Kisah Sutami Menteri PU di Masa Dua Presiden, Tolak Fasilitas Negara Sampai Tinggal di Rumah Bocor
Seperti Soekarno kerap mengundang Sutami untuk sarapan, sedangkan Soeharto kerap menjenguk Sutamu saat sakit.
Katanya, ia belum ada biaya untuk memperbaiki rumahnya.
Kemudian, lebih prihatinnya pernah rumah Sutami di Solo diputus listriknya oleh PLN karena tak bisa membayar tagihan listrik.
Padahal saat itu dia sendiri adalah Menteri Tenaga Listrik, namun malah rumahnya sendiri diputus PLN.
Meski seorang menteri, Sutami juga tak mau memanfaatkan fasilitas negara secara berlebihan hingga ia lengser tahun 1978.
Dia bahkan mengembalikan semua fasilitas negara termasuk mobil dinasnya.
Sempat ada pengusaha menawarinya mobil namun dengan halus Sutami menolaknya, dan memilih minta sedikit diskon saja dari pengusaha itu.
Jalan kaki puluhan kilometer hingga naik ojek
Sebagai seorang menteri, dia juga kerap jalan kaki meninjau daerah-daerah terpencil, bahkan dia kuat berjalan puluhan kilometer.
Namun, jika ada ojek Sutami juga memilih naik ojek, ketika dia ingin melihat manfaat pembangunan atau meninjau masalah di daerah-daerah.
Sutami lebih suka terjun langsung meninjaunya sendiri daripada hanya menerima laporan.
Meninggal pada usia 52 tahun
Sebagai menteri pada dua presiden berbeda, Sutami adalah sosok yang disayangi oleh Soekarno dan Soeharto.
Seperti Soekarno kerap mengundang Sutami untuk sarapan, sedangkan Soeharto kerap menjenguk Sutamu saat sakit.
Sutami meninggal pada usia 52 tahun pada 13 November 1980 pada usai 52 tahun akibat menderita lever.
Penyakitnya diduga karena dia terlalu sibuk bekerja tanpa memikirkan kesehatannya sendiri.
Meski demikian, nama Sutami abadi dan dikenang sebagai sosok menteri yang sederhana.
Artikel ini telah tayang di Grid Hot dengan judul : Tak Sesuai dengan Jabatan Menterengnya di Pemerintahan, Menteri Kesayangan Soeharto Ini Malah Jadi Salah Satu Petinggi Termiskin di Eranya, Urus Tenaga Listrik Indonesia Tapi Tagihan PLN Rumah Sendiri Tak Mampu Dibayar
(*)