Universitas Lampung
FKIP Unila Gelar FGD dan Visitasi Persiapan Program Doktor secara Daring
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan Visitasi Persiapan Program Doktor
Penulis: Advertorial Tribun Lampung | Editor: Advertorial Tribun Lampung
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung ( Unila ) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan Visitasi Persiapan Program Doktor secara daring via Zoom.
Selain Rektor Unila Prof. Karomani, kegiatan dihadiri perwakilan Direktorat Kelembagaan Kemendikbud dan tim asesor. Mereka meliputi Prof. Eko Hadi Sujiono dari UNM untuk evaluasi lapangan mengenai Perumusan Bidang Kajian (body of knowledge).
Selanjutnya Prof. Fendy Suhariadi dari UNAIR untuk evaluasi lapangan mengenai Perencanaan Kurikulum, dan Prof. Safnil Arsyad dari UNIB untuk evaluasi lapangan mengenai Arah Pengembangan Keilmuan.
Prof. Karomani dalam sambutannya menyampaikan, visitasi dilakukan untuk mengawal Universitas Lampung mempersiapkan pembukaan program doktor di lingkungan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan.
Dibukanya program doktor di kampus FKIP merupakan hasil kerja keras semua jajaran. Guru Besar Bidang Ilmu Komunikasi Unila ini bersyukur, kendati melalui proses pengajuan yang cukup lama, program doktor FKIP kini sudah memasuki tahap visitasi.
Dalam perkembangan pendidikan, lanjutnya, memang harus ada sinergitas antarbidang ilmu sebagai investasi bangsa. Pendidikan di masyarakat kini lebih menilai pendidikan secara pragmatis, sedangkan ilmu keguruan berbeda dengan ilmu pendidikan dan lain sebagainya.
Seiring dengan kondisi pendidikan secara global saat ini, pembelajaran dalam kelas juga diimbangi perkembangan teknologi. Namun di sisi lain, hal itu menimbulkan sejumlah permasalahan baru seperti pergeseran sistem nilai di masyarakat. Hal tersebut akan menimbulkan potensi benturan psikologis jika tidak diimbangi dengan value, pendidikan sebagai ilmu.
Orang nomor satu Unila ini mengungkapkan, terdapat perbedaan antara mengajar dan mendidik. Untuk itu dirinya berharap, dengan dibukanya program doktor FKIP kelak dapat mengatasi berbagai permasalahan pragmatis tersebut.
“Program doktor ini diharapkan betul-betul menjadi berkualitas. Dapat mengatasi berbagai permasalahan pragmatis dan berguna bagi bangsa dan dunia,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama Ketua Tim Task Force Program Doktor Unila Prof. Bujang Rahman mengungkapkan, FKIP memiliki sejumlah tim teknis dan manajemen penjaminan mutu untuk mendukung terselenggaranya program doktor di kampus setempat.
Learning outcome dari program doktor ini adalah lulusan yang memiliki gagasan inovatif dan kreatif dalam mengimplementasikan pendidikan serta aktif dalam antisipasi perkembangan informasi dan teknologi.
Adapun target profil lulusan yakni menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni dalam bidang pendidikan (competent in education), sekaligus siap menjadi ilmuan, peneliti, hingga praktisi pendidikan.
“Salah satu syarat lulusannya kelak, memiliki skor TOEFL 520, IPK 3,5, telah menempuh minimal 43 sks, memiliki publikasi internasional terindeks scopus, dan menjalani lama studi minimal 3 tahun,” kata Bujang.
Untuk mewujudkan hal tersebut, program doktor FKIP akan dilengkapi sarana prasarana penunjang kegiatan meliputi ruang perkuliahan/pembelajaran, perpustakaan, ruang diskusi, dan sarana penunjang lainnya seperti akses jurnal, dan sebagainya.
Tak hanya itu, proses pelayanan pada program doktor pun akan melibatkan tim penjaminan mutu fakultas dari semua unit yang ada di lingkungan FKIP Unila.(adv)