Segera Dibangun, Berikut Rekayasa Lalu Lintasnya
• Telepon Sambil Naik Motor, Wanita Ini Rebutan Ponsel dengan Jambret
• 48 Pasien Positif Covid-19 di RS Bandar Negara Husada Dinyatakan Sembuh 100 Persen

Ditambahkan Iwan, secara teknis lokasi flyover berada di badan jalan.
"Kalau pedagang yang berada di sekitar lokasi tersebut sudah diberikan imbauan dan sosialisasi agar bisa memindahkan dagangannya untuk sementara waktu," kata dia.
"Sekarang pengerjaan sedang dalam proses pengadaan drainase," sambungnya.
Sebagai informasi, merujuk pada laman lpse.bandarlampungkota.go.id, proyek yang dikerjakan oleh PT Adiguna Anugerah Abadi itu ditargetkan rampung pada Desember 2020.
Adapun nilai pagu yang tertera senilai Rp 35 miliar.
Dimana anggaran tersebut bersumber dari dana insentif daerah (DID) dan APBD.
Tutup Jalan Sultan Haji
Dinas Perhubungan Bandar Lampung menutup Jalan Sultan Haji seiring dengan rencana pembangunan flyover di Jalan Sultan Agung.
Pasalnya, Jalan Sultan Haji menjadi penghubung antara Jalan ZA Pagar Alam dan Jalan Sultan Agung.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Bandar Lampung Ahmad Husna, Jalan Sultan Haji ditutup hingga pengerjaan flyover selesai.
"Sampai selesai itu akan ditutup," ujar Husna, Senin (15/6/2020).
Menurutnya, penutupan Jalan Sultan Haji tersebut guna mengantisipasi kemacetan yang mungkin akan terjadi.

"Biar tidak macet, semua kendaraan yang dari Rajabasa harus melalui jalur samping MBK untuk masuk ke Jalan Sultan Agung," jelasnya.
"Nantinya, kalau ada warga yang mau menuju sekitar daerah tersebut harus muter lewat jalur Sultan Agung," sambungnya.
Di sisi lain, penutupan Jalan Sultan Haji berimbas terhadap operasional RSIA Belleza Kedaton.
Pasalnya, rumah sakit bersalin tersebut berada di ruas Jalan Sultan Haji.
Apakah RSIA Belleza terpaksa tidak melayani pasien selama flyover Sultan Agung dibangun?
Tribunlampung.co.id belum mendapatkan konfirmasi dari manajemen RSIA Belleza terkait hal itu.
Rekayasa Lalu Lintas
Tahap awal pembangunan flyover di Jalan Sultan Agung, Bandar Lampung sedang berlangsung.
Dalam upaya mengantisipasi kemacetan, Dinas Perhubungan Bandar Lampung akan menerapkan rekayasa lalu lintas.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung Ahmad Husna mengatakan, pihaknya bersama Satlantas Polresta Bandar Lampung telah melakukan analisis terkait manajemen lalu lintas di lokasi tersebut.
Dia menegaskan, saat pembangunan flyover berlangsung, Jalan Sultan Agung tidak akan ditutup sepenuhnya.
Namun, untuk menghindari kepadatan lalu lintas, pihaknya akan menonaktifkan lampu lalu lintas di pertigaan Jalan Sultan Haji.
"Sehingga, bagi pengendara yang akan ke Jalan Sultan Haji dari arah Jalan Soekarno-Hatta akan tetap lurus ke arah Mal Boemi Kedaton," kata Husna kepada Tribunlampung.co.id via telepon, Senin (15/6/2020).
"Atau pengguna jalan juga bisa melewati Jalan Kayu Manis," sambungnya.
Supaya lalu lintas lancar, Dishub Bandar Lampung juga akan memasang rambu-rambu peringatan dari arah Korpri.
Kendaraan akan diarahkan ke Jalan Urip Sumoharjo.
Sedangkan untuk akses jalan dari arah Rajabasa menuju Jalan Sultan Agung tidak ditutup.
Dia mengatakan, jalan tersebut akan diperlebar hingga trotoar jalan.
"Jalannya akan dipakai pagar setengah. Jadi jalan diperlebar dengan cara merapikan pinggiran jalan dan hingga trotoar jalan," jelasnya.
Terakhir, Husna mengatakan pembangunan flyover di Jalan Sultan Agung tersebut adalah upaya untuk menghindari kemacetan saat kereta api melintas, khususnya babaranjang.
"Dimana di jalan sebidang yang melintasi rel kereta api itu sering mengalami kemacetan. Oleh karena itu, Bapak Wali Kota berinisiatif membangun flyover," jelas Husna.
Namun, kata Husna, pelebaran akses jalan tidak sampai melakukan pembebasan lahan.
Lantaran akses bagi pengguna pengendara dirasa cukup.
"Kalau mulainya kapan untuk rekayasa lalin, kita tinggal menunggu instruksi dari Dinas PU. Katanya sih minggu-minggu ini," terangnya.
Untuk memastikan arus lalin berjalan dengan lancar, Dishub Bandar Lampung menyiapkan 10 petugas yang akan diterjunkan ke titik tersebut. (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)