ABK Lampung Tewas di Kapal China

Besok, Jenazah ABK yang Tewas di Kapal Berbendera China Akan Dipulangkan ke Lampung

Jenazah Hasan Apriadi (20), anak buah kapal (ABK) yang Tewas di kapal berbendera China, direncanakan pulang ke Lampung, Jumat (17/7/2020).

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
Ilustrasi - Anggota TNI AL dan polisi menurunkan jenazah Hasan Afriadi, ABK asal Lampung, dari Kapal Luang Huang Yuan Yu 118 di Dermaga Lanal Batam, Rabu (8/7/2020). Besok, Jenazah ABK yang Tewas di Kapal Berbendera China Akan Dipulangkan ke Lampung. 

Ditanya soal keterlibatan agensi yang menyalurkan korban, Pandra tak berkomentar banyak.

"Jadi semuanya bukan kami, Polda Lampung sifatnya bagaimana memfasilitasi terhadap kedatangan korban atau jenazah yang saat ini berada di Kepri," tegasnya.

Pandra menambahkan, Polda Lampung akan memberikan bantuan yang maksimal saat pemulangan jenazah korban.

"Kami harapkan bisa berikan bantuan semaksimal mungkin, sehingga jenazah akan sampai kepada pihak keluarga dengan tidak ada halangan apapun," tandasnya.

Baru Lulus SMK

Sebelumnya, Hasan Apriadi (20), anak buah kapal (ABK) yang Tewas di kapal berbendera China, ternyata masih berstatus lajang alias belum berkeluarga.

Jenazah Hasan Apriadi (20), ABK yang Tewas di kapal berbendera China, rencananya akan diterbangkan ke Batam, Senin (13/7/2020), untuk kemudian dipulangkan ke Lampung. Saat ini, jenazah Hasan, yang merupakan warga Pesisir Barat, Lampung tersebut masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau.

Kerabat almarhum Benzar mengungkapkan, almarhum Hasan baru lulus SMK di Pesisir Barat pada Tahun 2019 atau setahun lalu.

Anak pertama dari 5 bersaudara itu, ditemukan Tewas pada 20 Juni 2020 di kapal berbendera China.

Namun, Benzar mengatakan, pihak keluarga baru mendapatkan kabar pada 2 Juli 2020.

"Karena mungkin kapal saat itu tengah berada di tengah laut dan tidak ada signal, baru sekitar 10 hari setelah meninggalnya Hasan, pihak kapal kemudian menghubungi perusahaan dan dari perusahaan mengabari pihak keluarga," jelas Benzar kepada Tribunlampung.co.id, Minggu (12/7/2020).

Keluarga baru diberi informasi tanggal 2 Juli 2020 dan sampai saat ini jenazah Hasan masih di rumah sakit Bhayangkara Polda Kepulauan Riau.

Kronologi kejadian Hasan meninggal dunia, sambungnya, sudah dijelaskan pihak agen kepada ayah almarhum, Gunawan Syukur.

Anak pertama dari 5 bersaudara ini biasa disapa di keluarganya dengan panggilan Yadi.

"Jadi Yadi ini meminta izin ke orangtuanya untuk bekerja di kapal pada November 2019 dan melakukan pelatihan di Tegal sekitar 2 bulan. Lalu 1 Januari 2020 naik kapal lewat Singapura," jelasnya.

Namun, orangtua Hasan mengaku tidak tahu apa nama kapal dan nama perusahaan kapal yang menjadikan Hasan sebagai ABK.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved