Terlambat Datang, Satu Peserta SKB CPNS Tanggamus Gugur

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) untuk formasi Tanggamus selesai dilaksanakan. Menurut Gofir Purwanto, Kabid Mutasi dan Pengadaan Pegawai, sampai akhir pelaksanaan SKB hanya satu orang yang tidak hadir karena terlambat.

"Dari jumlah peserta yang ikut SKB di Institut Teknologi Sumatra (Itera) Lampung kuota 543 peserta ada satu peserta tidak ikut karena terlambat datang. Jadi peserta SKB di sini 542 peserta," ujar Gofir, Jumat (11/9).

Ia menambahkan, selanjutnya untuk yang tidak ikut SKB sudah pasti tidak lolos. Sebab seleksi menerapkan sistem gugur.

• Total Ada 6 Peserta Tes SKB CPNS 2019 Pringsewu yang Tak Hadir saat Ujian di Itera

Mestinya keterlambatan bisa diantisipasi sebab polanya sama dengan seleksi kompetesi dasar (SKD). Peserta wajib datang di lokasi tes satu jam sebelum pelaksanaan.

SKB untuk formasi CPNS Tanggamus dilaksanakan dua hari, yakni Kamis dan Jumat, 10-11 September.

Untuk hari Kamis dilaksanakan tiga sesi tes dan hari Jumat dilaksanakan hanya satu sesi. Jadwal masing-masing sesi, pertama pukul 08.30-10.00 WIB, lalu pukul 11.30-13.00 WIB dan pukul 14.30 WIB-16.00 WIB.

Kuota untuk Tanggamus total berjumlah 563 peserta. Sebagian dari mereka ada yang pilih lokasi seleksi bukan di Lampung karena kesempatan pemilihan lokasi akibat pandemi Covid-19.

• BKPSDM Tanggamus Pastikan Persiapan Pelaksanaan Tes SKB CPNS 2019 Telah Siap, Tinggal Pelaksanaan

Untuk peserta yang tetap SKB di Lampung sebanyak 543 peserta. Lalu di BKN ada tiga peserta, Kantor Regional (Kanreg) VII BKN Palembang ada lima peserta, Kanreg III BKN Bandung satu peserta, UPT BKN Serang empat peserta, UPT BKN Bengkulu tujuh peserta.

Selanjutnya rincian peserta CPNS berjumlah 272 formasi, dengan rincian tenaga guru 209 peserta, kesehatan 42 peserta, tenaga teknis 21 peserta.

Selama pelaksanaan SKB diterapkan protokol kesehatan, baik peserta dan panitia wajib menggunakan masker.

Selanjutnya pembagian jadwal sesi seleksi juga sudah menuntut penerapan protokol berupa pengatuan sesi maksimal tiga sesi. (tri)