Berawal Berantem dengan Anaknya Lalu Dirayu Disebut Cantik, Seorang Sintua Tiduri Seorang Wanita
Jarak rumah pendeta dengan kediaman oknum Sintua berdekatan. Bahkan dengan rumah orangtua IAD juga tidak berjauhan.
“Saya selalu dirayu, dibilang cantik sekali. Lalu, Pak Sintua menjelek-jelekkan istrinya. Dibilang kalau istrinya lebih tua dan tidak menarik. Ia juga menjanjikan akan menanggung biaya kuliah saya serta mencarikan saya kerja,” ujarnya.
Lebih lanjut, pada Februari 2020, oknum Sintua memberikannya tespek tetapi ia tidak pandai menggunakan.
Pada saat itu, oknum Sintua tersebut sudah melihat tanda-tanda perubahan pada tubuh wanita itu.
“Saya dikasih tespek tapi enggak tahu memakainya. Bulan April, pendeta datang ke rumah bertemu orangtua. Bilang badan saya sudah lain. Rupanya Pak Sintua berkomunikasi dengan abangnya yang masih satu kampung dengan kami,” katanya.
Sedangkan, AS, orangtua IAD menyampaikan sangat kesal mendengar anak perempuannya dihamili oleh oknum Sintua.
Apalagi, oknum Sintua itu merupakan rekan satu kerjanya di PTPN-IV, Langkat.
“Sakit kali hati ini. Dikasih istri pelaku uang Rp 3 juta untuk bawa USG hasilnya diketahui sudah 5 bulan. Kalau masih 2 bulan dikasih pil bisa. Lalu dokter meminta kami untuk berdamai dan anak diungsingkan agar tidak tahu masyarakat,” ujarnya.
Pulang dari rumah sakit, lanjut dia, ia mendatangi rumah oknum Sintua itu. Tapi, istrinya marah-marah. Bahkan melontarkan kalimat yang membuat mereka sakit hati.
“Kami dibilang mau perdagangkan anak karena meminta Rp 100 juta untuk biaya persalinan dan selama mengungsi. Anak saya masa depannya hancur. Sakit hatiku dibilang mau perdagangkan anak,” katanya.
Sudah Ditetapkan Jadi Tersangka
Kepala Unit (Kanit) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Langkat, Iptu Nelson Manurung mengatakan, Arta Sastra Sirait selaku oknum Sintua dan bekerja di PTPN-IV sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Saat ini, Arta Sastra Sirait kabur sehingga masih diburu oleh petugas kepolisian.
"Kasusnya sudah duduk (sudah ditetapkan tersangka). Dia sekarang kabur, memang belum kami tetapkan sebagai DPO. Hanya saja kami sedang bekerja mengejarnya," katanya.
Ia menjelaskan, upaya pengejaran yang dilakukan polisi melacak alamat kediaman orangtuanya di Pematangsiantar atau Simalungun.
Sebab, informasi yang diperoleh tim, Arta Sastra Sirait kabur ke kampungnya.