Liga 2 Bergulir Tanpa Degradasi, Blaster Saburai: BLFC Harus Tetap Ambil Poin Maksimal

Laporan Reporter Tribun Lampung Muhammad Hardiansyah Kusuma

TRIBUN LAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Keberlanjutan Liga 2 Indonesia digadang-gadang tanpa degradasi pada keberlanjutan musim ini pada Oktober 2020 mendatang.

Menanggapi hal ini Jon selaku ketua umum Blaster Saburai mengatakan akan membuat kompetisi kurang greget dan tim akan merasa aman meski di dasar klasemen.

Karena tidak akan adanya tim yang turun ke Liga 3 jika kompetisi dilanjutkan tanpa degradasi ini.

"Kurang greget sebenarnya kalo nggak ada degradasi ini, tanpa degradasi kompetisi bakal kurang greget karena tim merasa aman meski berada di dasar klasemen. Karena toh tidak akan ada tim yang turun ke kasta ketiga (Liga 3)," jelasnya kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (1/6/2020).

Berbeda jika kompetisi dilanjutkan dengan adanya degradasi, semua tim akan tambil habis-babisan.

Untuk tidak berada diposisi tiga terbawah.

• Liga 2 Berjalan Tanpa Degradasi, Pelatih Fisik BLFC Asep Suryadi Sebut Kurang Greget

• Badak Lampung Pilih Palembang, Persis Solo dan Sriwijaya FC Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Liga 2 2020

• Managemen Akan Lirik Dodi Irawan Jika Liga 2 Harus Pakai Pemain U-20

"Persaingan ketat di setiap pertandingan dan fair play pun bakal lebih terasa," tambahnya.

Terlepas dari itu lanjut Jon Badak Lampung FC memiliki target untuk naik ke kasta tertinggi liga Indonesia yaitu liga 1.

Untuk itu pastinya setiap pemain dari Badak Lampung FC akan bermain dengan maksimal untuk mewujudkan target tersebut.

"Iya pastinya harus tampil maksimal di setiap pertandingan, harus menang minimal kedudukan sama atau seri. Jangan sampai kehilangan poin disetiap pertandingan BLFC, apalagi jatah tiket promosi hanya 2 klub," ungkapnya.

Terkait tidak adanya degradasi ini ia mengatakan memang memiliki keuntungan bagi Badak Lampung FC dan semua tim Liga 2 Indonesia.

"Tanpa degradasi BLFC harus tetap ambil poin maksimal di setiap pertandingan, " tandasnya.(Tribunlampung.co.id/Muhammad Hardiansyah Kusuma)