Universitas Lampung

FISIP Unila dan BKKBN Bahas Strategi Kependudukan untuk Indonesia Emas 2045

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) berkomitmen untuk mencetak intelektual bangsa.

Dokumentasi Unila
KULIAH UMUM - FISIP Unila gelar kuliah umum mengundang Sekretaris Utama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Prof Budi Setiyono, Kamis (28/8/2025).  

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Sekretaris Utama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Prof Budi Setiyono, S.Sos., M.Pol., Admin., Ph.D menyoroti peran strategis BKKBN dalam menyiapkan generasi emas.

"Saya menegaskan keluarga adalah unit terkecil yang menjadi fondasi utama pembangunan bangsa," kata Prof Budi dalam kuliah umum dengan mahasiswa Magister FISIP Unila di kampus FISIP Unila, Kamis (28/8/2025).

Kuliah umum tersebut bertajuk Penguatan Kebijakan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Menuju Indonesia Emas 2045.

Lebih lanjut Prof Budi mengatakan jika keluarga berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang menjadi modal menuju Indonesia emas 2045.

"Oleh karena itu kegiatan ini secara khusus ditujukan bagi mahasiswa magister dan doktor dari berbagai program studi, termasuk Ilmu Administrasi, Ilmu Komunikasi, Ilmu Pemerintahan, dan Studi Pembangunan," kata Prof Budi.

Ia mengatakan, sebagai calon intelektual dan pemimpin masa depan dirinya menekankan bahwa Indonesia memiliki bonus demografi yang harus dikelola dengan tepat. 

Keluarga adalah kunci untuk membentuk generasi yang sehat, produktif, dan berkarakter.

"Berbagai program unggulan BKKBN yang dirancang untuk mewujudkan keluarga berkualitas," terang Prof Budi. 

Agar dapat mewujudkan program unggulan dalam mewujudkan keluarga berkualitas diantaranya:

  • Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) yang merupakan program induk BKKBN.
  • Generasi Berencana (Genre) yang fokus pada pembinaan remaja.
  • Program-program inovatif atau quick win yang langsung menyentuh masyarakat, seperti Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTing) dan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).

Prof Budi menekankan semua kebijakan pembangunan harus berpihak pada penguatan keluarga agar target Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.

Kuliah umum ini menjadi forum penting bagi sivitas akademika untuk mengkaji isu-isu vital seputar kependudukan. Kemudian keluarga dan pembangunan berkelanjutan. 

Para peserta mendapatkan wawasan langsung tentang strategi dan kebijakan kependudukan yang relevan dan dapat diterapkan di masyarakat. 

"Acara ini diharapkan mampu meningkatkan literasi kependudukan di kalangan mahasiswa dan mendorong semangat kolaborasi antara perguruan tinggi, BKKBN, dan pemangku kepentingan dalam membangun generasi emas Indonesia," kata Prof Budi Setiyono. 

Dekan Fisip Unila Prof Anna Gustina Zainal mengatakan jika kuliah umum ini sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung asta cita Presiden Prabowo Subianto. 

"Dengan harapan agar kehadiran pimpinan BKKBN di tengah-tengah mahasiswa Fisip Unila bisa memberikan atau sekaligus mensosialisasikan," ucapnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved