Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak, Jokowi Minta Langkah Antisipasi, Anies Akan Tarik Rem Darurat
"Kita ingin segera bergerak di lapangan, karena kondisi di Jakarta laporan terakhir yang saya terima angka positivity rate-nya melonjak dari 4-5 sekar
Menurut Anies Baswedan, masyarakat memiliki peran dalam menanggulangi pandemi, dengan mengikuti protokol kesehatan untuk memutus penyebaran virus.
Sehingga, lonjakan Covid-19 tidak terus terjadi.
Karena, menurutnya bila angka penyebaran Covid-19 terus melonjak, maka akan kembali terjadi pengetatan aktivitas masyarakat.
"Jangan sampai situasi jalan terus sehingga kita harus menarik rem darurat atau emergency break."
"Bila itu terjadi, kita harus kembali ke dalam rumah, kegiatan perekonomian terhenti, kegiatan keagamaan terhenti, kegiatan sosial terhenti."
"Kita semua yang akan merasakan kerepotannya bila situasi ini berjalan terus," ucapnya.
Sebelumnya, kasus positif Covid-19 di Jakarta mengalami lonjakan, Minggu (12/7/2020).
Ada 404 kasus baru di Jakarta yang merupakan rekor baru di DKI.
Menurut Anies Baswedan, perbandingan antara jumlah pasien positif dengan jumlah spesimen yang diperiksa atau positivity rate melonjak dua kali lipat menjadi 10,5 persen.
Sebelumnya, positive rate di DKI Jakarta di bawah 5 persen.
"Sebagai catatan tanggal 4 sampai 10 Juni di Jakarta kita melakukan 21.197 tes dan positivity rate-nya 4,4 persen."
"Lalu tanggal 11 sampai 17 Juni sebanyak 27.091 dites dan tingkat positivity rate-nya 3,1 persen."
"18 sampai 24 juni 29.873 orang dites positivity rate-nya 3,7 persen."
"Kemudian 25 Juni sampai 1 juli ada 31.085 orang dites dan positivity rate-nya 3,9 persen."
"Dan 2 juli sampai 8 juli ada 34.007 orang dites positivity rate-nya 4,8 persen," paparnya.