Gelombang Kedua Covid-19 Picu Pelemahan Rupiah
pelemahan tersebut dikarenakan sentimen terjadinya second wave (gelombang kedua) wabah Covid-19 dan diterapkannya kembali lockdown.
Penulis: ahmad robi ulzikri | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada awal perdagangan di pasar spot, Senin (29/6/2020), mengalami pelemahan.
Dikutip dari Bloomberg, pada pukul 09.06 WIB, rupiah terpantau berada di level Rp 14.226 per dolar AS.
Rupiah mengalami pelemahan 6 poin (0,05 persen) jika dikomparasikan dengan penutupan sebelumnya pada level Rp 14.220 per dolar AS.
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Lampung Hendi Prayogi mengatakan, pelemahan tersebut dikarenakan sentimen terjadinya second wave (gelombang kedua) wabah Covid-19 dan diterapkannya kembali lockdown.
“Pada perdagangan Jumat pekan lalu, rupiah ditutup mengalami pelemahan sekitar 0,32 persen ke level harga Rp 14.220 per dolar AS,” jelasnya kepada Tribunlampung.co.id, Senin (29/6/2020).
• Warga Bandar Lampung Rugi Jutaan Rupiah Tertipu Lelang Online Emas Murah
• Uang Pecahaan 100 Rupiah Tahun 1992 Dianggap Istimewa, Kini Jadi Buruan Kolektor
• Harga Emas Hari Ini Senin 29 Juni 2020, Simak Harga Beli Logam Mulia dan Harga Jual Logam Mulia
• Persyaratan Terbang di Masa New Normal, Tidak Perlu Lagi Surat dari Instansi
“Kekhawatiran terjadinya second wave terhadap Covid-19 dan diterapkannya kembali lockdown di beberapa negara masih menjadi sentimen pada pergerakan rupiah kemarin,” sambung Hendi.
Mengawali pekan ini, aktivitas pasar juga dipredikasi mengalami pelemahan.
“Pelaku pasar juga masih akan fokus kepada rilis IMF yang menyatakan pertumbuhan ekonomi akan minus 0,3 persen,” kata Hendi.
“Analis memprediksi rupiah akan bergerak mix pada rentang harga Rp 14.180 sampai 14.280 per dolar AS,” sambungnya.
“IHSG juga diyakini akan melanjutkan pelemahan dan bergerak pada level support 4900 dan level resistance di 5050,” pungkasnya. (Tribunlampung.co.id/Ahmad Robi)