Berita Nasional

Status Terakhir Guru Wanita Sebelum Tewas Dibunuh Remaja Maniak Film Dewasa

Hal itu diungkapkan Gani Muhammad, kakak kandung korban saat datang untuk membantu evakuasi korban.

Editor: taryono
(HANDOUT/POLRES BANYUASIN)
Status Terakhir Guru Wanita Sebelum Tewas Dibunuh Remaja Maniak Film Dewasa 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - EY (50), guru sekolah dasar (SD) yang dibunuh tetangganya diketahui telah lama tinggal sendiri di rumahnya di Jalur 5 Desa Marga Rahayu, Kecamata Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin.

Hal itu diungkapkan Gani Muhammad, kakak kandung korban saat datang untuk membantu evakuasi korban.

"Saya tinggal di Palembang, korban ini di Banyuasin sendirian.

Dengan suaminya sudah pisah sejak tujuh tahun lalu, saya harap pelakunya cepat tertangkap," ungkapnya saat mendengar kabar kematian EY.

Selain itu, Gani kabar duka itu cukup mengejutkan.

Pasalnya, adiknya tersebut sempat memasang status di WhatsApp sehari sebelumnya.

Namun demikian, dirinya segera datang ke rumah korban usai mendengar kabar kematian EY.

TONTON JUGA:

Kabar Duka Datang dari Artis Augie Fantinus

VIDEO Viral Seorang Ibu Ngamuk di Depan Penghulu, Pernikahan di Musala Batal

Sinopsis Samudra Cinta Malam Ini Episode 299 Jumat 10 Juli 2020 di SCTV, Cinta Kecelakaan?

Prilly Latuconsina Tunjukkan Rumah Mewah Impiannya: Ini Bukan Pamer Guys

VIDEO Keluar Penjara Roro Fitria Bayar Rp 240 Juta untuk Reparasi Mobil Mewahnya

"Saya yang angkat jenazahnya tadi, kondisinya sudah kaku," ujarnya.  

Selain dibunuh, menurut Gani, harta EY juga raib, antara lain laptop, printer dan ponsel.

Dirinya mengaku tak mendapat firasat apapun terkait kematian adik kandungnya itu.

Seperti diberitakan, polisi telah menangkap AR yang diduga menjadi pelaku pembunuhan EY.

Di hadapan polisi, AR mengaku kecanduan film porno.

Pelaku juga mengaku sering megintip korban saat mandi. 

"Pelaku ini sering mengintip saat korban sedang mandi. Sehingga dia berniat memperkosa korban setelah menonton film porno," kata Kapolres Banyuasin AKBP Danny Sianipar kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Kamis (7/72020).

AR diketahui merupakan tetangga korban dan mengaku hendak memperkosa korban, pada hari Rabu (8/7/2020).

Namun, AR mengaku terpaksa membunuh korban karena berontak dan berteriak minta tolong.

"Korban berontak dan teriak meminta tolong, tersangka kemudian menyumpal mulut korban dengan menggunakan ikat rambut yang terbuat dari kain.

Tersangka juga mengikat leher korban dengan menggunakan sabuk warna cokelat dan charger HP serta mengikat tangan korban dengan menggunakan tali rafia untuk memastikan bahwa korban sudah meninggal dunia," kata Danny.  

Setelah itu, pelaku menyeret jasad korban dan memasukannya ke dalam ember dan menutupinya dengan sprei serta diikat tali rafia.

Jasad ditemukan pertama kali oleh rekan guru yang datang ke rumah korban.

Rekan korban curiga setelah EY tak masuk sekolah selama 3 hari.

Polisi telah mengamankan pelaku dan menemukan barang bukti berupa ponsel milik korban di saku celana. 

"Pada saat dilakukan penangkapan dan penggeledahan didapati HP milik korban merek Vivo dan Nokia terdapat di dalam saku celananya. Ketika diperiksa, tersangka telah membunuh korban," ujarnya.

TONTON JUGA:

(Penulis: Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor: Farid Assifa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved