Berita Nasional
Buntut Ledakan Besar di Beirut, Aksi Protes Terjadi, Massa Tuntut Pemerintah Mundur
Aksi protes terjadi pascaledakan besar di Beirut, Lebanon yang terjadi pada Selasa (4/8/2020).
Mereka meneriakkan kemarahan mereka dan meneriakkan "Revolusi!" dan "Rakyat ingin menjatuhkan rezim!".
Pemimpin Prancis itu mengatakan kepada mereka bahwa dia akan mengusulkan "pakta politik baru" ketika dia bertemu dengan pemerintah Lebanon.
“Saya akan kembali pada 1 September dan jika mereka tidak dapat melakukannya, saya akan bertanggung jawab atas Anda," sambung Macron.
Dia juga berjanji bahwa bantuan Perancis akan diberikan dengan transparansi dan "tidak akan jatuh ke tangan koruptor".
Salah seorang wanita berteriak kepada Macron bahwa Macron sendiri duduk bersama pemerintah Lebanon.
Namun Macron buru-buru membantah tuduhan tersebut dengan menyatakan bahwa kehadirannya dimaksudkan untuk membantu rakyat Lebanon, bukan pemerintah Lebanon.
Sementara itu, tidak ada politikus Lebanon yang dilaporkan mengunjungi daerah pemukiman yang rusak akibat ledakan sebelum Macron meski Presiden Lebanon Michel Aoun dan yang lainnya mengunjungi pelabuhan tersebut.
Beberapa jam setelah Macron meninggalkan Gemmayzeh, Menteri Kehakiman Lebanon Marie-Claude Najm mencoba berkunjung.
Namun Marie-Claude langsung diusir dari Gemmayzeh oleh orang-orang.
Setelah melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Lebanon, Macron mengumumkan bahwa Perancis akan menyelenggarakan konferensi dengan negara-negara lain beberapa hari mendatang.
Negara-negara tersebut seperti Amerika Serikat (AS), negara di Eropa, beberapa negara di Timur Tengah, dan negara pendonor bantuan lain.
Mereka akan membahas mengenai berbagai macam bantuan yang akan disalurkan kepada Lebanon.
Macron menegaskan bahwa bantuan tersebut harus dikelola dengan “jelas dan transparan” oleh pemerintah Lebanon agar disalurkan kepada rakyat Lebanon.
Berjuang untuk bertahan hidup
Ledakan dahsyat hari Selasa terjadi saat rakyat Lebanon bertubi-tubi dihantam oleh angka kemiskinan dan pengangguran yang meroket akibat krisis ekonomi.
Hanya sedikit sekali orang yang memiliki kemampuan untuk membangun kembali rumah dan bisnis mereka.