ABK Lampung Tewas di Kapal China

Kepolisian hingga Dissos Kawal Pemulangan Jenazah ABK Asal Lampung di Branti

Jenazah ABK asal Lampung Hasan Apriadi masih ditunggu kedatangannya di terminal Cargo Branti.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad di Terminal Cargo Branti. Kepolisian hingga Dissos Kawal Pemulangan Jenazah ABK Asal Lampung di Branti 

"Perkembangan lanjut bagaimana, nanti korban ini apabila sudah boleh dikembalikan untuk dimakamkan pihak keluarga," ucapnya.

Pandra mengatakan, saat ini jenazah masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Kepri.

"Dari informasi Polda Kepri, sudah berhasil mengamankan tersangka," tukasnya.

Ditanya soal keterlibatan agensi yang menyalurkan korban, Pandra tak berkomentar banyak.

"Jadi semuanya bukan kami, Polda Lampung sifatnya bagaimana memfasilitasi terhadap kedatangan korban atau jenazah yang saat ini berada di Kepri," tegasnya.

Pandra menambahkan, Polda Lampung akan memberikan bantuan yang maksimal saat pemulangan jenazah korban.

"Kami harapkan bisa berikan bantuan semaksimal mungkin, sehingga jenazah akan sampai kepada pihak keluarga dengan tidak ada halangan apapun," tandasnya.

Baru Lulus SMK

Sebelumnya, Hasan Apriadi (20), anak buah kapal (ABK) yang Tewas di kapal berbendera China, ternyata masih berstatus lajang alias belum berkeluarga.

Jenazah Hasan Apriadi (20), ABK yang Tewas di kapal berbendera China, rencananya akan diterbangkan ke Batam, Senin (13/7/2020), untuk kemudian dipulangkan ke Lampung. Saat ini, jenazah Hasan, yang merupakan warga Pesisir Barat, Lampung tersebut masih berada di RS Bhayangkara Polda Riau.

Kerabat almarhum Benzar mengungkapkan, almarhum Hasan baru lulus SMK di Pesisir Barat pada Tahun 2019 atau setahun lalu.

Anak pertama dari 5 bersaudara itu, ditemukan Tewas pada 20 Juni 2020 di kapal berbendera China.

Namun, Benzar mengatakan, pihak keluarga baru mendapatkan kabar pada 2 Juli 2020.

"Karena mungkin kapal saat itu tengah berada di tengah laut dan tidak ada signal, baru sekitar 10 hari setelah meninggalnya Hasan, pihak kapal kemudian menghubungi perusahaan dan dari perusahaan mengabari pihak keluarga," jelas Benzar kepada Tribunlampung.co.id, Minggu (12/7/2020).

Keluarga baru diberi informasi tanggal 2 Juli 2020 dan sampai saat ini jenazah Hasan masih di rumah sakit Bhayangkara Polda Kepulauan Riau.

Kronologi kejadian Hasan meninggal dunia, sambungnya, sudah dijelaskan pihak agen kepada ayah almarhum, Gunawan Syukur.

Anak pertama dari 5 bersaudara ini biasa disapa di keluarganya dengan panggilan Yadi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved