Kadisdag Tanggamus Meninggal di Toilet
'Papi Tak Bisa Temani Saya Wisuda', Kadisdag Tanggamus Meninggal Mendadak Seusai Upacara Bendera
Keluarga tak menyangka almarhum meninggal begitu cepat.Bahkan tak sempat lagi menemani sang putra menjalani prosesi wisuda.
Sri menuturkan, tidak ada hal yang aneh pada sang suami saat pagi hendak bertugas di Tanggamus.
Sebelumnya, almarhum memang pernah mengeluhkan nyeri di bagian punggungnya.
"Beliau pernah minta pijit karena nyeri punggungnya, terus katanya sudah hilang usai dipijit," kata Sri.
Jenazah almarhum sendiri tiba di rumah duka pukul 13.00 WIB dari Tanggamus.
Almarhum langsung dimakamkan di pemakaman umum setempat sekitar pukul 14.00 WIB.
Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Bupati Tanggamus Dewi Handajani mengucapkan duka sedalam-dalamnya atas meninggalnya Mairosa.
"Almarhum meninggal saat melaksanakan tugas sebab beliau masih bertugas menghadiri rangkaian upacara 17 Agustus Kemerdekaan Indonesia, namun Allah memanggilnya," kata Dewi.
Menurut Dewi, almarhum Mairosa adalah sosok ASN dan kepala OPD yang berkomitmen dengan tugasnya.
Dan selalu menjalankan tugas yang jadi tanggung jawabnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Tanggamus, Edison, menuturkan, dirinya dan Mairosa sama-sama ke toilet setelah upacara 17 Agustus.
Kemudian ia berangkat ke makam pahlawan.
Usai dari makam pahlawan dan akan menyaksikan siaran Upacara Detik-detik Proklamasi di kantor Pemkab Tanggamus, Edison kembali ke toilet.
"Saya masih lihat pintu toilet yang tadi dimasuki Mairosa masih terkunci, saya gedor-gedor tidak ada jawaban. Saya curiga, jangan-jangan yang di dalam ini masih Mairosa, terus saya minta tolong," terang Edison.
Edison lalu meminta pegawai untuk meliat ke atas, ternyata benar Mairosa masih di dalam.