Kasus Corona di Lampung
Jadi Fokus Rapid Test, Kelurahan Pidada Sumbang Kasus Positif Tertinggi di Panjang
Menurut Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, hal itu dilakukan untuk memastikan persebaran virus corona (Covid-19) tidak semakin meluas.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sedikitnya 200 sampel rapid test digunakan di Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.
Menurut Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, hal itu dilakukan untuk memastikan persebaran virus corona (Covid-19) tidak semakin meluas.
"Kecamatan Panjang kita rapid test semua, khususnya Kelurahan Pidada. Satu kelurahan itu saja kita sudah lakukan rapid test sebanyak 200 sampel," kata Herman, Sabtu (27/6/2020).
"Pidada itu 20 orang sendiri dari total 25 kasus positif Covid-19 di Panjang. Sudah termasuk dua orang dari Pelindo," sambungnya.
Selain Pidada, kelurahan lain yang dilakukan rapid test secara meluas ialah Panjang Selatan.
• 66 PPS Metro Akan Jalani Rapid Test Mulai Sabtu Besok
• Ada 2 Kasus Positif Covid-19 Baru di Bandar Lampung, Salah Satunya Hasil Rapid Test Mandiri
• Maklumat Kapolri Dicabut, Penerapan New Normal Tergantung Kebijakan Kepala Daerah
• Proses Evakuasi Truk Lakalantas di Tol Lampung Ditangani Pos Lantas Tarahan
"Panjang Selatan sudah 50 rapid test. Ada satu kelurahan lainnya di kecamatan itu juga 50 sampel rapid," sebut Herman.
Dia menjelaskan, rapid test dilakukan berdasarkan hasil tracing dari pasien sebelumnya.
Terakhir, Herman mengimbau agar seluruh masyarakat Kota Bandar Lampung agar mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
"Jangan lakukan kunjungan dulu untuk sementara. Bila tidak mendesak, berdiam saja di rumah saat ini," imbuhnya.
Sebagai informasi tambahan, berdasarkan publikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bandar Lampung melalui laman covid19.bandarlampungkota.go.id, per hari ini Kecamatan Panjang masih menempati peringkat teratas kasus positif Covid-19 dengan jumlah 25 kasus.
Rinciannya, 13 orang tanpa gejala (OTG), 8 sembuh, 3 negatif, 25 positif, dan 2 meninggal dunia.
Sementara orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) tidak ada kasus. (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)