Kasus Positif Covid-19 di Tubaba Bertambah 2, Tertular dari Pasien 12

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Endra Zulkarnain

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TULANGBAWANG BARAT - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) bertambah dua orang.

Keduanya adalah pasien laki-laki inisial S (45), dan pasien perempuan inisial E (41), warga Kibang Trijaya, Kecamatan Lambu Kibang.

Keduanya merupakan ayah dan ibu dari pasien terkonfirmasi positif nomor 12.

"Keduanya tertular dari anaknya berinisial RS (pasien 12) yang telah dinyatakan positif lebih dulu," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Tubaba, Majril, Kamis (10/09/2020).

Kepastian ini, kata Majril, berdasarkan hasil pemeriksaan swab yang dikeluarkan Labkesda Provinsi Lampung tanggal 09 September 2020.

Dengan penambahan kasus baru ini, total pasien positif di Kabupaten Tubaba berjumlah 14 orang.

• 2 Pasien Positif Dinyatakan Sembuh, Tubaba Nol Kasus Covid-19

• Petaka Gadis di Lampung, Dijemput untuk Makan Ternyata Disiksa dan Diperkosa

Dengan perincian, 11 sembuh dan tiga masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Tubaba.

Majril mengingatkan masyarakat, bahwa virus berbahaya itu bisa terjadi dengan siapapun tanpa pandang bulu.

Karenanya, dia meminta seluruh elemen masyarakat tetap waspada namun tidak mengucilkan setiap ada pendatang baru dari zona merah.

Selain itu, juga selalu menggunakan masker ketika keluar rumah, sering mencuci tangan dan jaga jarak dapat memutus laju penularan virus corona dari klaster-klaster perjalanan zona merah.

"Tidak mengabaikan protokol kesehatan merupakan cara tepat untuk melindungi diri sendiri dan keluarga," tandas Majril.

Untuk diketahui, kedua pasien positif baru tersebut tertular dari anaknya inisial RS.

RS yang baru pulang dari Jakarta dinyatakan positif swab saat proses persalinan di RSUAM Lampung.

Meski ibunya positif, namun semple swab bayi yang baru dilahirkan itu negatif COVID-19.

Ketiga pasien positif dirawat di ruang isolasi RSUD Tubaba.

Sementara bayi juga dalam perawatan dibawah pengawasan dokter spesialis anak setelah kakek dan nenek (pengasuh bayi) ikut terpapar virus corona. (Tribunlampung.co.id/endra zulkarnain)