Rumah Sakit Imanuel
dr. Indah Puspajaya, Sp. M Jelaskan Penyebab Mata Merah
Mata merah dapat disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah trauma, benda asing, infeksi, peradangan, dan alergi. Mata merah karena trauma dan b
Penulis: Advertorial Tribun Lampung | Editor: Advertorial Tribun Lampung
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Mata merah dapat disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah trauma, benda asing, infeksi, peradangan, dan alergi. Mata merah karena trauma dan benda asing biasanya diawali dengan riwayat trauma sebelumnya. Mulai dari sekedar kelilipan, kena goresan ringan sampai trauma berat.
Apabila Anda mengalami hal ini sebaiknya memeriksakan diri, karena meskipun lukanya dapat sembuh ada kemungkinan terjadi infeksi yang perlu penanganan khusus. Jika mata Anda merah tetapi tidak ada riwayat trauma sebelumnya, besar penyebabnya adalah akibat infeksi. Infeksi ini dapat ditimbulkan oleh virus, bakteri, dan parasit.
Penyakit mata merah yang kerap kali terjadi adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi virus jenis adenovirus. Jenis penyakit ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya dengan mengandalkan daya tahan tubuh kita.
Untuk pengobatan awal, Anda dapat menggunakan tetes air mata buatan yang dijual bebas di apotek, istirahat cukup dan makan dengan gizi seimbang.
Jangan lupa bahwa infeksi virus biasanya mudah menular jadi sebaiknya sering cuci tangan terutama setelah menyentuh daerah mata agar tidak menular kepada anggota keluarga lain di rumah.
Apabila setelah 3 hari tidak ada perubahan, sebaiknya Anda berobat karena diperlukan obat tambahan dari dokter mata yang sesuai dengan kondisi saat itu. Jangan menggunakan tetes mata dengan label kuning yang seringkali dapat dibeli di apotek sendiri.
Obat-obat ini berisi anti radang yang awalnya seolah mengurangi keluhan, tetapi malah menekan daya tahan tubuh kita.
Obat jenis ini tidak boleh dipakai bebas karena dapat membuat penyakit infeksi menjadi lebih berat dan juga disertai efek samping seperti glaukoma dan katarak. Tentunya kita tidak mau bukan hal ini terjadi?
dr. Indah Puspajaya, Sp. M mengatakan, infeksi mata merah juga dapat terjadi pada pengguna lensa kontak. Infeksi pada pengguna lensa kontak, biasanya jenis infeksinya agak berbeda dengan non-pengguna.
Pada pengguna lensa kontak, infeksi akibat bakteri dan jamur lebih sering terjadi. Karena ketika memasang lensa kontak, artinya mata dimasuki oleh benda asing. Jika tangan Anda tidak bersih pada saat menggunakannya, maka bakteri dan jamur akan dengan mudah masuk ke dalam mata.
Orang dengan riwayat alergi yang kuat biasanya juga sering mengalami mata merah. Mata merah disebabkan oleh sumber alerginya baik berupa debu, dingin, dll. Keluhan juga dapat disertai dengan pilek dan bersin.
Jika Anda tidak ingin mengalami hal ini, tentunya Anda harus menghindari sumber alergi dan untuk mengatasinya dapat dibantu dengan obat tetes mata buatan. Tanda-tanda yang harus diwaspadai pada mata merah adalah apabila disertai dengan penurunan ketajaman penglihatan. Jika hal ini terjadi, maka Anda harus segera berobat.
Lalu, bolehkah obat tetes mata yang sudah dibuka disimpan? Dan berapa lama kita dapat menyimpannya?
Lebih lanjut dr. Indah mengatakan, bahwa obat tetes mata dalam kemasan botol pengawet hanya bertahan selama 1 bulan, jadi kalau sudah dibuka lebih dari 1 bulan sebaiknya dibuang.
Tapi kalau belum dibuka dapat digunakan sampai tanggal expired-nya. Sedangkan tetes mata minidose yang kecil-kecil tidak mengandung pengawet, seharusnya dipakai dalam waktu 24 jam.
Namun perlu diketahui, ada beberapa obat tetes yang harus disimpan dengan suhu tertentu, yaitu suhu yang lebih dingin dari suhu ruangan. Obat tetes ini sebaiknya disimpan dalam kulkas karena tempat penyimpanan yang tidak sesuai dapat membuat obat tersebut menjadi tidak efektif.
Obat tetes mata tidak boleh digunakan bersamaan dengan orang lain karena beresiko tertular infeksi.Sebaiknya obat tetes mata digunakan masing-masing.(adv)