Tribun Bandar Lampung

Galian SPAM di Jalan ZA Pagar Alam Bikin Macet, Pengguna Jalan Mengeluh 

Pantauan Tribunlampung.co.id, Senin (6/7/2020), kemacetan cukup panjang terjadi di siang ini.

Tribunlampung.co.id/Sulis
Kemacetan di ruas Jalan ZA Pagar Alam akibat galian SPAM. Galian SPAM di Jalan ZA Pagar Alam Bikin Macet, Pengguna Jalan Mengeluh  

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID. BANDAR LAMPUNG - Bagi pengendara roda dua maupun empat yang hendak melintasi Jalan ZA Pagar Alam agar hari-hari dan memperlambat laju kendaraannya.

Pantauan Tribunlampung.co.id, Senin (6/7/2020), kemacetan cukup panjang terjadi di siang ini.

Terutama di jalur pemasangan pipa PDAM di ruas Jalan ZA Pagar Alam hingga sebelum Underpass Unila.

Puluhan kendaraan nampak mengular karena ruas jalan yang menyempit akibat material sisa galian yang memakan badan jalan.

Nampak puluhan pekerja terus melakukan penggalian dan pemasangan pipa distribusi yang diameternya cukup besar.

Security salah satu perusahaan yang ada di ruas jalan ini Tony membeberkan, kondisi macet akibat galian pipa ini sudah terjadi sejak kurang lebih sepekan terakhir.

Material Galian Proyek PDAM di Jalan ZA Pagar Alam, Makan Bahu Jalan Dikeluhkan Pengendara

UPDATE Corona di Lampung 6 Juli, 201 Positif, 159 Sembuh

Anak Kuli Panggul Divonis Idap Tumor Ganas, Butuh Uluran Tangan Dermawan

"Udah satu minggu ini kondisinya jadi lebih macet karna adanya pengerjaan galian di pinggir jalan," ungkapnya kepada Tribunlampung.co.id.

Kemacetan diakuinya semakin menjadi di jam berangkat kerja dan jam pulang kantor.

"Terlebih jika sudah hujan karena jalanan jadi lebih licin jadi makin macet lagi," imbuhnya.

Galian spam ini juga tak ayal dikeluhkan juga oleh pengendara yang melintas di jalur tersebut.

"Kalau siang sama sore pas jam pulang kantor cukup macet di ruas ini. Soalnya material galian diletakkan di pinggir jalan seperti itu," beber pengendara roda dua Adi.

Dia berharap, proses pengerjaan tidak mengganggu arus lalu lintas dan material galian tidak dibiarkan nampak semrawut.

"Namanya kerja di ruas jalan protokol harusnya lebih rapi biar kesannya nggak semrawut," harapnya.

Senada dikeluhkan Dewi.

Saat sore kemacetan semakin bertambah karena adanya penjual makanan di pinggir ruas jalan.

"Udah ada material galian terus ditambah aktivitas penjual makanan, banyak pengendara yang berhenti jadi tambah macet," keluhnya.(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia M)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved